41. 🌻

201 25 0
                                    


Keysa berjalan menuju mading usai keluar dari ruang bk. Sesampai di mading, ia mencari-cari namanya untuk melihat dia harus masuk ke kelas mana. Beberapa detik kemudian Keysa menemukan namanya. Masih dengan kelas yang sama, yakni 11 MIA 1.

Keysa memperhatikan sekali lagi barisan nama murid yang masuk ke kelas 11 MIA 1. Sial. Gua sekelas lagi sama dia!. Batin Keysa sambil mengucek-ngucek matanya. Kali aja salah lihat. Tapi hasilnya tetap nihil. Boy Warari emang berada di kelas yang sama dengan dia.

"ah udah lah" gumam Keysa lalu berjalan malas menuju kelas Gibran dulu, kelas 11 MIA 1.

Keysa melihat ke arah jam tangan yang ada di tangan kirinya. Telat setengah jam segala lagi. Batin Keysa ketika melihat jam tangannya pukul 08.05 WIB.

Tok... Tok... Tok...

Keysa mengetuk pintu kelas 11 MIA 1 untuk izin masuk ke dalam kelas.

"permisi buk" sapa Keysa sopan. Guru yang membelakangi Keysa segera membalikkan badannya.

Bu Ria.

"udah kelar masalah kamu?" tanya Bu Ria, guru Sejarah yang mulutnya bar-bar banget.

Keysa yang mengerti hanya mengangguk. Siapa yang tak tau insiden habis upacara itu. Coba aja mak lampir itu tidak cari gara-gara, pasti Keysa ga bakal masuk ke ruang bk.

"yaudah kamu masuk, terus duduk di samping Boy". Keysa kaget.

"kenapa?". Keysa menggeleng lalu berjalan menuju tempat Boy berada. Cuma kursi yang di sebelah Boy yang kosong. Keysa duduk dengan penuh ketakutan.

"oh ya Keysa" ujar bu Ria. Keysa yang baru meletakkan tasnya beralih ke sumber suara, sebagai responnya.

"saya wali kelas kamu! awas aja kamu macam-macam" ucap bu Ria dengan lantang di depan kelas. Keysa menelan saliva dengan sangat kuat seraya mengangguk. Kalau boleh bunuh orang, mungkin dia udah bunuh semua orang yang bertentangan dengan dia.

"baiklah, kita mulai pembelajaran untuk tahun ini"

🍃🍃🍃

Kring... Kring... Kring...

Jam pulang berbunyi. Keysa menyimpan semua perlatannya ke dalam tas, lalu keluar dari kelas dengan tergesa-gesa. Seperti lagi di kejar hantu. Ia berjalan menuju halte sekolah untuk menunggu Raynald. Keysa memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa bosannya.

Tit. Seseorang mengklakson Keysa. Keysa menghentikkan aksinya yang sedang bermain ponsel.

"yok" titah Raynald yang melihat Keysa dari jendela mobil yang terbuka. Keysa meletakkan ponsel ke dalam saku roknya lalu masuk ke dalam mobil.

Keysa berdehem untuk membuka topik pembicaraan. Raynald melirik sebentar ke arah Keysa kemudian beralih ke jalan raya supaya kosentrasi tak berkurang.

"maaf ya bang" lirih Keysa.

Raynald kembali melirik ke arah Keysa, "soal tadi pagi?", tanya Raynald dengan alis yang terangkat sebelah.

"iya, Key..."

"udah ga usah dipikirkan lagi"

"tapi Key muak lihat bang Gib sama mak lampir itu". Raynald tertawa.

"yah kok malah ketawa! Key serius bang" ujar Keysa.

"mak lampir?" balas Raynald dan kembali tertawa. Keysa diam tak menanggapinya. Raynald yang merasa, akhirnya menghentikkan aksinya.

"yaudah lanjut Key" tutur Raynald yang masih menyetir.

"gak" Keysa memanyunkan bibirnya.

"dasar cewek! main ngambek-ngambekkan" sindir Raynald.

KEYSA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang