36. 🌻

224 65 3
                                        


Keysa berdiri di balkon kamar sembari melihat bintang yang ada di langit. Biasanya Keysa melihat bintang karena ia sedang rindu dengan Gibran, tapi kali ini malah sebaliknya. Keysa benci dengan Gibran, kenapa ia tak memberitahu tentang Boy pada dirinya?. Seharusnya Keysa juga berhak tau tentang semuanya, tapi kenapa Gibran malah menyembunyikannya semua fakta yang ada?.

Kring... Kring... Kring...

Ponsel Keysa berbunyi bertanda ada telpon masuk. Bang Gibran. Batin Keysa saat melihat layar ponselnya tertulis nama 'bg Gigran😚'.

Tok... Tok... Tok...

Saat Keysa bimbang harus menjawabnya atau tidak, tiba tiba pintu kamarnya di ketok dari luar. Akhirnya, Keysa membuka pintu terlebih dahulu dan membiarkan ponselnya berbunyi terus.

"eh bang Ray, kenapa?" tanya Keysa to the point pada Raynald yang mengedor pintu kamarnya.

"telpon dari siapa?" tanya Raynald yang menghiraukan pertanyaan Keysa.

"orang ga jelas bang" balas Keysa.

"itu namanya Gibran lo Key" sanggah Raynald yang tak sengaja melihat layar ponsel Keysa.

Keysa ga membalas ucapan Raynald. "oh ya kenapa abang manggil Key tadi?" tanya Keysa mengalihkan pembicaraan.

"jawab dulu pertanyaan gua"

Keysa menggelengkan kepalanya. "kalo cuma untuk bahas itu Key ga ada waktu bang" tutur Keysa lalu bergegas ingin menutup pintu kamarnya.

Raynald mencegah Keysa untuk menutup pintu dengan menahan pintu kamar Keysa. "ga boleh lari dari kenyataan Key" ucap Raynald lalu masuk ke dalam kamar Keysa dan menuju balkon. Mau ga mau Keysa mengikuti Raynald dari belakang.

Hening.

"gua cuma mau ketemu lo doang" lirih Raynald membuka pembicaraan. Keysa melirik ke arah Raynald dan tersenyum. Raynald melakukan hal yang sama tapi ia tak membalas senyum Keysa.

Keysa berdehem lalu membuang nafasnya kasar. "Key mau berhenti sekolah bang", kalimat itu yang terlontar dari mulut Keysa.

Raynald terkejut mendengarnya. "kenapa Key?".

"banyak sekali alasannya dan pastinya ga bisa dijelaskan satu persatu" tutur Keysa seraya duduk di salah satu kursi yang ada di balkon.

"sebutkan aja kalo ga bisa dijelasin" suruh Raynald lalu duduk di kursi yang berada di sebelah Keysa.

"Pertama, Key ga ada biaya untuk melanjutkan sekolah. Kedua, Key belum siap buat ketemu dengan bang Gibran. Terakhir, Key ga mau ketemu dengan Boy" sebut Keysa dengan pandangan lurus kedepan, tak mau melirik ke arah Raynald.

Raynald masih setia melirik ke arah Keysa yang berada tepat disampingnya, meskipun Keysa telah menyelesaikan ucapannya. Keysa yang tak mendapatkan jawaban apa-apa dari Raynald, akhirnya melihat kesamping kirinya.

Keysa kaget karena Raynald meliriknya dengan tatapan yang sulit diartikan. "kenapa bang?" Keysa memberanikan diri untuk bertanya.

Raynald menggeleng lalu memalingkan wajahnya. "hehe maaf yaa" ujar Raynald. Keysa mengangguk lalu kembali menatap lurus ke depan.

"Key kan gua pernah bilang tu, kalau di dunia ini ga ada...."

"bang Ray mau nagihnya sekarang ya?" potong Keysa dengan bertanya.

Raynald berdiri dari duduknya. "gua bukan mau nagih, gua cuma mau jagain lo aja"

Keysa ikut berdiri dan mensejajarkan posisinya dengan Raynald. "maksudnya bang?" tanya Keysa yang tak mengerti maksudnya.

KEYSA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang