Capt-21 Evans?

1.1K 77 0
                                    

Aku bukan anak kecil yang menganggap bahwa sebuah ikatan itu lelucon,apapun ikatanya aku menghargai itu.

Hari ini telah tiba hari dimana bagi Aksel ini adalah hari terberatnya,sekarang dia sudah diparkiran sekolah bersama gadis disampingnya yaitu Carissa,tidak ada yang mencibir mengatai Carissa ini lah itulah karena semuanya sudah diatur oleh Aksel dan teman2nya.

Asha yang melihat itu dari lantai atas hanya menghela nafasnya,dia memang cemburu namun dia tidak boleh egois,hanya Kaila yang menentang keputusan Aksel setelah dia tahu cerita sebenarnya dari kekasihnya,bahkan Darel dan yang lainya kini memihak Aksel seolah olah inilah keputusan yang terbaik.

"Sha,lo sakit ya liat itu semua."Tanya Kaila sendu,jujur jika dia diposisinya pasti akan sangat sakit.

"Aku ngga mau munafik Kai,rasanya sakit tapi aku juga ngga boleh egois."Ujar Asha yang masih setia menatap mereka berdua berjalan beriringan,bahkan Aksel menggandeng tangan gadis itu.

"Jangan diliatin kalo ngga kuat."Ujar Kaila mengelus pundak gadis itu.

"Aku ngga papa kok,jangan bersikap seolah olah aku ini tersakiti Kai,ini hanya hal sepele kok kamu ngga usah khawatir."Ujarnya seraya tersenyum hangat.

"Sha,gue tau tapi semakin jauh kita membahas ini malah jadinya lo yang tersakiti,sekarang kekelas yuk."Ajak Kaila lalu tanpa pikir panjang dia menarik tangan Asha untuk balik kekelasnya.

Asha ngga mau munafik,jujur dia sakig melihat itu tapi logikanya berkata agar tidak egois,dia akan menunggu Aksel menjelaskan ini semua kepadanya,lalu semuanya akan beres tidak ada kesalahpahaman diantara mereka.

Asha sama sekali tidak memperhatikan apa yang guru ucapkan didepan,pikiranya terus saja melayang pada Aksel,yang dia butuhkan hanya penjelasan darinya,Asha sangat memahami Aksel,cowok itu tidak mungkin menyakitinya,pasti ada alasan dibalik ini semua.

Sampai akhirnya bel istirahat berbunyi dan guru yang mengajark dikelelasnya pun pergi,Asha menghela nafasnya akhrinya penderitaanya selesai,dia ingin cepat2 kekantin dan mendengarkan penjelasan Aksel.

******

Aksel dan temanya kini berada diakantin begitu pula dengan Carissa yang masih setia ada disamping Aksel,Carissa merindukan momen ini dimana dia dan teman2nya berkumpul.

"Ngga nyesel Oji nungguin neng Isa 2 tahun,ternyata si eneng masih aja cantik ya."Ujar Oji menggoda.

Carissa tersenyum."Kamu ngga pernah berubah ya ji,masih kaya yang dulu suka godain perempuan."Ujarnya.

"Emang gitu dia sa,kelakuanya malah tambah aneh."Ujar Alex.

"Kemarin aja dia sempet masuk kekamar mandi cewek cuma gara2 kamar mandi laki2 ada kecoanya coba."Ujar Bram.

Oji mendengus kesal,memang beberapa hari lalu dia kencing di kamar mandi perempuan karena dikamar mandi laki2 ada kecoanya,dia melakukan itu dengan terpaksa,dari pada dia mengompol dicelana.

"Ada2 aja kamu ji,kelakuan kamu aneh,emang ngga ada yang liat kamu masuk kamar mandi cewek."Tanya Carissa dengan cekikikan.

"Nahh untung aja kamar mandi cewek lagi sepi,coba kalo lagi rame bisa digorok dia sama kaum betina."Jelas Bram.

Carissa hanya geleng2 kepala,melihat teman2nya ceria membuat dia juga ceria."Ehh Darel kok diem aja sih,kamu ngga seneng kalo aku dateng."Tanya Carissa pasalnya dia bingung biasanya Darel akan heboh jika berbicara denganya.

ASHALINA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang