Series # 2
MauNinda Series #2
***
Aku adalah Tasya sih cantik dengan segudang prestasi.
Tapi aku bukan Tasya jika kamu mengganggu ketenanganku terlebih keluargaku.
Aku bukan Tasya jika kamu mengabaikan laranganku.
Aku bukan Tasya jika kamu menyentuh...
Mobil hitam itu memasuki pekarangan rumah mewah milik Helmi dan berhenti di sebelah mobil putih milik Haikal-Omnya.
Tasya dan Calista turun dari mobil berjalan beriringan mamasuki rumah besar bernuasa eropa itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Awal masuk hal yang pertama Tasya lihat adalah Nenek, Kakek, Om serta gadis berseragam Garuda yang sedang asik dengan ponsel miliknya.
Calista berjalan menghampiri para orang tua untuk menyaliminya di ikuti oleh Tasya di belakangnya.
"Baru pulang neng?" Neneknya bertanya. Pasalnya pukul empat mereka baru sampai rumah.
"Tadi anterin Abib dulu Nek, terus di suruh mampir." Calista menjawab sedangkan Tasya hanya diam tidak berniat untuk bergabung.
Miranda mengangguk paham, pandangan wanita yang kiranya sudah memasuki umur lima puluhan itu jatuh kepada Tasya, cucuknya yang paling berprestasi di antara lima cucuk yang lain.
Di antara enam cucuknya yang masuk jurusan IPA hanya Tasya, sisanya IPS.
"Tasya kenapa? Kok kaya lemes gitu?"
"Gapapa." Tasya tersenyum, ia mendekat pada Teddy dan mendekatkan bibirnya pada telinga Kakeknya, membisikan sesuatu yang dapat di pastikan hanya mereka saja yang tau.
Teddy melotot mendengar ucapan Tasya, ia menggeleng tegas menolak ucapan cucuknya itu.
"Jangan macem-macem ya Sya, Kakek ga izinin."
"Yaudah." Tasya pergi meninggalkan Calista yang masih ada di ruang keluarga.
Calista menatap tidak enak,"Kalo gitu Lista naik dulu ya mau ganti baju." Setelah mendapat anggukan Calista berjalan menaiki anak tangga untuk masuk ke kamarnya.
"Tasya ngomong apa Pi?"
"Ga, ga ngomong apa-apa." ujar Teddy menjawab pertanyaan Haikal.
🔪🔪🔪
Selesai makan malam semua orang membubarkan diri masing-masing. Para orang tua memilih berkumpul di ruang TV, sedangkan Tasya, Calista dan Gina memilih memasuki kamar mereka.
Kebetulan Kakek, Nenek berserta yang lainnya menginap di sini dan kemungkinan akan lumayan lama berada di rumahnya.
Tasya sedang berbaring di lantai yang beralaskan karpet di temani dengan leptop yang sedang menampilkan Drama Korea yang belum sempat ia selesaikan.
Ponsel di samping leptopnya bergedar, Tasya mengambilnya dan mengerjit kala menemukan pesan dengan nomor tidak di kenal.
0898**09*** : P.
Tasya mengerjit, ini nomor siapa? Dapet nomornya dari mana coba.