"Key lo udah lama bener di kamar mandi" celetuk Boy dari luar pintu kamar mandi. Iya Keysa sejak keluar dari kantin langsung menuju kamar mandi. Ia benar-benar terpukul akan keadaan yang terjadi, padahal tadi pagi keadaan fine-fine aja antara ia dan Gibran."maaf" ujar Keysa menundukkan kepalanya usai keluar dari kamar mandi.
"gua mau pulang" lanjut Keysa lalu mengangkat kepalanya dan menampakkan wajahnya yang sembab akibat menangis. Boy yang tak tegaan akhirnya menuruti Keysa untuk pulang dengan beralasan pada guru piket kalau Keysa sedang tidak enak badan.
"kita mau kemana?" tanya Boy saat mereka di parkiran dan pastinya mereka membawa surat izin yang diberikan guru piket untuk ditunjukkan kepada satpam agar diizinkan untuk pulang.
"seterah aja"
"pokoknya gua ga mau ke rumah gua" lanjut Keysa seraya menaikki jok belakang motor Boy, lalu motornya pun melaju dengan kecepatan sedang usai mereka memberikan surat izin kepada satpam yang diberikan guru piket kepada mereka.
Selang beberapa menit kemudian, mereka sampai di sebuah taman yang sangat sepi untuk para jomblo karena taman ini sering digunakan untuk orang-orang yang lagi kasmaran atau berpacaran bahkan untuk menembak sang pujaan hati. Sesampai disana, mereka duduk di sebuah kursi yang tersedia di taman itu.
Hening.
"bagaimana sejuk ga disini?" tanya Boy yang memecahkan keheningan. Keysa mengangguk bertanda 'iya'.
"lo masih sakit hati ya?" tanya Boy yang berhasil membuat air mata Keysa yang tadi reda kembali lagi.
"ehh jan nangis dong ntar kata orang disini gua malah apa-apain lo lagi" ujar Boy dengan melihat sekelilingnya untuk memastikan tidak ada yang menuduhnya yang bukan-bukan.
Hening.
"salah ya gua ngelarang Abang gua buat dekat sama cewek lain? salah ya gua cemburu sama Abang gua sendiri? La-lagian gua cemburu sama tu cewek, baru dekat dengan bang Gibran, dia malah udah berhasil ngerubah sifat bang Gib"
"biasanya bang Gib kalo ketemu sama gua atau berpapasan atau semacamnya pasti ia nyapa gua atau ga senyum sama gua, tapi tadi apa? Dia ga ada ngerespon apa-apa saat gua ada di meja dia. Malahan mata gua dan mata dia beradu satu sama lain"
"gua ga mau pulang, gua ga mau ketemu sama bang Gib, dia jahat sama gua. Coba aja nyokap bokap gua masih hidup mungkin mereka bakal bela gua, mungkin mereka bakal marahin bang Gib habis-habisan sampe gua sendiri ga tega lihat dia, hiks hiks hiks" curhat Keysa diakhiri dengan tangisan yang ditahannya sedari tadi.
"udah mungkin emang takdir lo kayak gini!"
"takdir lo bilang? Apa belum cukup bahwa gua harus kehilangan nyokap dan bokap gua? Apa gua juga harus kehilangan bang Gibran? Cuma dia satu satunya orang yang berhasil membuat gua bangkit untuk menerima kenyataan bahwa orang tua gua udah ga ada, tapi kenapa sekarang dia berubah"
"apa gua aja yang terlalu lebay ya? Mungkin tadi ia lagi badmood atau gimana kali. Hm gua rasa mungkin dia badmood. Ya dia tadi lagi badmood" ujar Keysa mengubah pola pikirnya untuk positive thinking seraya mengelap air matanya yang selalu mengalir tanpa disuruh.
Boy sengaja diam tak menanggapi ucapan Keysa, agar ia mengeluarkan semua unek unek yang ada di dalam hatinya. "bagaimana udah enakkan?" tanya Boy usai Keysa mengeluarkan semua isi hatinya. Keysa melirik kearah Boy yang berada tepat di sampingnya lalu ia terkekeh.
"kenapa ada yang lucu ya?" tanya Boy dengan polosnya.
"lo lucu" jawab Keysa lalu ia terkekah kembali. Boy juga ikut terkekeh meskipun ia tak tau pasti apa yang lucu dari dirinya.
"tunggu sini ya, gua mau beli sesuatu buat lo" titah Boy lalu meninggalkan Keysa sendirian di kursi taman.
"taraaa" lirih Boy seraya menunjukkan gulali yang sangat besar tepat di depan wajah Keysa, bisa dihitung beberapa centimeter dari wajah Keysa.
"ihhh makasih Boy" ucap Keysa bersemangat lalu mengambil gulali yang ada di tangan kanan Boy. Lagi asik asiknya makan, Keysa baru teringat bahwa Boy cuma membeli satu gulali. "akkkkkk" ujar Keysa pada Boy yang sedari tadi memainkan ponselnya untuk menunggu Keysa memakan gulali. Boy yang sedang main ponsel dibuat kaget akan ucapan Keysa, tanpa aba-aba Keysa meletakkan gulali yang masih berisi setengah itu ditangan kirinya lalu tangan kanannya berisi gulali yang sudah ia ambil dari sarangnya untuk diberikan pada Boy.
"yok sekarang lo lagi yang nyuapin gua" lirih Keysa setelah berhasil menyuapkan Boy, lalu menyorongkan gulali yang berada di tangan kirinya untuk Boy ambil sebagian agar ia suapkan pada Keysa.
"akkkk" gumam Boy. Keysa membuka mulutnya lebar-lebar seraya menutup matanya karena malu, tapi sampe satu menit pun dia ga merasakan apa-apa di dalam mulutnya. Kemudian Keysa membuka matanya, yang ia lihat malah Boy dengan asyiknya menguyah gulali yang seharusnya berada di dalam mulutnya saat ini.
"ihh lo ga asik" ngambek Keysa dengan memanyunkan bibirkan.
Cup.
"Boyyyyyy" sorak Keysa sekuat tenaga lalu mengejar Boy yang telah jauh menjauh dari tempat ia berada.
"Hehhh Boy gua capek" ujar Keysa dengan nafas yang terengah-engah akibat berlari lalu memegangkan kedua lutut kakinya, sedikit menunduk.
"lo capek?" tanya Boy yang mulai mendekat kearah Keysa. Keysa mengangguk.
"gimana kalo kita ke mol sekalian cari makan" Keysa mengangguk dengan sangat cepat setelah ia mendengar kata 'makan', karena ia benar-benar lapar saat ini.
"kek mana manis ga tadi?" tanya Boy saat mereka menunggu pesanan makanan mereka di sebuah mol ternama di kota ini.
"apanya?"tanya Keysa pura-pura tak tau.
"ini" Boy menunjuk bibirnya sendiri. Keysa kaget lalu menggeleng dengan antusias.
"masa si ga manis?" goda Boy seraya menaik turunkan kedua alisnya.
"btw itu first kiss gua lo" lanjut Boy dengan senyum devilnya.
"ehh emang lo pikir gua ga apa?" ujar Keysa tak terima.
"maybe"
"enak aja mulut lo tu" ujar Keysa berapi-api. Boy ketawa dengan sangat keras yang membuat mereka jadi sorotan untuk para pengunjung lainnya, lalu Boy meminta maaf pada pengunjung lainnya sehingga sekarang mereka tidak menjadi buah bibir yang lainnya.
"mampus" gumam Keysa dengan terkekeh kecil, maybe cuma bisa didengar oleh Boy doang.
Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang, lalu mereka menyantapnya dengan keadaan diam. Bukan karena canggung atau gimana tapi itu emang prinsip beberapa orang, jika mereka lagi makan maka mereka akan lebih fokus ke makananan terlebih dahulu, setelah itu suka-suka mereka lah mau ngapain, mau nyungkir balik pun tak pe.
🍃🍃🍃
Tinggalkan jejak dan beri comment ya :)
14 Mei 2020
06.49 WIB
FOLLOW INSTAGRAM & TIKTOK :
fadhilapy
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSA (TAMAT)
Novela JuvenilKISAH KEHIDUPAN Keysa yang selalu terombang-ambing oleh permasalahan yang ada. Kejadian demi kejadian yang tak terduga selalu datang silih berganti. 𝗜𝗻𝘀𝘁𝗮𝗴𝗿𝗮𝗺 : fadhilanggraini Copyright©2020 by FadhilaAnggraini (#CeritaPertama)