TASYA || 47

6.6K 328 14
                                    

Jam 6 gue Up lagi geas, stay tune ya.

2k+++

***

Dua motor dan satu mobil itu sudah terparkir di halaman besar rumah Tasya. Mereka berenam masuk kedalam rumah yang pintunya tertutup rapat.

Tasya sebagai pemilik rumah masuk terlebih dahulu untuk membuka pintu di susul Naya dan ke empat lelaki di belakangnya.

"Mau di kamar gue apa di taman belakang?" tawar Tasya saat mereka sudah memasuki area ruang tamu.

"Kamar lo aja lah Sya, adem, taman mah panas." Valen berucap terlebih dahulu sebelum usulan yang lainnya di keluarkan.

"Laki bukan lo? Kok takut panas!" nyinyir Restu dan di abaikan oleh Valen.

Tasya hanya terkekeh pelan, ia pun mempersilahkan ke lima temannya untuk naik ke lantai atas di mana kamarnya berada.

Mereka berenam masuk. Tasya menyalahkan AC terlebih dahulu lalu membuka gorden kamarnya agar sinar matahari bisa masuk ke dalam kamarnya.

Naya langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang besar milik Tasya. Sementara Gibran, Restu, Valen dan Jupiter memilih duduk di atas karpet berbulu yang ada di samping ranjang Tasya.

Tasya masih berdiri merapihkan apa yang seharusnya ia rapihkan seperti leptop dan novel-novel miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tasya masih berdiri merapihkan apa yang seharusnya ia rapihkan seperti leptop dan novel-novel miliknya.

"Sya, laper nih." eluh Jupiter dengan tidak tau malunya.

Tasya membalikan badan dan tersenyum ramah, "Mau makan apa? Biar gue pesenin?"

"Masakan rumah aja sih, bosen gue makan-makanan luar terus." celetuk Restu yang langsung di beri sorakan oleh teman-temannya termaksud Naya.

"Lo aja yang masak Nay." Naya menggeleng menolak usulan Jupiter. Ia tidak bisa memasak, kalo hanya membuat teh atau cokelat panas Naya bisa, tapi kalo masak? Oh, sepertinya gadis itu angkat tangan.

"Naya ga bisa masak. Tapi kalo Tasya jagonya." semua mata langsung tertuju pada Tasya yang duduk di dekat Gibran.

"Mau di masakin apa?" tanya Tasya.

"Spa-

"Ga! Lo suru asisten rumah tangga lo aja, lo jangan masak." tolak Gibran mentah-mentah. Ia tidak mau teman-temannya mencicipi masakan Tasya.

"Kenapa?"

"Yang boleh ngerasain masakan lo cuma gue, yang lain ga boleh!"

"HUUUUUUUUH!!" sorak teman-temannya mengolok-ngolok Gibran.

Tasya melirik teman-temannya tidak enak, bagaimana pun ini rumahnya, berati dirinya yang harus melayani tamu-tamunya.

"Hm... Gue panggil mbak Yuli dulu ya." Tasya bangun dari duduknya dan berjalan ke meja belajar mengambil ponsel yang sebelumnya ia letakan di sana.

TASYA (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang