Tok tok tok ..
Masih pukul lima dini hari , jisoo sudah bangun dari tidurnya dan mengetuk pintu kamar putranya .
Tak ada sahutan , jisoo kembali mengetuk pintu .
Kedua kali mengetuk dan kembali tak ada sahutan . Tangan jisoo beralih pada knop pintu dan memutar knop pintu tersebut .
Ternyata kamar chenle tidak terkunci. Bergegas jisoo membuka pintu tersebut .
Ketika pintu terbuka lebar jisoo dibuat diam , ternyata chenle sudah bangun dan tengah menjalankan ibadah shalat subuhnya .Jisoo tersenyum , pantas saja chenle tidak merespon ketukan pintu .
Tak ingin mengganggu , jisoo kembali menutup pintu dengan pelan .
Jisoo pun kembali bergegas menuju kamarnya .Selesai menjalankan ibadahnya , chenle kembali naik keatas tempat tidurnya , chenle tak berniat tidur kembali , justru kini ia fokus dengan ponselnya .
Jari chenle terus bergerak menari nari dilayar ponselnya , banyak notif pesan dan panggilan tak terjawab yang masuk , namun tak ada satupun nama jimin yang tertera .
Sejak jisoo membawanya pulang , jimin belum menghubungi chenle sampai saat ini .
Chenle mendesah pelan , ayahnya begitu marah , hingga menghubunginya pun tak mau ..
Langit semakin terlihat terang , mataharipun semakin naik .
Chenle kini mulai bersiap untuk pergi kesekolah .Chenle berdiri berniat untuk mengeluarkan seragam sekolahnya yang berada didalam lemari .
Namun pada saat chenle berdiri ia merasa tubuhnya begitu lemas , bahkan penglihatannya berputar .Sakit dikepalapun ia rasakan , chenle memijit kedua pelipisnya dengan tangannya .
Chenle tak mau bersikap manja dengan apa yang tengah ia rasakan , ia pun mengabaikan semua rasa sakitnya . Bergegas ia memakai seragam sekolahnya .
Chenle merasa tubuhnya semakin lemas , namun chenle tetap mengabaikan rasa sakitnya .
Setelah merasa dirinya sudah rapih , chenle bergegas keluar dari ruang pribadinya dengan langkah gontai .
Chenle menghampiri jisoo yang tengah menatap makanan diatas meja ." pagi bun .." sapa chenle , suara chenle terdengar aneh .
Jisoo menoleh , ia terdiam dengan dahi berkerut merasa ada yang tidak beres dengan putranya .
" kamu kenapa , ko muka kamu pucet banget. .." tanya jisoo raut wajahnya berubah
" kayanya mau pilek deh bun ,.. suara aku aja udah kaya gini .." sahut chenle , mengingat suara terdengar seperti seseorang yang terkena flu .
Jisoo menghela nafas , kemudian mengulurkan telapak tangannya , dan ia taruh diatas dahi chenle .
" astaga , badan kamu anget banget .. kamu beneran ga kenapa napa .." tanya jisoo , merasa khawatir akan kondisi putranya .
" aku baik baik aja bunda .." sahut chenle yang kemudian duduk disalah satu kursi .
Jisoo masih menatap putranya dengan raut wajah khawatir ." bun ... ayah nelepone bunda ga ..?" Tanya chenle , tangannya terulur mengusap kedua lubang hidungnya , hidung chenle terasa gatal , ia merasa akan ada sesuatu yang keluar dari hidungnya .
" enggak .." sahut jisoo , chenle diam raut wajahnya berubah sendu . Detik berikutnya chenle fokus dengan makanan yang disediakan jisoo . Mendengar sahutan dari jisoo membuat chenle tak ingin membahas tentang apapun .
Jisoo menghela nafas , ia tahu dibalik diamnya chenle .
Tak lama chenle menjauh piring yang berisi makanan dihadapannya , jisoo mengerutkan dahinya atas apa yang dilakukan putranya , terlebih lagi makanan yang berada didalam piring masih tersisa banyak .
KAMU SEDANG MEMBACA
fightink ..!!
Fanfictionusaha chenle dalam menyatukan kembali kedua orangtuanya yang sudah bercerai .. " fightink .. ini baru langkah awal .. " chenle " siapa nih yang nelepone ayah ,.. hallo ini siapa , ayah ga ada .." chenle " bunda mau kemana , pergi sama siapa .. aku i...