18. 🌻

225 94 3
                                    


Memilih terus berjalan mungkin akan menguras air mata.
Tapi diam disini juga tak akan merubah apapun

Pada ketidaktahuan lah kita harus terus menerabas.

🌻🌻🌻

Sedari tadi, di tempat ini, Keysa melamun. Otaknya selalu memutar ulang kejadian-kejadian yang menghampirinya belakangan ini. Untuk bertemu dengan Gibran aja tak diizinkan oleh Boy, Raynald dan Gilang. Malahan berangkat sekolah aja, ia wajib bersama Boy begitu juga pulangnya. Sungguh menyebalkan.

"gua benci dunia ini!!!" teriak Keysa dengan sangat kencang yang membuat semua human melirik ke arah ia berada. Keysa menjadi pusat perhatian kantin saat ini. Boy, Raynald dan Gilang yang sedang menuju stand untuk memesan makanan serta Gibran dan Gracia yang sedang mojok di meja kantin yang paling pojok, mereka juga melihat ke arah Keysa.

Keysa yang sadar akan dirinya yang menjadi pusat perhatian dan sebentar lagi bakal jadi buah bibir, memilih untuk berlalu begitu saja keluar dari kantin. Keysa tak perduli dengan tatapan orang lain akan dirinya saat ini. Mau mereka bilang dirinya udah gila, ia juga tak peduli. Hidup-hidup gua ngapa pula mereka yang atur!!!

Keysa pergi kearah kamar mandi, ia bingung harus kemana sekarang. Ke kelas? Toh Boy sedang di kantin. Ke UKS? Ntar disangka maling karna jam segini UKS pasti dikunci. Ke Perpus? Ia lagi ga minat untuk baca novel yang terlalu banyak konflik di dalam cerita itu. Konflik di hidupnya aja belum selesai masa mau ditambah dengan konflik yang ada di buku ceritanya.

Di dalam bilik toilet, Keysa memperhatikan wajahnya lekat-lekat pada cermin yang memantulkan wajahnya. Ya setiap toilet di SMA ini dilengkapi dengan cermin di setiap biliknya. Pada cermin yang menampilkan kembarannya, Keysa tersenyum lalu tertawa lalu menangis lalu menatap sinis lalu tersenyum kecut lalu pura pura tegar, hal itu selalu ia ulangi secara terus-menerus.

Begitu naif banget ya diri gua? Sampe gua benci dengan dunia gua sendiri? Apa gua salah untuk membenci dunia ini? Apa gua ga berhak lagi untuk mendapatkan kebahagian seperti yang lainnya? Apa gua mesti nyusul Mama dan apa biar bang Gibran puas?

Keysa kembali tersenyum kecut.

Gua benci sama bang Gibran!!!! Dimana janji dia selama ini? Dia janji bakal ngejagain gua!! Mana janjinya!! Apa dia lupa dengan janjinya? Apa perlu gua ingatin tepat di kupingnya biar dia ingat? Apa gara-gara mak lampir tu dia jadi lupa dengan janji-jannjinya selama ini? Gua benci bang Gibran!!!!!

Apa emang semua cowok terlahir ke dunia ini untuk nyakiti perasaan cewek??? Akhhhhhhhhhhh gua benciiiiiiiiiii!!!!!!!!!!

Hiks hiks hikssss gua benciii... Hiks hikss gua benciii... Mama, Papa, bantu Key biar dekat lagi dengan bang Gibran.... Hiks hiksss.... Gua benci...............

🍃🍃🍃

Keysa menggeliat dalam tidurnya. "eh Key udah bangun?" tanya Boy yang melihat Keysa membuka matanya. Keysa diam tak membalasnya.

"waktu lo pergi dari kantin, gua, bang Raynald sama bang Gilang cariin lo, terus rupanya lo ada di toilet, pingsan" jelas Boy tanpa disuruh Keysa untuk menjelaskannya.

Gua pingsan??. Keysa membenarkan posisinya untuk duduk, Boy membantunya.

Keysa menerawangkan pandangan. "kalo gua mati bang Gibran senang ga ya?" kalimat itu  yang terlontar dari mulut Keysa saat ia memandang jauh ke masa lalu.

"lo ngomong apa si Key"

"gua serius Boy! gua udah ga kuat dengan semua ini hiks hikss" Keysa menangis.

"gua tau kok, gua ga secantik cewek yang lagi dekat dengan bang Gibran. Gua juga ga sesempurna cewek itu, gua sadar itu. Tapi gua cuma ingin kasih sayang Abang gua kembali lagi Boy" lanjut Keysa yang tak sudi menyebut nama Gracia seraya mengelap air matanya.

"iya gua tau Key, tapi lo ga boleh gitu Key"

"terus gua harus kek mana Boy!! Gua harus diam aja dengan sikap dia ke gua, gitu?? Gua capek Boy capekk dengan semua yang ada" ujar Keysa dengan nada iba.

"tengoklah apa dia peduli gua udah hampir dua minggu ga balik rumah? Apa dia nyariin gua? Ga kan Boy" masih dengan nada ibanya Keysa mengutarakan isi hatinya.

"mungkin dia lagi ga tidur dirumah kalian, kali aja dia nginap di rumah kawannya" tukas Boy.

"rumah kawannya yang mana Boy!! Rumah bang Raynald dan bang Gilang?? Ga mungkin Boy!! Mereka udah lama ga temanan. Apa rumah cewek itu? Iya Boy ia pasti ke rumah cewek itu kan?" tuduh Keysa.

"lo ga boleh suudzon dulu Key"

"terus gua harus gimana Boy!!! Gua harus positive thinking? Setelah gua lihat dia lagi ciuman dengan cewe itu di rumah gua sendiri?? Munafik sekali gua" Keysa tersenyum hambar.

"bukan gitu Key..."

"gua mau sendiri Boy" potong Keysa. Boy hanya pasrah lalu keluar dari kamar Keysa.

Usai kepergian Boy dari kamar Keysa. Keysa pergi kearah balkon. Sesampai disana ia melihat kearah langit, banyak bintang-bintang berkelap kelip diatas sana. Ia tersenyum melihatnya. Pasti salah satu diantaranya ada Mama dan Papa. Kalo beneran ada, Key cuma ingin Mama sama Papa tenang disana, ga usah mikirin Key karena Key yakin semua bakal kembali semula, meskipun ga semudah membalikkan telapak tangan. Lagi-lagi Keysa tersenyum kecut. Tanpa disadari sedari tadi bening-bening di matanya keluar tanpa izin, air mata.

Keysa yang mulai merasa lelah, kembali ke dalam kamar untuk membaringkan badannya. Sebelum tidur, ia mengecek ponselnya dulu, mana tau bang Gibran ngechat dia. Tapi hasilnya nihil, yang ngechat dia malah dari group-group yang ga begitu penting bagi Keysa seperti group kelas, group angkatan, group kelompok, dan Rara, ini baru penting, Rara. Dengan segera Keysa membuka ruang chat antara ia dan Rara.

Rararara✌

Key, gua lihat abang lo!!
(17.18)

Dimana ra?
(20.05)

Hbs dr mn si lo lm bnr blsny!!
Td sore gua lhtny, dia sm cewenya kluar club gt.
(20.06)

Maaf, tadi gua ketiduran. Owh.
(20.06)

Lo g crga gt?
(20.07)

Gua capek! Mau tidur.
(20.07)

Sampe kpn si lo mau ngehindar trus Key? Apa ga bsn?
(20.07)

Gua ngehindar? Gua bosan? Ya jelaslah, tapi keadaan yang memaksa gua kek gini. Lagian Boy, bang Raynald dan bang Gilang yang nyuruh gua buat ngelakuin semua ini.

Gua mau tidur Ra.
(20.08)

Oklh. Good night Key.
(20.08)

Good night to Ra.
(20.08)
Read.

Setelah itu Keysa menghentikan aksinya untuk memainkan ponselnya lalu mematikkan lampu yang ada di kamarnya dan memejamkan matanya.

🍃🍃🍃

Tinggalkan jejak dan beri comment ya :)

16 Mei 2020
21.24 WIB

FOLLOW INSTAGRAM & TIKTOK :
fadhilapy

KEYSA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang