17. 🌻

218 90 2
                                    


Hari kedua Keysa di rumah sakit, sudah diperbolehkan untuk balik kerumahnya. Boy mengantarkan Keysa bukan ke rumahnya melainkan ke rumah Boy sendiri. Keysa benar benar bingung dibuatnya.

"kok kesini?" tanya Keysa.

"untuk sementara waktu lo harus tinggal disini dulu" jawab Boy lalu mengeluarkan semua barang Keysa yang ada di bagasi mobil.

"bang Gibran kek mana?"

"seperti biasa" balas Boy santai lalu membawa barang-barang Keysa ke dalam rumahnya.

"gua mau pulang kerumah aja"

"ini kan rumah Key" ujar Boy usai meletakkan semua barang Keysa di ruang tamu.

"rumah gua maksudnya Boy"

"Key..."

"assalamu'alaikum" belum sempat Boy menjawab, Raynald dan Gilang malah datang bertamu ke rumah Boy.

"wa'alaikumussalam, yok masuk" balas Boy.

"sini biar gua bantu" ujar Gilang yang melihat Boy ingin membawa barang-barang Keysa ke lantai atas.

"gua mau pulang woyyy" rengek Keysa yang membuat Gilang dan Boy berhenti untuk menuju lantai atas.

"Key kami udah sepakat buat ngejauhin lo dengan Gibran biar dia jera, lo kerja sama dikit napa sama kita-kita" terang Raynald.

"tapi kasihan bang Gibran dirumah sendirian pasti ga ada yang masakin dia"

"asal lo tau dia tu lagi seneng-seneng sama ceweknya Key, buka mata lo" ucap Gilang dengan nada sedikit membentak.

"yaudah kalo gitu izinkan gua buat ketemu dengan bang Gibran sekali doang" pinta Keysa. Mau tak mau mereka mengiyakan permintaan Keysa.

"kapan?" lanjut Keysa dengan bertanya, karena Keysa melihat mereka malah membawa barang-barangnya ke lantai atas.

"ntar dulu lah Key kita letak dulu barang-barang lo habis tu baru kita berangkat" jawab Boy. Keysa tersenyum seraya mendengus kasar lalu duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Keysa membuka ponselnya untuk menunggu yang lainnya, lagian akhir-akhir ini ia jarang main sosial media.

Keysa yang tak begitu pandai berbahasa inggris berlari menuju lantai atas untuk menemui Boy, karena ia tau bahwa Boy pande berbahasa inggris. Apalagi ponselnya udah diatur pake bahasa inggris jadi kalau mau mentranslate harus pake google translate dulu baru tau artinya.

"Boy ini artinya apa?" tanya Keysa to the point saat ia berada di kamar yang bakal ia tempati nantinya, tepat di depan kamar Boy.

"berdiri diatas lift" balas Boy.

"kenapa sih Key?" tanya Raynald mulai kepo.

"iya Key kenapa?" Gilang tak mau kalah kepo juga.

"bang Gibran, bang"

"kenapa dia?" tanya Raynald dan Gilang serentak.

"postingan instagramnya" balas Boy. Tanpa aba-aba Raynald dan Gilang membuka ponsel mereka.

Bangsul ni anak berani benar dia buat kek gini ke Keysa. Tengok aja bakal gua buat Keysa benar benar ngejauhin lo.

Emang dah berubah lo ya Gib, ga nyangka gua.

Keysa bingung harus ngapain, apakah dia harus sedih? atau malah ia harus senang karena Abangnya akhirnya ga jomblo lagi? Tapi kalo dia senang kenapa hatinya ga mau menerima kenyataan yang ada? Ah aulah terang banget di sini, saking terangnya nusuk banget hingga ke pori-pori. Untung ga iklan hehe (author).

"udah siap?" tanya Keysa mengalihkan pembicaraan. Mereka semua mengangguk lalu keluar kamar dan menuju mobil Boy untuk menuju ke tempat Gibran.

Sesampai di rumah yang jarang Keysa singgahi beberapa hari yang lalu, mereka langsung masuk begitu saja karena keadaan rumah tidak dikunci. Lagi-lagi dan lagi hati Keysa kembali teriris, ia berlari keluar rumah tanpa kendaraan apa pun. Yang ada di pikiran Keysa saat ini ia harus pergi jauh dari Gibran, ia ga mau ngelihat Gibran lagi.

🍃🍃🍃

"Key lo masih ingat kejadian tadi siang ya?" tanya Boy. Bukan menjawab Keysa malah kaget akan kehadiran Boy di balkon kamarnya.

"hehe maaf ya gua masuknya tanpa izin ke lo dulu, soalnya gua takut ntar lo malah gantung diri segala" ujar Boy ketika melihat ekspresi Keysa saat ia berada disampingnya. Keysa malah ketawa. HAHAHA.

"Key jangan gila dulu ya, masa depan lo masih panjang" ucap Boy polos.

"ehh emang lo pikir gua ga waras gitu!! enak aja kalo ngomong" ketus Keysa lalu tertawa kembali.

"habisnya lo ketawa ga jelas si lagian disini ga ada yang lucu tau" sanggah Boy. "lo"

"kenapa gua?"

"lo yang lucu tau" lagi-lagi Keysa tertawa hingga ia berhenti karena lelah sendiri.

"kenapa berhenti?"

"capek" ujar Keysa lesu.

"udah ga usah diingat yang tadi"

"gua ga nyangka aja masa bang Gibran kek gitu sama ceweknya sendiri" gumam Keysa.

"seharusnya cewek tu dijaga bukan malah dirusak kek gitu" lanjut Keysa. Boy malah termenung.

"namanya juga cowo Key, kadang bangs*t, kadang fakboy, kadang baik, kadang jahat. Yang parahnya lagi bersikap baik malah di tuduh yang nggak-nggak, bersikap jahat malah di kata-katain" Keysa tertawa lagi. Cantik banget.

"tapi lo ga bakal nyakiti gua kan?" tanya Keysa yang sudah berhenti tertawa. Boy terdiam, ia ga tau mau ngejawab apa.

"lo kok diam? Apa jangan-jangan lo mau ngejahatin gua kek bang Gibran lakuin?" tuduh Keysa.

"baru aja gua bilang udah lo buktiin duluan, emang susah ternyata jadi cowok" tutur Boy.

"yaiyalah dimana mana kan cewek yang paling bener, kalo cowoknya udah bener pokoknya cewek...."

"yang paling bener" sahut Boy sehingga ia mengucapkan kalimat itu berbarengan dengan Keysa lalu mereka tertawa berbarengan.

Hening.

"btw yok makan gua lapar nih" ajak Boy.

"yok" balas Keysa tanpa menyanggah karena emang udah waktunya untuk makan malam, jam 20.05 WIB.

Di meja makan...

"bokap sama nyokap lo mana Boy?" tanya Keysa yang tak melihat kedua orang tua Boy sejak ia kesini. Keysa dan Boy udah selesai makan dan mereka lagi menunggu beberapa menit di meja makan agar makanan mereka dicerna oleh perut, sehingga diisi dengan berbincang-bincang yang dibuka oleh Keysa.

"bokap udah meninggal kalo nyokap tinggal di Amerika"

"maaf Boy bukan maksud gua..."

"sans ae" potong Boy.

"hm berarti lo makan malam sendiri terus dong?" tanya Keysa hati-hati.

Boy mengangguk.

"kelihatan banget dong jombs nya?" tanya Keysa bar-bar. Boy kembali mengangguk lalu tersenyum manis.

"terus kalo lo?" tanya Boy balik.

"apanya?"

"nyokap bokap lo kenapa meninggal?"

"karena kecelakaan, gua harap mereka udah tenang di sana maybe mereka ketemu dengan bokap lo disana" jawab Keysa.

Itu mustahil.

🍃🍃🍃

Tinggalkan jejak dan beri comment ya :)

15 Mei 2020
20.33 WIB

FOLLOW INSTAGRAM & TIKTOK :
fadhilapy

KEYSA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang