Capt-44 Evans life.

1.6K 59 5
                                    

Berbeda dengan Darel dan Fatur,sekarang Evans juga sudah mempunyai tunangan,dia sudah melupakan Asha karena memang tidak baik kan jika kita hidup dengan bayangan masalalu kita.

"Vans."Panggil Farel yang baru saja masuk kedalam kamar Evans,sekarang Evans memang tinggal bersama Farel dirumahnya.

"Hemm."Jawab Evans.

"Vans gue nanti malem mau ngenalin pacar gue."Ujar Farel,dia akan mengenalkan calon isterinya kepada keluarganya,karena memang mamah Farel sangat ingin Farel cepat2 menikah.

"Terus apa hubunganya sama gue."Ujar Evans yang masih fokus kelayar televisi.

"Bantuin gue dong,gue pinjem kemeja lo ya."Ujar Farel.

"Lo ngga punya baju emang."Tanya Evans santai.

"Punya cuma lo kan tau gue ngga punya kemeja kaya lo,baju gue kan rata2 ya yang kaya gitu lah."Ujar Farel,dia memang tidak pernah memakai kemeja sama sekali jika ke acara2 seperti ini,biasanya dia hanya memakai jaket dan kaos oblong.

"Terserah lo deh,baru mau ngenalin pacar ke orang tua lo aja kaya mau ngelamar dia."Ujar Evans sewot.

"Yee sewot aja yang udah tunangan,oh ya lo boleh deh ajak tunangan lo buat makan malam disini,ngga ada salahnya kan makan malam dirumah camer."Ujar Farel.

"Mentang2 ada maunya jadi baik sama gue."Ujar Evans.

Farel menghampiri Evans yang tengah menonton televisi."Bro gue udah anggep lo itu udah kaya kembaran gue tau."Ujar Farel.

"Kembaran kata lo?ogah gue punya kembaran kaya lo,muka aja beda,masih gantengan gue kemana mana lah."Ujar Evans pede.

Farel memukul kepala Evans."Anjir lo gue udah muji lo malah lo kaya gini,ngga ada salahnya kan punya kembaran ganteng kaya gue."Ujar Farel.

"Rugi banget,muka doang ganteng tapi otaknya gesrek."Ujar Evans.

"Lo kok gitu sih,gue kurang baik apa lagi coba sama lo."Ujar Farel kesal.

"Tau ah bomat."Ujar Evans dengan nada malas.

Farel memukul kepala Evans dengan bantal."Lo tuh ngeselin banget sih jadi orang."Ujar Farel geram.

"Aduh sakit bego,udah ih sana jauh2."Ujar Evans.

Farel tidak menghiraukan ucapan Evans,dia masih saja memukuli kepala Evans dengan bantalnya sampai suara seseorang membuatnya berhenti.

"Evans,Farel sam kam-OMG FARELL EVANSS KALIAN APA2AN MACEM NI."Omel mama Farel saat melihat Evans dan Farel berantem.

Farel menghentikan aksinya lalu menatap wajah garang mamahnya."Ehh mamah,mamah ngapain kesini."Tanya Farel dengan nada sesantai mungkin,aslinya sih ketakutan.

"NGAPAIN2 KAU NI BERDUE YANG NGAPAIN BERANTEM TERUS SAME EVANS."Ujar mamah Farel dengan nada keras.

"Iya nih aunty,Farel yang duluan orang aku lagi nonton televisi malah digangguin sama Farel."Tutur Evans kepada auntynya.

"KORANG NIH YAH MASIH SAME MACAM BUDAK KECIL TAU."Ujar mamah Farel dengan logat melayunya.

"Kalo kita ngga berantem nih mah rumah pasti sepi."Ujar Farel.

"Iye ye kau cakap nih ade benarnya juga."Ujar mamah Farel.

Farel tersenyum senang karena berhasil meredam amarah mamahnya."Mamah mau ngapain kesini."Tanya Farel.

"Oh ye lah mamah sampai lupa lah,kau kan cakap kalau kau nak kenalkan pacar kau kesini nanti malam,nah ajak tunangan Evans sekali lah."Ujar mamah Farel.

ASHALINA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang