Capt-47 Gavin dan Afifah.

942 37 0
                                    

Sekarang giliran kisah dari Gavin Valentino,ingkatkan dia?yang jatuh cinta kepada guru terkiller di SMAnya dulu dan rasa cinta itu sampai sekarang masih ada,yahh usaha Gavin tidak gagal untuk mendapatkan hati dari anak Bu Dewi yaitu Afifah Dewi Arina.

Demi mendapatkan hati anak dan ibunya,Gavin rela mengambil jurusan hukum saat kuliah,karena dia ingin menunjukan ke Bu Dewi kalau dia juga bisa sukses.

Dan benar saja Bu Dewi langsung merestui hubunganya dengan anaknya,karena memang perjuangan Gavin itu sangatlah keras,dari SMA dia terus saja mengejar ngejar Afifah sampai sekarang.

Gavin sekarang bekerja sebagai pengacara,hebat bukan?dan sekarang dia juga sudah menjadi seorang suami,karena dia dan Afifah sudah menikah beberapa bulan yang lalu.

Gavin dengan Afifah sekarang sudah mempunyai rumah sendiri,walaupun Gavin adalah anak tunggal tapi dia ingin mempunyai kehidupan sendiri dengan keluarga kecilnya.

"Gavinn,hari ini kamu libur kan."Teriak afifah dari dapur,sepertinya Gavin sedang mandi jadi dia tidak mendengar suara teriakan istrinya.

Afifah menghela nafas,lalu dia mematikan kompor dan naik keatas untuk mengecek Gavin,Afifah membuka pintu kamarnya.

Afifah terkejut bukan main,apa apaan ini!."OMG GAVINNNN KAMU APAIN KAMAR AKU,KENAPA BERANTAKAN SIHHH."Teriak Afifah kala dia melihat kamar yang tadi pagi sudah dia bereskan sekarang malah berantakan.

"Iya yaampun aku lagi cari ponselku kok ngga ada yah."Ujar Gavin,dia masih terus saja mencari ponselnya yang entah hilang kemana.

"Gavin!tapi ngga usah berantakin kamar juga kali dan soal ponsel kamu,tadi aku liat ada di ruang kerja kamu."Ujar Afifah,dia melihat ponsel Gavin saat dia membersihkan ruang kerja milik suaminya.

Gavin memberhentikan pencariaanya."Seriusan,pantesan aku cari kemana2 malah ngga ada."Ujar Gavin.

"Terus ini yang beresin siapa."Tanya Afifah.

Gavin tersenyum bodoh."Ya kamu lah yang."Ujarnya.

"Lagian sih kamu ngga tanya2 sam aku dulu dan kamu juga masih muda kok pikun."Ujar Afifah.

"Ngga pikun cuma sedikit lupa."Ujar Gavin.

"Aku pusing kalo kaya gini terus mah."Ujar Afifah,jujur dia sangat lelah dengan tingkah Gavin yang menyebalkan.

"Jangan gitu dongg,maafin aku."Ujar Gavin seraya memeluk istrinya dari belakang.

Tiba2 perut Afifah mual,kepalanya juga sedikit pusing."HUEKKKK HUEKKK."Afifah langsung berlari kekamar mandi,dia ini kenapa?apa masuk angin?.

"Yangg kamu kenapa."Ujar Gavin seraya menyusul istrinya.

"Gatau kepala ku pusing,perut aku mual."Ujar Afifah.

"Kita kedokter yah."Ujar Gavin,dia tidak mau sampai terjadi apa2 dengan istrinya.

Afifah mengangguk dia langsung dibawa ke dokter oleh Gavin menggunakan mobilnya,jarak antara rumahnya dan rumah sakit tidaklah jauh hanya memakan waktu 15 menit.

Kepala Afifah bertambah pusing,dia sampai digendong oleh Gavin saat memasuki rumah sakit.

"DOKTERRR TOLONGINN DOKKK."Teriak Gavin saat baru memasuki rumah sakit.

Para suster pun menolong Gavin,dia mengangkat tubuh Afifah lalu meletakanya di tandu,kini Afifah sedang ditangani oleh dokter,Gavin tidak henti2nya berdoa agar istrinya baik2 saja.

Dokter yang menangani Afifah pun keluar,Gavin langsung menghampirinya."Dok gimana keadaan istri saya dok."Tanya Gavin tidak sabar.

"Selamat yah pak Gavin,anda sebentar lagi akan menjadi ayah."Jawab Dokter itu seraya menjabat tangan Gavin.

ASHALINA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang