2. 🌻

962 170 67
                                    


Seminggu telah berlalu, sang dokter pun memperbolehkan Keysa untuk pulang ke rumahnya. Keadaan trauma pun masih menyelimutinya hingga saat ini dan pastinya yang disalahkan ialah Gibran. Gibran hanya bisa pasrah dengan kenyataan yang ia hadapi.

"Key" sahut Gibran saat melihat Keysa di balkon kamarnya.

"..."

"Key" lagi lagi tidak di jawab oleh Keysa.

Satu, dua, tiga, empat kali Gibran memanggil Keysa tapi tidak disahut oleh yang punya nama. Akhirnya panggilan yang ke lima kalinya, Keysa menyahutnya.

"ehh ya kenapa bang?" balas Keysa.

"ga ada" Gibran senyum.

Hening.

Malas banget diam diam kek gini, mau ngomong pun takut salah. Batin Gibran.

"Key coba deh tengok bintang di sana bagus ya" Gibran akhirnya memberanikan diri untuk memulai pembicaraan kembali.

"iya bang"

"pasti di salah satu bintang tu ada mama dan papa kan bang?" sambung Keysa.

"hehe iya Key" Gibran hanya terkekeh tidak jelas karena ia tau kemana arah pembicaraan sang adik.

"Key masuk yok tidur" Gibran mengalihkan pembicaraan.

Semenjak keluar dari rumah sakit Keysa dan Gibran tidur satu kamar. Bukan karena apa-apa, Dimas takut Keysa ngigau yang tidak-tidak tentang kecelakaan kemaren

Flashback on

"Mama, Papa?" Keysa kebingungan.

"iya Key ini kami" jawab Alfirah.

"Keysa boleh peluk?"

"boleh dong sayang" jawab Laksana. Keysa memeluk Alfirah dan Laksana.

"bang Gibran dimana Ma, Pa?" Keysa melepaskan pelukkannya.

"lagi keluar main sama Raynald dan Gilang" jawab Laksana. Keysa hanya bisa beroh ria.

Raynald Kurniawan dan Gilang Oktavian, mereka ialah teman sepertemanan Gibran. Mereka udah temanan sejak duduk di bangku SMP hingga sekarang.

"kamu udah makan sayang?" tanya Alfirah.

"belum Ma, ini mau makan" Keysa segera mengambil piring dan duduk di meja makan.

"Mama sama Papa ga makan?"

"kami udah kenyang Sayang" jawab Laksana. Keysa melanjutkan aktifitasnya yaitu makan dengan lahap.

Setelah selesai makan, Keysa tidak melihat keberadaan kedua orang tuanya. Ia mencari ke semua sudut ruangan tanpa terkecuali. Tapi hasilnya nihil kecuali garasi. Saat ia bergegas ke garasi ia melihat mobil lamborgini telah pergi meninggalkan perkarangan rumahnya.

"MAMA PAPA JANGAN TINGGALKAN KEYSAAAAA hiks hiks hiks" teriak Keysa dengan tangisan di ujung kalimatnya. Gibran yang mendengar teriakkan Keysa langsung bergegas ke kamar Keysa.

"Key Key bangun Key" sapa Gibran seraya menepuk pipi Keysa saat ia udah berada di kamar Keysa.

"hhh" sontak Keysa bangun dari tidurnya dan duduk di atas kasurnya.

Iya Keysa sedang mimpiin Mama dan Papanya.

"Key kenapa?" tanya Dimas cemas.

"Mama sama Papa hiks hiks" ucap Keysa dengan sesegukkan. Gibran memeluk sang adik.

"Key dengarin Abang ya, Mama sama Papa udah tenang disana" kalimat ini yang selalu di ungkapkan Gibran ketika Keysa menanyakan keberadaan orang tuanya saat ini.

KEYSA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang