39

781 87 16
                                    

Dahi jisoo berkerut ketika melihat chenle hanya mengaduk ngaduk makanannya .
Jisoo abaikan dan membiarkan chenle asik dengan dunianya . Tapi semakin lama dibiarkan , jisoo semakin merasa gemas .
Pasalnya , chenle hanya diam dan terus mengaduk ngaduk makanan tanpa sedikitpun menyuapi makanan tersebut kedalam mulutnya.

Jisoo menghela nafas , sendok yang tengah jisoo penggang ia letakan diatas piring saji yang ada dihadapannya .
Tatapan jisoo kini fokus kearah chenle , sedangkan chenle hanya diam tak sadar jika jisoo tengah menatapnya penuh tanya .

" kenapa .. masih pait , atau makanannya ga enak .." kata jisoo , seketika chenle terkesiap . Ia mendongkak menatap jisoo .
Detik berikutnya chenle menggelengkan kepalanya dan menyuapkan makanan kedalam mulutnya .

" kamu kenapa sih , setelah ayah pulang kamu jadi diem aja , mau sama ayah .. kalau mau nanti bunda anter kesana , biarpun belum waktunya kamu disana , tapi kalau kamu pengen sama ayah , bunda siap nganter kamu .." kata jisoo , chenle menghentikan gerakan tangannya yang sebentar lagi akan mendekati mulut , tak lama chenle menggeleng dan detik berikutnya chenle kembali melanjutkan gerakan tangannya yang sempat tertunda .

" beneran nih kamu ga kenapa napa .." kata jisoo kembali memastikan , chenle menghela nafasnya pelan .

" ga kenapa napa , bunda ... aku cuma lemes aja .." sahut chenle , sebenarnya ia berbohong . Kata kata jimin sebelum dirinya pulang selalu terngiang ditelinganya .

Chenle memejamkan matanya , entah kenapa kepalanya kembali sakit . Bahkan lebih sakit dari sebelumnya .

" bunda ga kerja ..?" Tanya chenle , jisoo tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya .

" kenapa ..?" Tanya chenle lagi .

" ya masa kamu lagi sakit terus bunda tinggal .. bunda cuti dulu sampai kamu sembuh .."kata jisoo , chenle mengangguk nganggukkan kepalanya . Setelah itu ia kembali diam .

Dalam diamnya chenle menatap jisoo dengan tatapan yang sulit diartikan , selama ini ada satu hal yang selalu mengganggu benak chenle , dan ia pun tak berani untuk mengungkapkannya kepada jisoo .
Jika saja sejak dulu , ia berani untuk menanyakan hal tersebut ,pasti sudah sejak dulu ia tahu jawabannya .

Ditatap oleh putranya , jisoo mengerutkan dahinya .

" ada yang mau kamu tanyakan ..?"kata jisoo , chenle kembali terkesiap , ibunya itu seperti bisa membaca pikirannya .

" bun ..."

" hhhmm .."

" aku boleh nanya ga ..?"

" boleh .." sahut jisoo , namun bukannya langsung memberikan pertanyaan chenle malah diam dan menundukan kepalanya .

" kenapa sih ..?" Tanya jisoo. ,karena chenle tak kunjung memberinya pertanyaan .

Chenle mengangkat wajahnya yang tertunduk , ia kembali menatap jisoo .

" bun ..kalau misalnya aku ajak bunda buat ngucapin dua kalimata syahadat apa bunda bersedia ..?" Tanya chenle , seketika jisoo diam , bahkan ia merasa waktu pun ikut berhenti .
Bukan menjawab pertanyaan putranya , jisoo malah bangkit dari duduknya dan melangkah masuk kedalam kamar chenle .

Helaan nafas chenle terdengar , ditinggal jisoo begitu saja membuat chenle menarik rambutnya kebelakang .

Tak lama jisoo kembali datang lengkap dengan obat milik chenle , jisoo duduk disamping putranya , dengan senyum ia memberikan obat kepada putranya .

Dimata chenle , jisoo terlihat biasa saja , jisoo seperti melupakan begitu saja ucapan chenle .

" bun .. bunda belum jawab pertanyaan aku .." kata chenle , jisoo menghela nafas dengan kasar ia menaruh obat chenle diatas meja .

fightink  ..!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang