5. 🌻

509 133 37
                                    


"maaf kan kita orang ye" ujar Gilang dengan nada melayu khas Upin-Ipin.

"ye kite orang janji tak nak buat lagi" sambung Raynald, masih dengan nada melayu.

Gibran diam gak membalas permintaan maaf mereka. Pasalnya sekarang mereka sedang berdiri di depan tiang bendera dengan tangan berada di kepala. Melakukan hormat grak paea bendera. Pastinya hal ini karena ulah dua makhluk astral bagi Gibran, siapa lagi kalau bukan Gilang dan Raynald yang berteriak ditengah tengah amanat pembina upacara.

"woy Gib, itu bukannya adek lo ya?" tanya Raynald untuk memastikan penglihatannya.

"eh iya Gib itu adek lo" sambung Gilang.

"makin rancak aja dang" lirih Raynald dengan memuji.

*Rancak = Cantik, Bagus.

"iya Ray makin rancak bana si Kekey" tambah Gilang.

*Rancak Bana = Cantik kali, Cantik banget, Bagus kali, Bagus banget.

"woy emang lo pikir adek gua Kekeysi apa pake dipanggil Kekey segala" dumel Gibran yang tak terima adeknya disama-samain dengan Kekeysi. Sedangkan yang di dumeli malah cengar-cengir sambil menunjukkan jarinya yang bertanda peace.

"tapi kenapa adek gua keluar dari UKS?" gumam Gibran yang masih di dengar oleh Raynald dan Gilang. Soalnya posisi berdirinya Gibran berada diantara Raynald dan Gilang, bisa dibilang Gibran berada ditengah tengah dua makhluk astral itu.

"mana kami tau, coba deh lo samperin" titah Raynald.

"hetudellow apa lo ga tau kalo kita lagi dihukum?" sanggah Gilang.

Ngapain Keysa habis keluar dari UKS apa dia lagi sakit?

Satu. Dua. Tiga.

"woy lagi tadi kami mengoceh lo malah bengong" teriak Raynald dan Gilang bersamaan dengan menghitung terlebih dahulu.

"kalian ini ya, udah dihukum masih aja ribut" umpat guru yang sedang lewat seperti itu guru kelas 12, soalnya mereka gak mengenalinya.

"mampossssss" ejek Gibran dengan sangat pelan untuk meledek dua sahabatnya.

Setelah ditegur oleh guru yang lewat tadi, mereka jadi diam tak bergeming. Lebih tepatnya sih Raynald dan Gilang aja karena sebelum guru menegur, Gibran emang diam sedari tadi.

Jam istirahat ialah jam yang paling di nantikan oleh semua murid manapun. Terutama mereka yang sedang dihukum yakni Gibran, Raynald dan Gilang karena perjanjiannya mereka dihukum hingga jam istirahat berbunyi.

"capek bener seharian berdiri diterik matahari" ucap Raynald yang mulai duduk di salah satu kursi kantin yang kosong.

"ya bener ni dedek jadi makin hitam" sambung Gilang mengikuti Raynald untuk duduk.

"hitam ya hitam aja kali" sanggah Raynald.

Gibran tidak mengubris percakapan mereka. Ia masih kepikiran dengan Keysa yang keluar dari ruang UKS.

"eh itu bukan adek lo ya?" tanya Gilang pada Raynald dan Gibran saat ia melihat Keysa baru saja memasuki kantin.

"ya Gib adek lo tu" Raynald membenarkan kalimat Gilang.

Tanpa aba-aba Gibran menyampari Keysa.

"kenapa bang?" tanya Keysa to the point ketika ia hendak duduk di kursi kantin tiba-tiba sudah ada Gibran disebelahnya.

"kok sendiri?" Gibran malah basa-basi.

"Key kan emang jomblo dari lahir, bang" balas Keysa seadanya.

KEYSA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang