"Sore pak!"Sapanya pada satpam yang menjaga rumahnya.
"Sore neng Asa, baru selesai ngajar ya?" balas satpam itu.
"Iya pak, Asa baru selesai makanya baru pulang. Bapak udah mandi belum nih?" Tasya bertanya dengan nada jahilnya.
Pak satpam itu terkikik,"Belum neng."
Tasya menempelkan ibu jari dan juga telunjuknya pada hidungnya, menghampit hidung mancungnya dan membuat ekspresi seperti orang ke bauan.
"Pantes, Asa cium mau tidak sedap."
Satpam itu mencium bahu kiri kanannya lalu menatap Tasya,"Ga bau kok neng."
Tasya tertawa kencang melihat ekspresi yang di buat oleh satpam rumahnya,"Asa bercanda pak, yaudah Asa masuk dulu ya pak, babay pak Somat." Setelah mengucapkan itu, Tasya atau biasa di panggil Asa itu berjalan masuk kedalam rumah besar di depannya.
Pak Somat hanya bisa menggeleng melihat anak majikannya yang satu ini. Tasya memang seperti itu, jahil tapi tidak jarang juga sering membelikan makanan untuk satpam yang berjaga di rumahnya termaksud Pak Somat.
Tasya masuk kedalam tapi keadaan rumah sepi, sepertinya Papahnya belum pulang.
Kaki Tasya berlanjut menuju dapur dimana ia menemukan Mamahnya yang sedang bergulat dengan peralatan dapur.
"Assalamualaikum Mah." Kesya menoleh, ia tersenyum menyambut putri pertamanya.
"Udah pulang?" Tasya mengangguk.
"Lista udah pulang belum Mah?kok mobil ga ada di depan?" Tanya Tasya pada saat ia tidak melihat mobil hitam miliknya di depan sana.
"Oh, lagi di servis sama Papah, katanya tadi Lista ga sengaja nabrak gerobak bakso jadi bemper depannya agak sedikit penyok." penjelasan Mamahnya membuat Tasya mengaga.
Adiknya itu memang belum terlalu bisa membawa mobil, jadi ada saja kelakauannya jika membawa mobil. Dua minggu lalu Calista-adiknya hampir menabrak orang dan sekarang gerobak bakso, besok apa lagi?
"Tapi Listanya ga papa kan Mah?" Kesya menggeleng, ia kembali melanjutkan kegiatan memotong sayuran yang tertunda.
"Bagus lah." Tasya berjalan ke arah kulkas, mengambil sekaleng minuman berion membuka dan meminumnya di tempat.
"Kekamar dulu ya Mah."
"Iya, nanti makan malam turun ya." Peringat Kesya.
"Oke siap Mah."
Tasya berjalan menaiki anak tangan dengan tangan masih memengang kaleng minumannya, sampai di atas ia melirik kamar adiknya yang persis di sebelah kamarnya.
Kamar itu sedikit terbuka dan terdengar suara bising di dalamnya.
Tasya tidak memperdulikannya, ia memasuki kamarnya dan mulai menyegarkan tubuhnya.
🔪🔪🔪
Gadis bermata bulat dengan pupil hitam pekat,serta hidung mancung dan pipi yang tirus itu keluar kamar dengan rambut tergerai dan hanya memakai baju tidur jenis daster.
KAMU SEDANG MEMBACA
TASYA (Terbit)
Teen FictionSeries # 2 MauNinda Series #2 *** Aku adalah Tasya sih cantik dengan segudang prestasi. Tapi aku bukan Tasya jika kamu mengganggu ketenanganku terlebih keluargaku. Aku bukan Tasya jika kamu mengabaikan laranganku. Aku bukan Tasya jika kamu menyentuh...