Asha gadis itu masih memandangi dua sejoli yang baru saja berangkat sekolah bersama,hatinya sakit melihat pemandangan didepanya itu,tapi dia tidak bisa berbuat apa2,lalu Asha pergi dari situ melihat adegan seperti itu membuatnya tersiksa.
Asha duduk ditaman belakang sekolah seperti biasanya,dia menatap kosong tembok didepanya,takdir memang selucu itu,Aksel bahagia bersama dia tapi Asha ngga bahagia.
Tanpa Asha sadari sudah ada orang disampingnya,dia menutup matanya menikmati angin yang menyerpa wajah tampanya.
"Masih sedih aja lo,hidup lo memang menyedihkan yah atau lo yang terlalu lemah."Ujar pria di sampingnya yang masih menutup matanya.
Asha menatap Evans,yahh pria yang disampingnya adalah Evans Adi Nugroho."Takdirku emang menyedihkan."Ujar Asha.
Evans mengernyit heran kenapa gadis disampingnya ini tidak tersinggung sama sekali."Semudah itu lo berkata takdir lo menyedihkan?lo emang lemah dan mudah putus asa."Ujarnya.
"Aku cuma berjalan mengikuti takdirku apa itu salah."Tanya Asha.
Evans terdiam."Ngga salah cuma kalo emang takdir lo menyedihkan,lo nikmati takdir itu dengan senang hati,jangan pernah berfikir bahwa 'takdir lo menyedihkan dan lo putus asa'."Ujar Evans.
"Aku ngga ngerti."Ujar Asha bingung.
Evans menghela nafasnya sebelum dia menjelaskan apa arti dari ucapanya."Gini nikmati takdir lo dengan menghibur diri lo sendiri,jangan terus2an terpuruk meratapi takdir,gue yakin Tuhan pasti punya rencana lain yang bisa buat lo bahagia."Ujarnya.
Asha menelan salivanya,perkataanya benar dia selama ini sepertu orang yang rapuh dan minta dikasihani,dia harus bangkit dari keterpurukan itu,jika tidak dia akan selamanya seperti ini.
"Aku ngga tahu caranya bikin aku bahagia itu gimana,apa kamu mau bantu aku."Tanya Asha memohon.
"Semuanya ada pada diri lo,buat semua masalah lo itu sebagai angin lalu atau ujian,lo harus mengatasi masalah lo dengan perasaan senang bukan sedih dan gue ngga bisa bantu lo sha,inget semuanya berawal dari diri sendiri."Ujar Evans,lelaki ini memang sangat bijak.
"Aku paham,selama ini aku mengatasi masalah ku dengan bersedih dan itu kesalahan terbesarku."Ujar Asha,dia senang seperti dia mendapat undian.
"Lo paham kan sekarang,gue emang orang baru dan gue juga ngga tau masalah lo apa,gue juga ngga tau kenapa gue bisa disini sampai2 gue ketemu lo."Ujar Evans.
"Makasih yaa udah mau memberi aku motivasi."Ujarnya seraya tersenyum hangat.
Evans membalas senyuman itu."Masuk sana gue tau lo belum makan siang ini."Ujar Evans,yahh dia memang belum makan dari tadi pagi malah,Kaila bilang Bu betty ngga masuk hari ini berarti dia free class dan yahh sekarang Asha duduk ditaman belakang sampai bel istirahat berbunyi.
"Kamu mau kemana."Tanya Asha.
"Gue mau balik kerumah,yakali gue disini terus bisa2 gue diamuk sama murid2 sini."Ujae Evans sembari terkekeh geli.
Asha pun ikut terkekeh."Dasar,suka banget bolos yaudah ati2 ya."Ujarnya.
Evans bangkit lalu tersenyum kepada Asha."See you."Hilang lalu Evans menghilang dari tembok yang ada didepanya.
Asha pun bangkit ingin ke kantin,bodoamat dengan Aksel dan Carissa,bukanya Asha ngga peduli sama Aksel tapi dia munuruti perkataan Evans tadi,dia harus selalu bahagia.
Dugaanya benar dikantin sudah ada Aksel dan Carissa disampingnya,Asha menghela nafasnya dia tidak boleh terlihat lemah dia harus menghadapi masalahnya dengan tersenyum senang,lalu Asha menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHALINA [Selesai]
Teen FictionRank #7 Selesai (30/5/2020) #5 Kata (30/05/2020) Ini adalah kisah tentang pencarian cinta sejati mereka masing2,siapa yang benar2 mencintai mereka dan siapa yang hanya berpura pura mencintai mereka,semua ada disini. Ashalina Kinandita Mallory gadis...