Malam harinya,Aksel mulai merasakan rindu kepada gadisnya,sudah beberapa hari ini dia tidak bertemu bahkan sekedar melihat saja sudah tidak pernah,sungguh dia merindukanya.
Aksel memutuskan untuk menelfon gadisnya itu,namun ponsel Asha tidak bisa dihubungi,ada rasa khawatir yang menjalar dihatinya,dia takut gadisnya kenapa napa.
"Arghhhhh,kenapa Asha ngga bisa dihubungi sih."Gerutu Aksel.
Tidak mau terlalu memikirkan itu,Aksel langsung pergi keapartement Asha,takut gadisnya kenapa napa,baru saja dia keluar dia malah mendapati ayahnya berdiri di luar.Shit!dia lupa bahwa malam ini dia ada janji untuk ke pernikahan ayahnya!.
"Kenapa tidak datang."Ujar Lamuel datar.
Aksel mulai kesal,atmosfer diruangan itu menipis."Lupa."Ujarnya tak kalah datar.
Lamuel menyeringai."Baiklah tidak apa tapi papah minta kau untuk tinggal dirumah bersama ibu baru kamu."Ujar Lamuel.
"Tidak akan!pergilah aku muak melihatmu."Ujar Aksel geram.
"SOPANLAH!Saya tidak mau tahu,kamu sekarang ikut papah."Bentak Lamuel.
"Tidak!aku ngga akan pergi ke rumah sialan itu."Bentak Aksel.
"CEPAT KEMASI BARANG2 MU DAN JANGAN MELAWAN!atau kamu tahu akibatnya."Teriak Lamuel.
Aksel tidak bisa apa2,dengan berat hati dia menuruti kemauan lelaki sialan itu.Shit!.Umpatnya.
Aksel mengemasi barang2nya dan keluar dari apartemenya hanya untuk menuruti lelaki sialan dihadapanya,sungguh menyebalkan kalau dia bukan ayahnya pasti dia akan membunuhnya.
Dan akhirnya dia membatalkan rencananya untuk pergi ke apartement Asha,mungkin dia akan menunggu esok hari,atau mungkin besok Asha sudah kembali kesekolah.
*****
"Pasien keadaanya sudah membaik,dia bisa dipulangkan sekarang."Ujar Dokter Raga.
"Benarkah dok,yasudah terima kasih dok."Ujar Darel,dia sangat senang akhirnya malam ini Asha bisa kembali kerumahnya.
"Sama2 kalau begitu saya permisi dulu dan jangan lupa,dia tidak boleh terlalu lelah."Ujar Dokter raga lalu setelah itu dia pergi.
"Lo denger kan vans,akhirnya Asha bisa pulang,gue seneng banget."Ujar Darel berbinar.
"Iya rel,gue juga seneng dan oh ya mulai besok gue bakal sekolah di sekolah lo."Ujar Evans,yahh dia ingin pindah ke sekolah karena ingin menjaga Asha.
Darel mengernyit."Lo ngga bercanda kan."Ujarnya.
"Ngga lah,gue pengin aja pindah sekolah karena gue bosen sekolah di SMA yang dulu."Ujar Evans,dia bosen karena jujur dia tidak mempunyai teman disana,entah kenapa tidak ada yang mau berteman denganya.
"Yaudah kita bawa Asha pulang sekarang."Ujar Darel lalu dia masuk ke ruangan Asha,disana Asha sedang berbaring sembari membaca novel pemberian dari Evans.
"Sha lo udah boleh pulang."Ujar Darel yang baru saja masuk ke ruangan Asha.
Asha menatap Darel dengan mata berbinar."Serius bang."Ujarnya.
Darel mengangguk antusias."Iyaa dek,yaudah sekarang kita siap2 untuk pulang."Ujar Darel.
Mereka membereskan barang2 Asha,jujur Asha senang sekali bisa pulang,dia merindukan segalanya dirumah itu ralat,tapi apartemenya,beberapa hari dirumah sakit membuatnya sangat bosan.
*****
Pagi harinya setelah Asha pulang tadi malam sekarang dia bersiap siap untuk sekolah,memang dia masih sedikit pusing dan lemas tapi dia tetap akan sekolah,wajahnya pucat dia terlihat seperti orang sakit.Memang itu kenyataanya!.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHALINA [Selesai]
Teen FictionRank #7 Selesai (30/5/2020) #5 Kata (30/05/2020) Ini adalah kisah tentang pencarian cinta sejati mereka masing2,siapa yang benar2 mencintai mereka dan siapa yang hanya berpura pura mencintai mereka,semua ada disini. Ashalina Kinandita Mallory gadis...