" ayah .." panggil chenle dari ambang pintu kamar jimin . Tak ada sahutan chenle memilih melangkahkan kaki masuk kedalam kamar jimin
" yah .." panggil chenle lagi , tapi tetap tak ada sahutan .
Chenle melangkahkan kaki kearah kamar mandi , mungkin saja jimin berada didalam kamar mandi .
Namun ketika chenle berada didekat pintu kamar mandi ia tak mendengar suara gemerincik air yang berasal dari dalam kamar mandi .
Akhirnya chenle memilih untuk membuka pintu kamar mandi , begitu pintu terbuka kamar mandi dalam keadaan kosong jimin tak ada disana .Chenle kembali menutup pintu kamar mandi , ia kembali melangkahkan kaki berniat untuk keluar dari kamar jimin .
Belum sampai diambang pintu , chenle mendengar suara ponsel jimin yang berdering . Bergegas chenle melangkah kearah nakas tempat tidur dimana ponsel jimin disimpan .
Dahi chenle berkerut , kala melihat nomor yang tak dikenal tengah menghubungi ayahnya . Chenle penasaran nomor siapa itu .
" siapa nih yang nelepone ayah ..?" Tanyanya kepada dirinya sendiri ketika ponsel jimin berada dalam genggaman tangannya .
Rasa penasaran yang sudah diubun ubun membuat chenle menerima panggilan telepone tersebut .
" hallo ini siapa ..?" Tanya chenle tanpa berbasa basi begitu telepone tersambung
" hallo jimin .."
Raut wajah chenle berubah ketika suara seorang wanita terdengar ditelinganya . Chenle menghela nafas mulutnya terbuka bersiap untuk mengeluarkan suara
" ayah ga ada .." ucap chenle , mengakhiri sambungan telepone tersebut secara sepihak . Alasannya chenle tak ingin mendengar suara itu lagi meski hanya sebentar .
Kesal , chenle menggenggam erat ponsel milik ayahnya meluapkan rasa kesal yang tengah meliputinya saat ini ." chenle .."
Chenle menoleh dari ambang pintu jimin memanggilnya . Ia menatap kearah jimin .
Melihat putranya berada diruangan pribadinya jimin segera masuk dan menghampiri chenle .
" ada apa ..? Tanya jimin ketika tiba dihadapan chenle , mungkin saja putranya ini membutuhkan sesuatu . Namun bukan jawaban yang jimin terima , chenle justru menunjukan wajah kesalnya kearah jimin .
" kenapa ..?" Tanya jimin lagi , penasaran apa yang membuat chenle terlihat marah .
Chenle menghela nafas dan memutar bola matanya malas . Kemudian ia memberikan ponsel milik jimin kepada pemiliknya , sontak jimin menerima ponsel tersebut sedikit terkejut . Dan bertanya tanya dalam hati apa yang sudah chenle lakukan dengan ponselnya .
" tuh tadi ada cewek nelepone .." ucap chenle dan melangkah pergi meninggalkan jimin begitu saja .
Jimin mengerutkan dahinya menatap penuh tanya kearah chenle yang sudah keluar dari kamarnya .
Setelah chenle tak telihat lagi , jimin melihat ponselnya . Guna membenarkan ucapan chenle .
Dan ternyata chenle benar satu panggilan masuk baru saja diterima .Setelah melihat ponselnya jimin tersenyum dan menggelengkan kepala , kini ia mengerti kenapa chenle terlihat marah . Ternyata satu panggilan masuk dengan nomor yang tidak dikenali .
Sebenarnya jimin bukan tidak mengenali nomor tersebut , ia kenal betul siapa pemilik nomor telepone tersebut . Hanya saja jimin belum menyimpan nomor tersebut kedalam nomor kontak yang berada diponselnya .
Jimin kembali menyimpan ponselnya diatas nakas , selanjutnya ia memilih untuk keluar dari kamarnya . Tunjuan jimin satu yaitu menemui putranya yang jimin tahu saat ini chenle tengah salah paham .
KAMU SEDANG MEMBACA
fightink ..!!
Fanfictionusaha chenle dalam menyatukan kembali kedua orangtuanya yang sudah bercerai .. " fightink .. ini baru langkah awal .. " chenle " siapa nih yang nelepone ayah ,.. hallo ini siapa , ayah ga ada .." chenle " bunda mau kemana , pergi sama siapa .. aku i...