32. 🌻

190 69 1
                                    


Hari ini ialah hari terakhir ujian kenaikan kelas. Udah hampir satu bulan status pacaran Keysa dan Boy berlangsung. Tak banyak permasalahan terjadi diantara hubungannya. Pastinya Keysa masih tinggal di rumah Boy, hubungannya dengan Gibran pun semakin renggang semenjak Keysa syah menjadi kekasihnya Boy. Bukan karena Boy tak mengizinkan Keysa buat ketemu dengan Gibran, tapi Gracia aja yang tak pernah mengizinkan mereka bertemu.

"ayok Yang" lirih Boy usai menghabiskan sarapannya. Keysa mengangguk, karena ia telah lebih dulu menghabiskan sarapannya.

"ga ada yang tertinggal kan?" tanya Boy lagi. Keysa menggeleng. Begitulah kehidupan Keysa saat ia di cap sebagai kekasih Boy. Boy selalu mengingatkan dia akan semua hal dan pastinya Keysa telah menyelesaikan dengan sempurna tanpa harus diingatkan oleh sang pujaan hati.

Mereka berjalan menuju garasi untuk menaiki mobil. Di sepanjang perjalanan, tak ada yang mereka perlu bicarain. Keysa melirik ke arah luar jendela. Boy fokus dengan setirannya agar tak terjadi hal yang di luar dugaan.

"yok turun Yang" perintah Boy yang membuka pintu mobil yang Keysa duduki. Semenjak dua menjak mereka berpacaran, hal ini selalu rutin dilakukan oleh seorang Boy untuk sang pujaan hatinya, Keysa.

Keysa menurutinya tanpa membantah. Ia turun dari mobil lalu jari tangannya digenggam oleh Boy. Sekarang Keysa tak memperdulikan masalah tangannya yang dipegang-pegang oleh Boy. Mau ga mau orang yang berpacaran pasti pernah pegangan tangan. Kalo tak pernah, maybe mereka LDR-an atau malu untuk saling jumpa dan lain sebagainya. Pokoknya yang namanya orang berpacaran, pasti hal yang paling sering dilakukan ialah pegangan tangan. Author:macam pernah aja!!

Keysa dan Boy berjalan menuju kelas ujian dengan tangan yang saling bertautan. Banyak diantara siswa siswi SMA Permata yang iri akan hal yang selalu dilakukan oleh dua sejoli ini. Maybe yang iri tu pada jombs. #IriBilangBoss.

"selamat duduk Sayang" kalimat yang selalu dilontarkan Boy saat mereka udah sampai di kelas. Keysa tersenyum manis hingga membuatnya mabuk kebayang saking manisnya.

"Yang ujian kita hari ini apa?"

"kamu pasti ga belajar kan?" bukan menjawab, Keysa malah bertanya dengan pertanyaan yang berbeda. Boy menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya sebagai lambang peacenya.

"kan semalam aku udah suruh kamu belajar!!" Keysa kesal, karena semalam ia harus teriak-teriak untuk menguruh Boy belajar.

"kamu sih aku suruh belajar bersama kamunya ga mau, tu makanya aku ga mau belajar" bela Boy untuk dirinya sendiri.

"alesan mulu" teriak Gilang yang baru memasuki kelas Keysa dan Boy bersama dengan Raynald. Boy mencengir.

"tu makanya kalo pilih pacar tu yang bener-bener dikit kek kite orang" lanjut Gilang yang sudah duduk di bangku kosong yang ada di depan Keysa, sedangkan Raynald mengikuti Gilang tapi kali ini ia duduk di depan Boy. Keysa tak mengubrisnya. Boy malah menatap Gilang dengan tatapan ingin memakannya hidup hidup.

"ga kekelas kalian?" ketus Boy.

"apa salahnya kita temui kawan dulu biar pas ujian agar fresh gitu" kali ini Raynald yang angkat bicara.

"kan udah ketemu yaudah...."

"oh jadi ceritanya ada yang ngusir nih" Gilang memotong pembicaraan Keysa.

"maybe" tambah Raynald.

Tega Key sekarang ya main ngusir ngusir segala. Tengok aja sebelum jalur kuning melengkung masih ada waktu buat menikung.

"hm yoweslah kalo begitu kami balik dulu babay" ucap Gilang lalu memegang pergelangan tangan Raynald agar mengikutinya pergi dari kelas ini.

"ayoloh ngambek tu orang kek nya" kata Boy usai Raynald dan Gilang pergi.

"emangnya aku peduli?" tanya Keysa.

"kamu lagi pms ya? Lagi tadi marah-marah mulu ga bosan apa?" Boy balik bertanya dengan pertanyaan yang berbeda.

"kalo iya kenapa dan kalo gak kenapa?" Keysa bertanya kembali dengan pertanyaan yang berbeda.

"cewek selalu benar"

🍃🍃🍃

"Yang kamu mau kita kemana nih?" tanya Boy pada Keysa. Jadwal ujian kenaikan mereka telah berakhir. Artinya, mereka bisa senang-senang sekarang. Keysa tak mengubrisnya ia malah berjalan terlebih dahulu agar cepat sampai di parkiran.

"Yang kamu kenapa?" tanya Boy yang berhasil menyusul Keysa ke dalam mobil. Keysa memanyunkan bibirnya.

"kenapa Yang?" tanya Boy sekali lagi.

"lagi itu" ujar Keysa malu-malu. Boy ketawa dengan sangat keras. "haha berarti tadi aku benar dong kalo kamu lagi pms" tutur Boy diiringi tawaan di kalimat awalnya.

Keysa kembali memanyunkan bibirnya. "kenapa?". Keysa menggerutui Boy di dalam hatinya.

"sakit" lirih Keysa seraya memegang perutnya. Sebenarnya dari tadi Keysa menahan perutnya yang sakit, tapi tak ada satu pun temannya yang mengetahuinya. Bahkan pacarnya sendiri juga ga tau kalo Keysa menahan perutnya yang sakit.

Tanpa aba-aba Boy melajukan mobilnya diiringi dengan suara Keysa yang merintih kesakitan. Mobil Boy berhenti di sebuah supermaket. Ia turun dari mobil. Beberapa menit kemudian, Boy kembali dengan beberapa minuman untuk wanita haid. Ia menyuruh Keysa untuk meminumnya. Keysa menurutinya.

"kek mana?" tanya Boy usai Keysa menghabiskan satu botol minuman itu. Keysa mengangguk sebagai isyarat bahwa perutnya udah lebih baik dari tadi. Boy tersenyum kemudian melajukan kembali mobilnya.

"ehh mau kemana?" tanya Keysa.

"jalan-jalan" jawab Boy santai.

"tembus" ucap Keysa dengan malu-malu seperti tadi. Sebenarnya Keysa tak tembus tapi ia takut pas jalan-jalan nanti malah tembus, apalagi ini hari pertama. Boy tak menjawab perkataan Keysa. Mobil berhenti di sebuah toilet umum tapi seperti jarang digunakan karena toiletnya kelihatan sangat bersih kinclong.

"kok ga turun?" tanya Boy melirik ke arah Keysa yang tau kalau mereka sudah berada di toilet umum.

"malu". Boy yang mengerti maksudnya segera turun dari mobil dengan membawa plastik yang berisi barang-barang belanjaan yang ia beli di supermaket tadi.

"yok" ajak Boy lalu memegang tangan Keysa. Keysa turun dari mobil. Boy berjalan di belakang Keysa. "kamu ngapain?" tanya Keysa penasaran.

"nutupin". Keysa tertawa dengan sangat keras sehingga sebagian orang yang lewat melirik ke arahnya. Belum sempat Boy menanyakan kenapa Keysa tertawa, tiba-tiba aja Keysa udah masuk ke dalam toilet dengan mengambil paksa kantong plastik yang ada di tangan Boy.

Boy menunggu Keysa di depan pintu toilet. Beberapa menit kemudian, Keysa keluar dengan wajah yang lebih fresh dibandingkan yang tadi. Boy menggengam pergelangan tangan Keysa yang tidak memegang plastik untuk menuju mobil.

"kamu boongi aku?" pertanyaan itu yang ditanyakan Boy saat mereka udah masuk ke dalam mobil.

Keysa yang mengerti maksudnya, kembali tertawa. Boy melipat kedua tangannya di depan dadanya. Ia merajuk.

"udah ah ayok tadi katanya mau jalan-jalan" tutur Keysa. Boy tak mengubrisnya.

"haha btw tadi aku ga boongi kamu. Tadi tu aku takut tembus tu makanya aku bilang tembus, karena itu aku ketawa waktu kamu ngenutupi bagian belakang aku hahaha" terang Keysa dengan tawaan di awal dan di akhir kalimatnya.

Boy tersenyum seraya mengelus kepala Keysa lalu mobil Boy kembali melaju menuju mall terbesar di kota ini.

🍃🍃🍃

Tinggalkan jejak dan beri comment ya :)

22 Mei 2020
19.23 WIB

FOLLOW INSTAGRAM & TIKTOK :
fadhilapy

KEYSA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang