Keysa membuka pintu jendela kamarnya, dihirupkan udara pagi di kota tercinta dengan sedalam dalamnya. Sungguh nikmat. Dilihatnya jam yang selalu menghiasi dinding kamarnya. Masih jam 6 kurang.Tok... Tok... Tok...
"Key bangun lagi"
Tok... Tok... Tok...
"iya bang, Key udah bangun kok" sahut Keysa yang masih berada diposisi semula.
Tiga menit setelah Gibran mengetuk pintu kamar, Keysa langsung bergegas ke kamar mandi. Selesai mandi ia langsung membawa tasnya untuk ikut menuruni satu persatu anak tangga.
"makasih bang" ujar Keysa pada Gibran yang masih menyantap makanannya.
"untuk?" tanya Gibran dengan mulut yang masih berisi dengan makanan. Keysa duduk tepat di samping Gibran berada.
"makanannya" jawab Keysa yang mulai menyantap makanannya.
"haha abang kira apa" balas Gibran dengan suapan terakhir yang berada ditangan kanannya. Keysa tidak mengindahkan perkataan Gibran, ia masih fokus dengan makanan yang sangat lezat ini.
Hening.
"yok" Keysa memecahkan keheningan. Sedari tadi Gibran hanya menunggu Keysa makan dengan memainkan ponsel miliknya.
"udah?" tanya Gibran yang masih fokus dengan ponselnya.
"seperti yang Abang lihat" sahut Keysa dengan memperlihatkan meja makan yang sudah rapi dibersihkannya.
"Abang ga lihat" gumam Gibran tanpa dosa.
"mata ke hp mulu tu ya" dumel Keysa lalu meninggalkan Gibran di meja makan sendirian untuk menuju mobil lamborgini milik Gibran.
Tit... Tit... Tit...
Keysa membunyikan klason mobil untuk memerintahkan Gibran agar memasuk ke mobil. Pasalnya udah hampir 5 menit Keysa di dalam mobil, tapi Gibran juga belum berada di sampingnya.
"lama ya?" tanya Gibran yang baru memasuki mobil. Keysa tidak mengubris pertanyaan sang abang. Menyebalkan.
Selama di perjalanan hanya keheningan yang terjadi diantara Gibran dan Keysa. Keysa sangat malas berdebat dengan sang abang pasalnya ia bakal selalu skakmat dengan penuturan yang dilontarkan Gibran.
"ehem" Gibran berdehem untuk memecahkan keheningan.
Yah bakal dimulai nih heh. Keysa membuang nafasnya kasar.
"ya" ketus Keysa tanpa memandang wajah Gibran. Ia masih fokus menghadap ke jendela sampingnya.
"ga sopan"
"biarin bleee" ujar Keysa dengan menjulurkan lidahnya diakhir kalimatnya. Tiba tiba aja Gibran memberhentikan mobil lamborgininya di tepi jalan.
"turun!!" perintah Gibran tanpa ada rasa iba.
"bener nih" lirih Keysa dengan mengeluarkan puple eyesnya. Gibran mengangguk menandakan bahwa ia sedang tidak main-main atas ucapannya.
"yaudah" Keysa keluar dengan membantingkan pintu mobil.
"woyy gua beneran ditinggalin nih" sorak Keysa saat ia melihat mobil Gibran berjalan meninggalkannya sendirian di tepi jalan.
"ihh jahat, tengok aja ga mau gua sapa lo" monolog Keysa lalu ia duduk dekat halte yang tak jauh dari tempat pemberhentiaannya.
Mana udah jam 6 lewat 45 lagi, kalo gua mau ke sekolah harus pake kendaraan, kalo jalan kaki pasti bakal terlambat.
"naik" sapa pria yang tidak Keysa kenal. Yang Keysa tau hanya pria itu memakai moge dengan peralatan yang sangat lengkap untuk menjadi anak motor. Kayaknya sih ga anak motor.

KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSA (TAMAT)
Ficção AdolescenteKISAH KEHIDUPAN Keysa yang selalu terombang-ambing oleh permasalahan yang ada. Kejadian demi kejadian yang tak terduga selalu datang silih berganti. 𝗜𝗻𝘀𝘁𝗮𝗴𝗿𝗮𝗺 : fadhilanggraini Copyright©2020 by FadhilaAnggraini (#CeritaPertama)