21. 🌻

212 84 2
                                    


"lama yaa!!! Pasti kangen kan sama gua!!" tutur Gilang yang membawa makanan untuk dirinya dan juga Raynald.

"apa si lo ogeb" tukas Raynald lalu menonjok kepala sahabatnya itu.

"sakit nyettt" raung Gilang seraya mengelus-elus kepalanya yang di tonjok Raynald. Keysa terkekeh melihat aksi dua pria itu.

Lagi fokus-fokusnya Keysa dengan santapannya. Ia malah dikejutkan dengan kehadiran Gibran dan Gracia. Keysa tersenyum kearah Gibran berada meskipun sang empu tidak melihatnya. Raynald yang duduk di depan Keysa melambaikan tangan melihat reaksi Keysa yang senyam-senyum sendiri persis kayak orang yang lagi kasmaran tapi lebih tepatnya sih kayak orang gila hehe.

"ehh kenapa bang?" tanya Keysa yang udah beralih memandang Raynald.

"kenapa senyum?" tanya Gilang yang tadi juga melihat Keysa senyum-senyum sendiri.

"tu siapa lagi kalo bukan Abangnya" ketus Boy yang duduk disamping Keysa saat ini. Keysa tidak mengubris percakapan mereka, ga terlalu penting.

Keysa bangkit dari duduknya lalu menuju salah satu stand makanan. "kenapa tu anak?" gumam Gilang. Boy dan Raynald mengangkat kedua bahunya tanda mereka tidak mengetahuinya.

Beberapa menit kemudian, Keysa balik ke tempat duduknya dengan membawa makanan yang berbeda padahal makanan sebelumnya belum habis tapi kenapa ia memesan makanan lagi? Aneh.

"kok lo pesan lagi?" tanya Boy saat Keysa udah duduk disebelahnya.

"gua mau coba yang ini"

"lo ga ngapa-ngapain ni bocahkan Boy?" tanya Gilang penuh selidik. Boy menggeleng.

"lo ga ngidam kan Key?" tanya Raynald terang terangan.

"keknya iya lah bang" jawab Keysa.

Boy, Raynald dan Gilang melongo ditempat usai mendengar penuturan Keysa. "anak siapa?" tanya mereka kompak.

"gua buat sendiri" mereka makin melongo. Setelah itu Keysa pergi dari hadapan mereka dengan pertanyaan besar yang timbul diotak mereka.

🍃🍃🍃

"... kalo rindu Abang lihat aja bintang pada malam hari karena kalo bang Gib rindu Key, Abang bakal melakukan hal yang sama" kalimat itu selalu terngiang-ngiang diingatan Keysa. Kalimat itu juga memotivasi Keysa untuk bangkit dan membantu Gibran menyelesaikan permasalahan yang ada meskipun Keysa ga tau pasti letak permasalahannya.

Di setiap malamnya Keysa selalu melihat bintang, ia sungguh rindu dengan sang Abang. Orang yang selalu menyemangati hidupnya di kala ia down, teman curhat Keysa kala ia butuh. Gua rindu bang Gibran!!!

Malam ini, Keysa juga melihat bintang di langit di temani angin malam yang sepoi-sepoi, pastinya angin ini menembus masuk ke tulang rusuk Keysa. Udah hampir satu jam Keysa berada di balkon kamarnya. Ia berharap Gibran juga melakukan hal yang sama, Gibran juga melihat bintang di langit yang sama di tempat yang berbeda.

Ya allah, apakah Key salah ya meminta orang yang Key sayang ada di sini. Key cuma ingin bang Gibran ada di sini sekarang. Iya Key tau kalau itu mustahil!! Kalo gitu Key cuma berharap semoga bang Gibran juga lagi ngelihat bintang sama kayak yang Key lakukan sekarang. Key sayang bang Gibran. Key juga sayang Mama dan Papa. Love more. Keysa tersenyum ramah pada bintang yang paling terang di langit. Keysa yakin bintang itu yang mewakili perasaannya pada Gibran.

Disisi lain...

"sayang" panggil Gracia pada Gibran.

"iya kenapa?" tanya Gibran. Gibran saat ini lagi di rumah Gracia.

KEYSA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang