16

859 109 7
                                    

Chenle tersenyum penuh arti dengan tangannya yang menggengam erat sebuah ponsel .

Sebentar lagi chenle akan memulai misinya .
Wajahnya memar akan ia jadikan alibi agar jisoo datang mengunjunginya .

menurut chenle semakin sering jisoo datang maka akan semakin sering bertemu dengan jimin .

Masih dengan wajah sumringahnya , chenle menaruh ponselnya diatas tempat tidurnya .

Bergegas ia melangkah keluar dari kamarnya .

" mereka semua udah pulang ..?" Tanya nyonya park

" udah , cuma jisung doang yang enggak pulang .." sahut chenle , nyonya park menatap cucunya itu kemudian ia menggelengkan kepalanya .

" kamu lagi ngelawak , jisung kan tinggal disini .." ucap nyonya park , dan selanjutnya terdengar tawa chenle .

Melihat tingkah cucunya nyonya park kembali menggelengkan kepalanya .

Chenle berjalan keruang keluarga , ia meraih remote tv dan merebahkan tubuhnya diatas sofa . Dalam posisi berbaring chenle mengarahkan remote tersebut kearah tv , detik selanjutnya layar televisi mulai menunjukan gambarnya .

Chenle tidak fokus dengan hiburan dihadapannya , jarinya bergerak menekan tombol remote dan mengganti ganti saluran televisi .

Semakin lama chenle merasa bosan , ia melihat arloji dipergelangan tangannya , waktu sudah sore tapi bukan jam pulang kerja bagi para pegawai .
Chenle menghembuskan nafas , televisi ia matikan dan segera beranjak dari sofa .

Bosan , chenle bergegas keluar rumah tepatnya kehalaman belakang . Dan ketika diluar ia melihat nyonya park tengah disibukan dengan tanaman tanaman hiasnya .
Disana juga ada jisung yang sepertinya sedang membantu neneknya .

Chenle segera menghampiri kedua insan yang berbeda generasi tersebut .

" oma .." panggil chenle dengan teriakannya .

" astaga .." nyonya park yang tengah fokus dengan kegiatannya terkejut karena teriakkan chenle reflek ia memegang dadanya .

" kamu ini mau bikin oma jantungan ya .." ucap nyonya park , chenle malah tertawa tanpa merasa berdosa

" oma lagi ngapain ...?" Tanya chenle

" mandi .." sahut jisung , chenle mendengus .

" lagi mindahin bunga .." nyonya park menjawab

" aku bantu ya .." ucap chenle menawarkan diri untuk membantu nyonya park .

" ga usah .." sahut nyonya park , chenle mengerutkan dahinya karena niat baiknya untuk membantu malah ditolak oleh neneknya .

" kenapa ..?"

" nanti bersin bersin oma yang repot , kamu kan alergi bunga , kalau baku hatam aja ga takut .. tapi sama bunga kalah .." sahut nyonya park , jisung tertawa , sementara chenle menggaruk kepalanya yang tak gatal .

Yang dikatakan nyonya park adalah hal yang benar , chenle itu alergi terhadap bunga , terutama bunga mawar .
Bukan hanya alergi tapi chenle tidak suka dengan bunga , apa lagi si mawar tersebut , bagi chenle mereka terlihat indah namun mereka bisa menusuk .

Tin tin

Samar samar terdengar suara kelakson mobil , chenle memasang telinganya guna membuktikan bahwa tidak ada yang salah dengan pendengarannya .

Hingga akhirnya bibir chenle tertarik tak kala bukan hanya suara kelakson mobil tapi terdengar suara mesin mobil .

" oma .. aku kedepan dulu ya .." pamit chenle , nyonya park menganggukkan kepala .

Chenle berjalan dengan langkah cepat dan penuh harap .
Ia berharap bahwa suara mobil yang ia dengar adalah mobil jisoo .

Tiba dipintu keluar chenle bergegas membuka pintu .

Ceklek ..

Pintu terbuka , ia berdiri diambang pintu .

Dalam posisinya yang menghalangi jalan untuk masuk kedalam rumah , chenle mendengus dengan tatapan mata tertuju kearah dua manusia yang baru saja keluar dari mobil .

" hallo keponakan .. baik banget bukain pintu buat kita .." ucap chanyeol yang tengah melangkah menuju pintu masuk .

Inilah yang membuat chenle mendengus , ternyata yang datang bukan jisoo , melainkan paman dan bibinya .

Wajah chenle kini berubah , dengan sebelah alis dan sudut bibir yang terangkat chenle seperti tengah menatap remeh kearah chanyeol , hal yang sudah biasa terjadi diantara paman dan keponakan itu .

" biasa aja ngeliatinnya , ngajak gelut .." ucap chanyeol , chenle kembali mendengus .

" jisung mana chen ..?" Tanya rose

" dibelakang sama oma .." sahut chenle dengan nada malasnya .

" terus ngapain lu disini ..?" Tanya chanyeol .

Chenle menatap chanyeol dengan tatapan penuh tanya . Bahkan dahinya berkerut .

" maksud om , kamu ngapain ngalangin pintu , minggir kita mau masuk .." ucap chanyeol . Bukannya memberi jalan chenle justru memutar bola matanya malas .

Baru saja ia akan membuka mulutnya membalas ucapan chanyeol , rose bersuara demi melerai keduanya agar perdebatan chenle dan chanyeol tidak berkepanjangan .

" ok ..! Para lelaki kesayangan ku , ayo kita masuk , karena aku sudah sangat lelah .." ucap rose , kemudian merangkul bahu chenle dan membawanya masuk .

Chanyoel sendiri masih berdiri diluar menatap punggung chenle dan rose , chanyeol tersenyum dan menggelengkan kepala .

Tin tin

Suara kelakson mobil mengalihkan perhatian chanyeol , ia menoleh dan memutar tubuhnya , Guna melihat siapa yang baru saja datang .

Chanyeol tersenyum menyapa seseorang yang baru saja keluar dari dalam mobil .

" bunda .." teriak chenle , yang entah sejak kapan berdiri diambang pintu .

Bergegas chenle berlari bahkan dengan sengaja menabrak bahu chanyeol .

Chanyeol mendengus , kalau bukan keponakan tersayang , mungkin ia sudah menarik rambut chenle .

Tiba dihadapan jisoo , chenle menghambur dalam pelukan ibunya .

" kangen banget aku .." ucap chenle .

" lebay .." celetuk chanyeol yang ternyata masih berdiri ditempatnya .

Chenle mendengus .

" jisung .. bapak lu nih karungin aja napa .." teriak chenle , jisoo menggelengkan kepala .
Sedangkan chanyeol memberi chenle tatapan tajam ...














...

Bersambung ...





Baru up lagi ..

Sibuk sama story baru 😁😁

Kasian dede gemay aku lagi diganggu fans lebay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kasian dede gemay aku lagi diganggu fans lebay ..

Le .. sini yuk pulang .. kakak jemput ya ..



























See you

fightink  ..!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang