34. 🌻

184 71 9
                                    


Keysa menggeliat dalam tidurnya. Ia melihat Boy tengah duduk di kursi belajarnya dengan keadaan badan terikat. Keysa memanggil Boy secara lirih, tapi Boy tak mengubrisnya. Keysa makin cemas melihat kondisi Boy yang terikat dengan keadaan lunglai. Keysa tak bisa melakukan apa-apa. Kedua kaki dan tangan Keysa diborgol. Ia tak tau siapa yang melakukan ini pada mereka.

"Boy, Boy, bangun" teriak Keysa agar Boy sadar. Keysa memanggil Boy sampai lima kali teriakkan, akhirnya Boy sadarkan diri.

"Boy kamu ga papa?" tanya Keysa begitu cemasnya. Boy menggeleng bertanda ia sedang tak baik-baik saja.

"Boy kamu bertahan ya, kita pasti bisa melewati ini semua" tutur Keysa.

Prok... Prok... Prok...

Suara tepuk tangan yang berasal dari depan pintu kamar Keysa.

"so sweet banget ya padahal baru pacaran 1 bulan beberapa hari doang"

"lo?" tanya Keysa saat ia melihat orang yang ada di depan pintu kamarnya itu ialah Gracia, pacar abangnya sendiri, Gibran.

"hm gua Gracia, kenapa? Ga suka?" balas Gracia dengan nada bejadnya.

"dari awal gua emang ga suka sama lo, tapi please lepasin kami atau ga gini deh lo lepasin aja Boy karena masalah lo disini sama gua bukan sama Boy" terang Keysa.

"gua udah terlepas dari tadi" sanggah Boy yang tiba-tiba berdiri dari kursi belajar Keysa. Keysa ternganga melihatnya. Ia tak mengerti maksud dari semua ini. Lagian Boy udah mengganti panggilannya menjadi 'gua'.

"Boy, kamu kok"

"iyaa gua emang bisa berdiri dari kursi ini, karena tali ini tak seutuhnya terikat Sayang" cicit Boy dengan memanjakan di kata 'sayang'.

"aku ga ngerti Boy"

"dasar stupidd" teriak Gracia. Keysa tak menghiraukannya.

"lo tu yaa...."

"sstt biar aku aja yang jelasin semua sama dia" Boy memotong pembicaraan Gracia.

"sebenarnya gua sama Gracia itu udah pacaran sejak kami duduk di kelas 7 smp. Gua tau kebenaran bahwa nyokap lo itu pelakor sejak gua duduk di kelas 9 smp, pas selesai Ujian Nasional"

"pacaran? Pelakor?" potong Keysa.

"iya Keysa bego. Gua sama Gracia itu udah lama banget pacaran. Dan masalah pelakor, nyokap lo itu udah ngerebut kebahagiaan, kekayaan, BOKAP DAN ABANG GUAA" ujar Boy dengan mengeraskan suaranya di kalimat 'bokap dan abang gua'.

Keysa makin bingung dibuatnya. Ia ga tau apakah ia harus percaya dengan perkataan Boy atau tidak.

"kenapa diam?" ketus Gracia. Keysa menggelengkan kepalanya.

"bokap gua yang goblok itu ninggalin nyokap gua hanya karena nyokap lo yang jadi benalu di rumah tangga mereka. NYOKAP LO ITU BENALU. Dia udah ambil semuanya yang seharusnya jadi miliki gua dan nyokap gua"

"gara gara nyokap lo, gua harus kehilangan saudara kembar gua. Saudara yang harusnya nemanin gua dikala suka maupun duka, bukan malah nemanin anak dari benalu seperti lo"

"bang Gibran?" potong Keysa dengan bertanya.

Boy mengangguk. "dia saudara kembar gua, dia kakak gua. Dia lahir 5 menit sebelum gua"

"tapi..."

"kami memang ga mirip layaknya Upin dan Ipin. Tapi kami lahir di hari, tanggal, bulan dan tahun yang sama"

"bang Gibran tau?"

"dia udah tau sejak ia duduk di kelas 10 sma, karena gua selalu mendatangi kantor bokap lo. Gua selalu teriak-teriak ga jelas disana sampai-sampai gua di larang masuk ke kantor bokap gua sendiri"

"disitu gua benar-benar terpuruk, cuma Gracia yang tau kondisi gua saat itu"

"nyokap...."

"nyokap gua keluar negeri untuk menyembuhkan penyakit kankernya yang udah stadium akhir. Kalo bukan karena nyokap gua, gua ogah pindah sekolah di SMA Permata dan harus ngulang lagi di kelas 10"

Keysa menyergitnya. "gua sebenarnya kelas 11 SMA, tapi karena target gua ada di kelas 10 jadi mau ga mau gua harus masuk di kelas orang yang jadi target gua. Kalo masalah bisa atau ga nya karena gua yang nyuruh nyokap gua jadi donatur terbesar di SMA Permata biar bisa sedikit bermain di dalamnya" Boy tersenyum kecut dengan air mata yang mulai membasahi pipinya. Sekarang Keysa ga tau ngapain, ia hanya menyimak kata demi kata yang terlontar dari mulut Boy.

"yaudah Sayang, yok keluar" ajak Gracia yang sedari tadi memilih diam.

"yaudah yok Yang" Boy menggenggam pergelangan tangan Gracia.

"selamat bersenang-senang anak benalu" lanjut Boy sebelum meninggalkan Keysa. Beberapa menit kemudian, datang seorang pria yang berjenggot pakai topi masuk ke kamar Keysa.

"lo mau ngapain?" tanya Keysa pada pria yang nyelonong gitu aja ke kamarnya. Pria itu tak menjawab, ia malah melepaskan borgol yang melingkar di pergelangan tangan dan kaki Keysa.

"ehh kok malah lo tutup pintu kamarnya" tutur Keysa yang melihat pria itu menutup lalu mengunci pintu kamar.

"sttt diam aja napa". Keknya gua pernah dengar lah itu suara. Batin Keysa.

"tenang aja gua ga bakal ngapa-ngapain lo kok" ujar pria itu lalu melepaskan jenggotnya.

Keysa melototkan matanya tak percaya."bang Raynald?"

"maaf. Tadi Key udah manggil...." lirih Keysa.

"bukan sekarang waktunya maaf-maafan Key, yaudah yok"

"kemana?"

"kabur dari sinilah". Keysa merapikan pakaiannya agar tak terlihat lesu banget. Raynald memasang kembali janggot palsunya sehingga ia kelihatan pria yang berusia 25 tahunan.

"bang Key kok digendong?"

"udah diam aja ikuti aja apa yang gua rencanain. Sekarang lo pura-pura tidur aja". Keysa mengangguk kemudian memejamkan mata diatas pangkuan Raynald. Nyaman.

Raynald membawa Keysa sampai dihadapan Boy dan Gracia. "gua suka sama nih bocah, gua bawa ya mau dijadiin santapan tiap malamnya" ujar Raynald to the point dihadapan mereka.

"wess langsung main aja ya boss" balas Boy.

"berapa?" tanya Raynald menghiraukan ucapan Boy.

"apanya boss?" kali ini Gracia yang berbicara.

"bayarannya"

"haha kalo dijadiin santapan tiap malah mah gratis boss, gausah dibayar pun ga papa" jawab Boy.

"maaf gua ga suka yang gratisan. Hm kalo ga begini aja ntar gua kirimin uangnya ke rekening lo, gua kasih lo 3 juta gimana?" saran Raynald. Tanpa berpikir Gracia dan Boy menyetujuinya begitu saja.

"baiklah gua permisi, terimakasih buat santapannya" tutur Raynald yang masih setia menggendong Keysa lalu membawanya keluar dari tempat laknat ini.

Raynald memasuki Keysa ke dalam mobil hitam yang tak sempat Keysa lihat merknya. Keysa sangat nyaman dipangkuan Raynald. Meskipun ia kesal karena secara tidak langsung ia diperjualbelikan oleh Boy dan Gracia.

"udah buka aja mata lo" gumam Raynald yang meletakkan kepala Keysa di pangkal pahanya.

Keysa membuka matanya perlahan. Yang pertama kali ia lihat adalah wajah Raynald dari bawah. Tampan juga ya.

Keysa tersenyum. "kenapa?" tanya Raynald yang masih menatap ke depan.

Keysa menggelengkan kepalanya. "makasih bang". Raynald melirik Keysa lalu tersenyum. Manis bat woy.

"ga ada yang gratis di dunia ini". Buset dah ga jadilah manisnya.

Bersambung...

Tinggalkan jejak dan beri comment ya :)

25 Mei 2020
17.17 WIB


FOLLOW INSTAGRAM & TIKTOK :
fadhilapy

KEYSA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang