13

931 103 10
                                    

" ayah .." panggil chenle dari ambang pintu kamar jimin . Tak ada sahutan chenle memilih melangkahkan kaki masuk kedalam kamar jimin

" yah .." panggil chenle lagi , tapi tetap tak ada sahutan .
Chenle melangkahkan kaki kearah kamar mandi , mungkin saja jimin berada didalam kamar mandi .
Namun ketika chenle berada didekat pintu kamar mandi ia tak mendengar suara gemerincik air yang berasal dari dalam kamar mandi .
Akhirnya chenle memilih untuk membuka pintu kamar mandi , begitu pintu terbuka kamar mandi dalam keadaan kosong jimin tak ada disana .

Chenle kembali menutup pintu kamar mandi , ia kembali melangkahkan kaki berniat untuk keluar dari kamar jimin .

Belum sampai diambang pintu , chenle mendengar suara ponsel jimin yang berdering . Bergegas chenle melangkah kearah nakas tempat tidur dimana ponsel jimin disimpan .

Dahi chenle berkerut , kala melihat nomor yang tak dikenal tengah menghubungi ayahnya . Chenle penasaran nomor siapa itu .

" siapa nih yang nelepone ayah ..?" Tanyanya kepada dirinya sendiri ketika ponsel jimin berada dalam genggaman tangannya .

Rasa penasaran yang sudah diubun ubun membuat chenle menerima panggilan telepone tersebut .

" hallo ini siapa ..?" Tanya chenle tanpa berbasa basi begitu telepone tersambung

" hallo jimin .."

Raut wajah chenle berubah ketika suara seorang wanita terdengar ditelinganya . Chenle menghela nafas mulutnya terbuka bersiap untuk mengeluarkan suara

" ayah ga ada .." ucap chenle , mengakhiri sambungan telepone tersebut secara sepihak . Alasannya chenle tak ingin mendengar suara itu lagi meski hanya sebentar .
Kesal , chenle menggenggam erat ponsel milik ayahnya meluapkan rasa kesal yang tengah meliputinya saat ini .

" chenle .."

Chenle menoleh dari ambang pintu jimin memanggilnya . Ia menatap kearah jimin .

Melihat putranya berada diruangan pribadinya jimin segera masuk dan menghampiri chenle .

" ada apa ..? Tanya jimin ketika tiba dihadapan chenle , mungkin saja putranya ini membutuhkan sesuatu . Namun bukan jawaban yang jimin terima , chenle justru menunjukan wajah kesalnya kearah jimin .

" kenapa ..?" Tanya jimin lagi , penasaran apa yang membuat chenle terlihat marah .

Chenle menghela nafas dan memutar bola matanya malas . Kemudian ia memberikan ponsel milik jimin kepada pemiliknya , sontak jimin menerima ponsel tersebut sedikit terkejut . Dan bertanya tanya dalam hati apa yang sudah chenle lakukan dengan ponselnya .

" tuh tadi ada cewek nelepone .." ucap chenle dan melangkah pergi meninggalkan jimin begitu saja .

Jimin mengerutkan dahinya menatap penuh tanya kearah chenle yang sudah keluar dari kamarnya .

Setelah chenle tak telihat lagi , jimin melihat ponselnya . Guna membenarkan ucapan chenle .
Dan ternyata chenle benar satu panggilan masuk baru saja diterima .

Setelah melihat ponselnya jimin tersenyum dan menggelengkan kepala , kini ia mengerti kenapa chenle terlihat marah . Ternyata satu panggilan masuk dengan nomor yang tidak dikenali .

Sebenarnya jimin bukan tidak mengenali nomor tersebut , ia kenal betul siapa pemilik nomor telepone tersebut . Hanya saja jimin belum menyimpan nomor tersebut kedalam nomor kontak yang berada diponselnya .

Jimin kembali menyimpan ponselnya diatas nakas , selanjutnya ia memilih untuk keluar dari kamarnya . Tunjuan jimin satu yaitu menemui putranya yang jimin tahu saat ini chenle tengah salah paham .



fightink  ..!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang