11

991 123 8
                                    

Dengan kedua telapak tangan dipipinya chenle memberengut kesal , kesal karena sang ayah lebih mengutamakan kesibukkannya dari pada dirinya , kesal karena ibunya lebih mementingkan pekerjaan rumah dari pada dirinya , dan juga kesal karena yang menawarkan diri untuk mengantarnya adalah orang lain yang tidak dekat dengannya .

Jisoo memandang dengan penuh kesabaran , tapi jisoo hanya manusi biasa yang mempunyai batas kesabaran , lama kelamaan jisoo merasa jengan kesabarannya mulai habis .

" mau sampai kapan kamu kaya gitu ..?" Tanya jisoo , yuta yang kebetulan masih berada diapartemen jisoo memandang resah

" sampai ayah datang ngejemput .." sahut chenle

" kan tadi ayah udah bilang , kalau dia ga bisa jemput .." ucap jisoo , mencoba membuat putranya mengerti

" iya .. ayah ga bisa jemput , eh bundanya juga ga bisa nganter .. susah sih kalau jadi orang sibuk mah .." sindir chenle , jisoo menghela nafas

" om kan udah bilang , om yang nganter gimana .." kali ini yuta yang berucap , namun chenle menanggapi dengan gelengan kepala

" terus sekarang kamu maunya apa ..?" Tanya jisoo benar benar merasa jengah , perlahan yuta memegang bahu jisoo mencoba untuk menenangkan jisoo
Jisoo menoleh kearah yuta , jujur ia merasa malu untuk saat ini

Chenle tak menjawab pertanyaan jisoo , chenle justru merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya .
Jarinya bermain diatas ponsel , dan selanjutnya ia mengarahkan ponselnya ketelinga . Jisoo dan yuta memperhatikan apa yang tengah chenle lakukan .

" hallo .. kalau ayah ga mau jemput , aku ga mau kerumah ayah titik ga pake koma .." ucap chenle yang ternyata menghubungi jimin , setelah mengucapkan kalimat itu chenle melempar asal ponselnya diatas sofa .

Jisoo menggelengkan kepala melihat apa yang chenle lakukan . Tak lama ponsel jisoo bergetar dan nama jimin tertera diatas layar ponselnya , jisoo menerima panggilan telepone dari jimin namun ia pergi menjauh dari chenle dan juga yuta , dan hal itu membuat chenle dan yuta menatap penuh tanya .

" aku juga ga tahu kenapa sikap dia kaya gitu .." ucap jisoo yang tengah berbicara dengan jimin didalam ruangan pribadinya .

" kamu ga jelasin sama dia .. aku sibuk .."

" udah .. tapi dia ga mau ngerti , keras kepala banget dia hari ini , biasanya juga enggak .."

" ya udah .. kamu bilang sama dia .. kalau mau aku yang jemput , tunggu aja , mungkin malem aku baru bisa jemput .."

Jisoo menghela nafas , yang mungkin didengar oleh jimin

" ok .." ucap jisoo , dan mengakhiri sambungan teleponenya dengan jimin .

Setelah berbicara dengan jimin ditelepone , jisoo melangkah keluar kamar dan kembali menghampiri chenle dan yuta .

Jisoo berdiri dihadapan putranya , membuat chenle mengadahkan wajahnya menatap jisoo seolah tahu jika jisoo akan mengatakan sesuatu .

" ayah bilang , kalau kamu tetep mau ayah yang jemput , nanti ayah jemput tapi malem .." ucap jisoo , memberitahu chenle .

" keburu lumutan guenya .. lagian kenapa ayah ga tinggal diapartemen sebelah aja biar kalau waktunya aku tinggal sama ayah ga perlu repot jemput tinggal loncat .." gerutu chenle , jisoo mendengus sedangkan yuta menutup mulutnya guna menahan tawa , menurut yuta apa yang dikatakan chenle terdengar begitu lucu .

" om kalau mau ketawa mah ketawa aja .. kaga usah ditahan ,, " ucap chenle , yuta diam namun masih berusaha menahan tawa .

" ya udah .. kalau gitu aku pulang deh .. " pamit yuta , jisoo menganggukan kepala .

" chen .. om pulang dulu ya .." ucap yuta pamit kepada chenle

" hhmm .. ga usah maen lagi .." ucap chenle pelan .

" kenapa ..?" Tanya yuta , karena ucapan chenle tak terdengar

" enggak .. tadi ada kucing lewat pake daster .." chenle mengeluarkan guyonannya , yuta menggelengkan kepala , sikap chenle begitu menggemaskan baginya , sedangkan jisoo hanya memutar bola matanya malas mendengar ucapan chenle yang menurut jisoo tak berfaedah sama sekali .

Karena sudah pamit , yuta melangkah keluar dari apartemen jisoo dan ditemani oleh jisoo menuju pintu .

" segala dianter , datang aja kaya jelangkung . Engga dijemput .." chenle mencibir .

Setelah mengantar yuta sampai pintu dan yuta benar benar pulang , jisoo kembali menghampiri chenle .

Berdiri dihadapan chenle , jisoo melipat tangannya didada dan menatap chenle .

" apa ..?" Tanya chenle , menatap balik jisoo dan menghela nafasnya .

" udah gede juga masih kaya anak paud ! .. kapan sih dewasanya ..?"

" aku masih kelas satu SMA bunda , kak mark tuh udah kelas tiga bentar lagi dewasa .."

" kenapa jadi bawa bawa mark ..?" Sahut jisoo

" ga kenapa napa .. pengen aja .." ucap chenle menyahuti . Jisoo mendengus sedikit kesal .

" diam kamu disini , sampai ayah kamu jemput .."

" males .. mendingan masuk kamar , terus tidur .. lagian baru mau masuk sore , malem masih lama .. jadi ayah datangnya masih lama .." ucap chenle , dan melangkah menuju ruang pribadinya .

Ditinggal chenle , jisoo kembali menghela nafasnya . Ia bertanya tanya kenapa sikap chenle hari ini aneh .
Tak ingin berpikiran buruk jisoo kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda .













..

Diruang kerjanya jimin bersandar dikursi dengan mata terpejam . Pekerjaan yang menumpuk dan keinginan chenle agar jimin datang menjemputnya , mengganggu pikirannya .

Jimin mengulurkan tangannya meraih telepone yang berada diatas meja kerjanya

" young .. bisa keruangan gue ga .. ?" Tanya jimin kepada orang yang ia hubungi . Setelah mengatakan hal itu jimin kembali menaruh telepone ketempatnya .

Toktoktok ..

Tak lama ketukan dari arah pintu terdengar , pintu terbuka dan dari balik pintu berdiri taeyoung . Taeyoung masuk dan duduk dihadapan jimin .

" ada apa .." tanya taeyoung

" bisa gantiin gue sebentar ga ..?"

" emang lu mau kemana ,..?" Tanya taeyoung lagi

" chenle ngambek , ga mau pergi kalau bukan gue yang jemput .." sahut jimin

Taeyoung mengelengkan kepala , sudah lama ia bekerja dengan jimin , dan ia juga sudah tahu bagaimana sikap jimin , jika sudah menyangkut nama chenle , jimin akan mengabaikan segalanya .

" ok .. tapi lu jemput chenle ga lama kan .. soalnya kerjaan gue banyak banget .." ucap taeyoung mengingatkan

" gue cuma jemput doank , setelah itu balik lagi .. rencananya gue mau jemput dia malem .. tapi takut nanti tambah marah .." sahut jimin ,taeyoung mengangguk paham .

" ya udah gue pergi dulu , gue nitip bentar ya .." jimin kembali berucap dan taeyoung kembali menganggukan kepala .
Setelah berhasil meminta taeyoung menggantikan pekerjaannya , jimin pergi berniat untuk menjemput putranya .
Taeyoung menatap kepergian jimin , ia tersenyum dan menggelangkan kepalanya . Bagi taeyoung temannya itu benar benar luar biasa , rela meninggalkan apapun demi putranya ...

















...

Bersambung ..

Up lagi ..

Sepertinya tidak jelas ..

Tak apa dah , yang penting up .. dari pda digantung kaya jemuran ..

See you

fightink  ..!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang