4

1.5K 178 9
                                    

#Flasback

" akan lebih baik kalau kita pisah .." ucap jisoo , jimin terkejut

" maksudnya ..?" Tanya jimin

" status kita suami istri dengan satu orang anak , tapi kita tidak hidup sebagai satu keluarga .. aku sibuk dengan pekerjaan aku , dan kamu juga sibuk dengan pekerjaan kamu ..  " ucap jisoo

Jimin menghela nafas dan kembali menatap jisoo .

" hanya karena itu .."

" bukan cuma itu .."

" lalu ..?" Tanya jimin lagi .

" sulit untuk dijelaskan .. kecocokan diantara kita sudah tidak ada .. masalah kecilpun bisa jadi besar dan menjadi perdebatan .. harusnya kamu paham .. intinya ini yang terbaik .."  ucap jisoo menjelaskan , jimin kembali menghela nafas

" apa ga ada jalan keluar yang lain .." tanya jimin berharap jisoo mengurungkan niatnya . Jisoo menggelengkan kepala dan berkata

" engga ada ini yang terbaik buat kita .."

" yang terbaik buat kita .. enggak buat chenle .." ucap jimin mengingat akan masa depan putranya .

" chenle sudah remaja , dia akan mengerti .." sahut jisoo lagi , jimin memejamkan sejenak matanya . Sulit untuk meruntuhkan keinginan jisoo .

...

Dengan siku yang bertumpu diatas meja chenle menangkup kedua pipinya dengan telepak tangannya .
Saat ini chenle sendirian diapartemen jisoo , jisoo sendiri tengah sibuk dikantornya .
Hal seperti ini sudah biasa bagi chenle .

Chenle melirik jam diponselnya , hari sudah sore namun jisoo belum juga menunjukan tanda kepulangannya . Sudah lewat lima belas menit harusnya jisoo sudah sampai rumah pikir chenle .

Samar-samar chenle mendengar suara seseorang menekan sandi pintu apartemennya . Chenle yakin pasti itu jisoo , dan dugaannya benar jisoo datang dengan segala barang bawaannya .

" telat lima belas menit .." ucap chenle , tak berniat membantu jisoo yang tengah kerepotan .

" tadi bunda kesupermarket dulu , stok cemilan kamu udah abis jadi bunda beli dulu .." sahut jisoo sambil berjalan menuju dapur . Posisi dapur yang berdekatan dengan ruang keluarga membuat chenle lebih mudah melihat jisoo , apalagi tak ada penghalang antara dapur dan ruang keluarga jadi chenle bisa melihat jisoo yang tengah memasukan makanan kedalam lemari pendingin .

Chenle diam , dan jisoo lebih fokus dengan belanjaannya , dalam keheningan chenle teringat akan jimin dan irene yang tak sengaja ia temui . Mengingat itu membuat ide terlintas dibenak chenle , tak ada salahnya ia menggoda jisoo dengan berbohong jika ia melihat jimin tengah berjalan dengan seorang wanita pikir chenle . Dan chenle tersenyum penuh arti kearah jisoo .

" bun .." panggil chenle

" hhmm .." sahut jisoo

" tadi aku ga sengaja ketemu ayah .."

" ayah .. dimana ?" Tanya jisoo , chenle bersorak " ciee kepo " ucap chenle dalam hati

" di mall .. sama cewek .. cantik banget .." chenle mulai memanas-manasi jisoo , jisoo menghentikan kegiatannya dan lebih fokus kepada chenle

" di mall sama cewek cantik .. siapa ceweknya ..?" Tanya jisoo lagi dengan ekfresi wajah yang berbeda .
Chenle semakin bersorak , mungkin jika jisoo mendengar hatinya tengah berteriak senang " eeaaa cemburu sibunda " ucap chenle kembali berbicara dalam hatinya

" ga kenal .. tapi beneran cantik .." chenle semakin senang menggoda jisoo , jisoo diam tak menjawab namun ekfresi wajahnya membuat chenle harus bersusah payah menahan tawa

" ko diem bun ..?" Tanya chenle , jisoo tersenyum tipis
Chenle melihat jelas senyum tipis yang terukir dibibir jisoo . dalam hati chenle kembali berkata " eeaa senyum kepahitan "

" bunda .." chenle kembali memastikan karena jisoo tak kunjung menjawab .
Jisoo kembali terkesiap dengan panggilan chenle tak ingin chenle curiga jisoo kembali berpura pura sibuk dengan kegiatannya yang sempat tertunda tadi .

" bun .." panggil chenle lagi ..

" kamu tolong bantuin gantiin bunda ya .. masukin ini semua .. bunda lupa mau nelepone tante lisa dulu .." sahut jisoo mengalihkan pembicaraan , chenle menganggukan kepala dan berjalan menuju jisoo .

Ketika chenle tiba didapur dan bersiap untuk membantu jisoo , jisoo pergi menuju kamarnya .

Jisoo masih terlihat dalam pandangan chenle , hingga chenlepun berpura pura mengeluarkan barang belanjaan yang jisoo beli .
Chenle kembali melirik memastikan jika jisoo sudah masuk kedalam ruang pribadinya . Ketika jisoo benar benar masuk dan menutup pintu kamarnya chenle bersorak kegirangan . Bahkan kedua tangannya terangkat keatas .

Chenle menutup mulutnya dengan telapak tangan ketika ia rasa teriakannya terlalu kencang , ia pun kembali melirik kearah kamar jisoo yang tertutup .

" aman .. kirain denger .." ucap chenle mengelus dadanya .
Chenle kembali fokus kepada perintah jisoo , satu persatu barang belanjaan jisoo ia pindahkan dan ia simpan pada tempatnya , namun mulut chenle tidak berhenti berbicara .

" pasti cemburu .. " ucap chenle , setelah mengucapkan kalimat itu chenle kembali melirik kearah kamar jisoo untuk berjaga jaga takut jika nanti ia tengah berbicara sendiri jisoo ternyata mendengarnya .

" sok sok an sih nyerein ayah .. tau cinta mati .. kan kalau denger ayah sama cewek lain mah ga mau .. marah .. masuk kamar .. cemburu mah bilang aja gue siap dengerin orang curhat .." ucap chenle kembali berbicara sendiri

" siapa yang mau curhat .."

Suara jisoo kembali membuat chenle mematung ditempat , chenle merutuki dirinya sendiri " pasti bunda denger omongan gue " ucapnya dalam hati .
Posisi jisoo yang berdiri dibelakang chenle membuat chenle menoleh kearah jisoo , ia masih belum tahu kenapa tiba tiba jisoo berdiri dibelakangnya .

" bunda .. bukannya tadi dikamar ..?" Tanya chenle , salah tingkah

" iya .. hape bunda ketinggalan jadi bunda balik lagi .." ucap jisoo menunjukan ponselnya yang berada diatas meja makan . Chenle menganggukan kepala , dan jisoo kembali melangkahkan kaki .

Chenle mengelus dadanya merasa aman karena jisoo tidak mendengar ucapannya , namun rasa aman chenle hilang ketika jisoo kembali membalikkan tubuhnya dan bertanya .

" oh iya .. tadi kamu bilang siapa yang mau curhat ..?"

Chenle benar-benar tak bisa berkutik , kakinya ia hentakan pelan kelantai guna menghilangkan kepanikan . namun rasa paniknya hilang ketika ia ingat salah satu temannya .

" oh itu tadi haechan nelepone dia mau curhat malasah dia sama somi .." bohong chenle , kalau jisoo sampai tahu ia meledeknya bisa habis chenle , bukan habis akan artian dimaki maki jisoo , tapi habis dalam artian uang jajan yang dipangkas oleh jisoo .
Jisoo menaikan alisnya , paham dengan ucapan putranya , detik selanjutnya jisoo kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar .

Masuknya jisoo kembali kedalam kamar membuat chenle menghembuskan nafasnya kasar ..

" astaga hampir aja .." ucapnya merasa keberuntungan hari ini memihaknya ...




















...

Part 4

Moment sama jisoo ya .. kemarin kan sama jimin ...



See you ..

fightink  ..!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang