2

2.2K 249 18
                                    

Sesuai kesepakatan bersama hak asuh chenle jatuh ditangan jisoo dan juga jimin .
Untuk satu minggu kedepan chenle tinggal bersama dengan jisoo , dan satu minggu berikutnya chenle tinggal bersama dengan jimin . RIBET kalau kata chenle .

Minggu ini jadwal chenle bersama jisoo , chenle memandang gedung apartemen yang menjadi tempat tinggal jisoo untuk saat ini .

" ayo .. kita masuk kedalem .." ucap jisoo , chenle mendengus

Bersama dengan jisoo chenle masuk kedalam gedung apartemen sembari menarik koper kecil yang sedari tadi ia genggam .

Kenapa koper kecil , karena chenle tidak membawa baju yang banyak hanya baju seperlunya yang akan ia simpan diapartemen jisoo , sisa baju dia yang lain ia simpan dirumah jimin .. LAGI LAGI MEREPOTKAN ..

butuh waktu beberapa menit bagi jisoo dan chenle untuk sampai dilantai 10 dimana apartemen jisoo terletak .

" perhatiin bunda , kamu hapalin nomor sandinya , biar nanti pas kamu pulang sendiri ga harus nanya sama bunda soal kata sandi .." ucap jisoo , chenle hanya mengangguk anggukan kepala .

Akhirnya pintu terbuka , jisoo masuk diikuti oleh chenle yang berjalan tepat dibelakang jisoo .

Melihat sofa membuat chenle merebahkan tubuhnya , tak memperdulikan koper kecilnya yang tergeletak begitu saja .

" kamar kamu disebelah kiri ya .. sebelah kanan kamar bunda .." ucap jisoo lagi , sedari tadi hanya dia yang berbicara .

Jisoo duduk disamping chenle , membuat chenle yang sedari tadi merebahkan tubuhnya , bangun dan kini duduk menghadap jisoo .

" kalau lagi sama bunda , biasain hidup tanpa ayah ya .. begitu juga kalau nanti kamu tinggal ditempat ayah , kamu harus biasa hidup tanpa bunda .." lagi lagi jisoo berbicara dan kini ucapan jisoo sedikit menyentil hati chenle , serumit itukah hidupnya .

" kita berdua udah sepakat , meskipun ayah sama bunda udah pisah kamu tetap akan jadi prioritas buat kami .."

Chenle menanggapi ucapan jisoo kali ini dengan anggukan kepala . namun berbeda dengan hatinya , didalam hati chenle justru sedang mengucapkan sumpah serapahnya .

" kamu istirahat ya .. nanti bunda siapin makanan .."

Untuk kedua kalinya chenle mengangguk , dengan menarik koper kecilnya chenle memasuki kamar yang sudah jisoo siapkan untuknya .
Masuknya chenle kedalam kamar membuat jisoo kini sendiri . Matanya kembali terasa panas , jisoo menghembuskan nafas kasarnya berusaha menahan air matanya agar tak terjatuh .
Tak ingin larut dalam kesedihan , jisoo memilih pergi kedapur guna menyiapkan makanan untuk putranya .






" kita udah nyampe dari tadi .."
Ucap jisoo dengan satu tangan yang mengarahkan ponsel ketelinga dan satu tangan lagi ia gunakan untuk mengaduk ngaduk makanan yang sedang ia masak .

" sekarang chenle dimana ..?" Tanya seseorang yang tak lain adalah jimin . Satu hal yang harus digaris bawahi meski sudah berstatus mantan , jisoo dan jimin memutuskan untuk tetap menjalin komunikasi demi kebahagian putranya .

" dikamar .. mau aku panggilin .." sahut jisoo , jisoo menjauhkan ponsel dari telinganya dan mulai berteriak memanggil chenle .

" chenle .."

" iya .." sahut chenle dari dalam kamar

" ayah kamu mau bicara .." ucap jisoo , jisoo kambali beralih kepada jimin yang berada jauh diseberang sana . Dan tanpa jisoo sadari ternyata chenle sudah berada dihadapannya .

Jisoo mengelus dadanya terkejut karena ulah chenle , dan chenle hanya tersenyum tanpa dosa kearah jisoo tak lupa telapak tangannya mengadah meminta ponsel jisoo .

Jisoo menggelengkan kepala , ia pun memberikan ponselnya kepada chenle .

" ayah .." suara chenle terdengar kencang , ia pun pergi meninggalkan dapur menuju ruang tamu dan mulai berbicara dengan jimin .

Tawa chenle yang keras terdengar ditelinga jisoo , jisoo terdiam .. sebegitu menyenangkannya chenle berbicara dengan jimin sampai ia tertawa terpingkal pingkal . Menyadari itu semua membuat jisoo merasa bersalah . Karena kesepakan bodoh yang dilakukan jimin dan jisoo membuat chenle harus merasakan akibatnya .
Jisoo kembali menghela nafas , semua sudah takdir bagi jisoo tak ada yang bisa merubah takdir .

" bun .." panggil chenle , jisoo buru buru merubah raut ekfresi wajahnya .

" sudah .."

" udah bun .. ini hapenya .." ucap chenle memberikan ponsel kepada pemiliknya . Jisoo menerima ponsel yang chenle berikan .
Merasa urusannya sudah selesai chenle berniat kembali keruangan pribadinya lagi . Baru beberapa chenle melangkah jisoo memanggilnya lagi .

" chenle .."

" kenapa bun .."

" kamu baik baik aja kan .." tanya jisoo , chenle diam , bohong kalau ia mengatakan kepada jisoo jika saat ini ia baik baik saja . Namun tak ingin membuat jisoo kecewa chenle tersenyum dan menganggukan kepala . Jisoo membalas senyuman chenle dan chenle kembali melangkah menuju ruang pribadinya .

Setelah chenle pergi , jisoo kembali merubah raut wajahnya . Ia tahu kalau saat ini putranya tengah berbohong .











...

Sambungan telepone dirinya dan chenle sudah terputus , jimin menghela nafas . Dan menggenggam ponselnya dengan kecang .

Jimin kembali menghidupkan layar ponselnya , wajah tampan putranya terpampang indah sebagai wallpaper ponselnya . Mengusap lembut layar ponselnya mata jimin terasa panas . Dalam kesendirian perasaan bersalah muncul dalam benaknya . Karena keogisan dirinya dan jisoo .. kebahagin chenlenya hilang dalam sekejap .....




















...

Part dua up .. bersambung ...

Peminat kelurga jimin jisoo chenle mana .. ko gada suaranya ...

Aku selalu menerima saran ..

See you ..

fightink  ..!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang