29. 🌻

185 71 1
                                    


Keysa sengaja di turun kan oleh Gibran di halte dekat sekolah. Katanya sih biar Gracia tak tau kalau mereka berangkat sama. Keysa menggerutui Gibran sepanjang jalan hingga ia sampai di sekolah.

"kenapa neng mukanya?" tanya Boy yang melihat Keysa mendekat ke arahnya, ke arah tempat duduk mereka.

"apa?" jutek Keysa.

"lagi pms ya neng?" masih dengan bertanya Boy mengutarakannya. Keysa tidak menggubrisnya. Boy kembali memainkan ponselnya usai tak mendapatkan jawaban dari Keysa.

"Key lo di suruh ke ruang ciliders" teriak Gabrield dari depan kelas saat seseorang datang menanyai dan menyuruh Keysa untuk ke ruang ciliders.

Tanpa aba-aba Keysa berlalu bergitu saja dari samping Boy. Ia malas jika harus pamit kepada Boy. Boy pun bodo amat.

"kenapa kak?" tanya Keysa pada pembina cilidersnya.

"itu Key, kan kita harus tampil buat babak final, jadi kita harus ngulang-ngulang gerakkan lagi" balas pembinanya yang bernama Chika.

"tapi final kan lama lagi kak, sekitar seminggu lagi. Nanti aja baru babak perdelapan" sanggah Rere teman ciliders Keysa.

"kan ga ada salah nya kita latihan lebih awal" ujar Keysa selaku ketua ciliders. Biasanya mereka latihan 3 hari sebelum hari H kecuali waktu lomba baru sebulan sebelum hari H nya.

"emang betul yang dikatakan Keysa, tapi kan nanti babak seperdelapan. Jadi ga ada salah nya kita cuti sehari doang buat nonton dulu" ujar seseorang yang baru datang ke ruangan ciliders. Keysa super dupel kaget setelah mengetahui siapa yang datang. Siapa lagi kalau bukan Gracia.

"hai Keysa" sapa Gracia yang sudah berada di samping Keysa. Keysa cuma membalas dengan senyuman lalu ia memalingkan wajahnya ke arah temannya yang lain. Ngapain nih anak ke sini.

"betul tu" ucap Chika.

"yaudah besok kita mulai latihannya. Sekarang kalian boleh bubar untuk nonton pertandingan basket tim sekolah kita yang tinggal beberapa menit lagi" lanjut Chika. Semua pun pergi dari ruangan ciliders. Keysa yang baru beberapa langkah ingin keluar dari ruangan itu tiba-tiba tangannya dipegang oleh Gracia, membuat langkahnya terhenti.

"lebih baik lo undurkan diri jadi ketua ciliders lalu keluar dari ekskul ini!" bisik Gracia.

"kenapa?" tanya Keysa dengan polosnya.

"ya ga kenapa kenapa sih, tapi asalkan lo punya nyawa banyak yaudah bertahan aja di ekskul yang bakal membawa lo ke neraka" bisik Gracia. Keysa mengangkat alis sebagai jawabannya.

"lo tau neraka kan? Yang di dalamnya ada api yang sangat panas dan sepertinya cocok banget kalo lo masuk ke dalamnya" tutur Gracia yang membuat Keysa ingin menjambak-jambak rambut wanita ini.

Keysa menghela nafasnya kasar. "sorry-sorry ajalah ya. Gua belum pernah masuk ke sana jadi ga ada salahnya gua nyusul lo yang udah ada di sana sejak zaman baholak" tegas Keysa seraya mengisyaratkan babay pada jari tangannya lalu pergi begitu saja dari hadapan Gracia. Gracia kesal dibuatnya.

🍃🍃🍃

Keysa menelpon Boy untuk menanyakan ia sedang duduk dibarisan berapa, di bangku penonton. Setelah beberapa menit, akhirnya Keysa selesai mencari Boy berada. Dari kejauhan Keysa melihat di sana sudah ada Raynald dan juga Gilang.

Keysa tersenyum ramah saat udah sampai di dekat mereka. "lama bener" ujar Gilang. Keysa menyengir seraya duduk diantara Boy dan Raynald karena cuma di bangku itu yang kosong.

"kok aku baru tau kalo kamu masuk ciliders?" tanya Boy ketika Keysa beberapa detik mendudukkan pantatnya di bangku penonton. Ekskul ciliders di sekolah ini emang jarang latihan, sekali latihan cuma untuk event-event tertentu doang seperti babak final perlombaan yang tuan rumahnya sekolah.

"dari dulu lagi, malahan dia udah jadi ketuanya padahal baru kelas 10" terang Raynald.

Boy bertepuk tangan. "hebat juga kamu ternyata ya Key". Keysa tersenyum.

"etss tunggu dulu. Kok gua baru sadar kalo Boy manggil Key dengan sebutan aku kamu. Jangan-jangan kalian pacaran ya??" tanya Gilang. Keysa menggeleng. Ia paling malas jika di tanya hal-hal yang tak terlalu penting seperti ini.

"terus?" tanya Gilang yang masih kepoan.

"masih otw" gumam Boy lalu mendapat kunci inggris dari Keysa. Cuma pelan sih lebih tepatnya.

"kapan mau di sahkannya?" tanya Raynald. Keysa memanyunkan bibirnya.

Cantik woy pen gua syah kan secepatnya!!.

"kapan dia mau aja sih" jawab Boy yang membuat hati Keysa makin kesal. Keysa melipat tangannya di depan dadanya. Ia lagi ngambek woyy.

"gua pen juga dong kek gitu Key" canda Gilang. Raynald menonjor kepala sahabatnya. Gilang mengaduh usai mendapatkan tanda sayang dari Raynald.

"baiklah sekarang babak semifinal dari tim tuan rumah, tim dua Permata melawan tim tiga Garuda" teriak pembawa acara dari meja panitia lalu mendapat tepukan gemuruh dari para penonton.

"eh itu lombanya mau mulai" ujar Raynald. Mereka fokus ke lapangan.

"perlombaan yang ketiga?" tanya Keysa. Dibalas anggukan oleh Raynald dan Gilang.

Keysa melirik ke arah Boy untuk memberi isyarat bahwa ia lama bener mengelilingi sekolah. Habis keluar dari ruangan ciliders, lebih tepatnya habis berdebat dengan mak lampir, Keysa bergegas ke kamar mandi karena alam telah memanggilnya. Terlalu banyak ia memberikan pada alam sehingga perutnya keroncongan lalu menuju kantin. Berhasil menghabiskan 1 piring nasi dengan porsi normal, 2 es krim, 2 jus mangga, 1 mangkuk bakso dan 2 coklat batangan. Setelah itu, Keysa memainkan ponselnya untuk menunggu makanannya agar terurai pada sistem pencernaanya.

"kenapa?" tanya Boy polos padahal ia tau jika Keysa memberi isyarat padanya. Keysa kembali memanyunkan bibirnya.

"mau ngerasain bibir aku yang manis lagi?" bisik Boy tepat di telinga kiri Keysa. Keysa yang mengerti maksudnya memudarkan manyunan bibirnya.

Boy ketawa puas melihat aksi lucu Keysa. "ketawa aja selagi masih diperbolehkan" ketus Keysa lalu beralih ke lapangan basket untuk melihat Gibran.

"jangan pacaran mulu" sindir Raynald.

"ya bener tu!! ga kasihan apa sama kita yang jomblo" tambah Gilang.

"lo aja yang jombs gua sih enggak" sanggah Raynald.

"siapa bang?" tanya Keysa garcep, saking keponya.

"kasih tau ga ya" ujar Raynald dengan wajah seriusnya.

"kalo ga mau kasih tau bagus diam aja deh" ucap Boy lantang. Keysa terkekeh padahal tak ada yang lucu.

Gilang menjulurkan lidahnya. "mampusssss" ujar Gilang dengan nada provokasinya.

Raynald tampak malas meladeni mereka yang berlawanan dengan kalimatnya. Keysa memegang pundak Raynald. "tenang aja bang, Key ada di pihak bang Ray kok" kata Keysa. Raynald tersenyum manis lalu membalas juluran lidah Gilang dan melirik ke arah Boy dengan tatapan sinisnya.

"yaudah combek tu lapangan" perintah Gilang dengan alaynya. Mereka pun menurutinya.

🍃🍃🍃

Tinggalkan jejak dan beri comment ya :)

21 Mei 2020
15.57 WIB

FOLLOW INSTAGRAM & TIKTOK :
fadhilapy

KEYSA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang