14

1K 107 14
                                    

" belajar yang bener ,, jangan bandel .. jangan berantem terus , pusing ayah dengernya .." ucap jimin mengingatkan putranya agar selalu bersikap baik jika sedang berada dilingkungan sekolah , maklum saja putranya ini termasuk kedalam kalangan siswa luar biasa dikalangan guru guru , luar biasa yang dimaksud adalah luar biasa nakal . Tapi meskipun termasuk salah satu siswa nakal chenle juga termasuk salah satu siswa berprestasi . Ok .. pelajaran untuk kita semua , jangan hanya melihat cover luarnya yang jelek ada bagian terdalam yang baik yang tidak pernah kita ketahui .

" kalau ga mau denger tutup kupingnya , cocokin pake kapas .." gerutu chenle pelan namun masih bisa didengar oleh jimin .

Tak lama chenle keluar dari dalam mobil jimin , tanpa mengucapkan sepatah kata apapun jimin masuk kedalam area sekolah .

Jimin menggelengkan kepala memandang kepergian putranya , selanjutnya jimin menghidupkan kembali mesin mobilnya dan melaju pergi meninggalkan area sekolah .

..

Chenle menghembuskan nafasnya kasar . saat ini ia tengah berjalan dihalaman sekolah , tujuannya adalah ruang kelas .

" kelas jauh amat ya , perasaan dari tadi ga nyampe nyampe .. tuh kelas pindah tempat kali ya ..?" Ucap chenle berbicara sendiri .

Asik berjalan sendiri chenle dikejutkan oleh tangan seseorang yang melingkar sempurna dibahunya .
Chenle menoleh , penasaran tangan siapa itu ?
Ketika chenle melihat siapa pemilik tangan itu chenle mendengus kearah dipemilik tangan , ternyata haechan dan juga sahabatnya yang lain .

" gue kira siapa .. singkirin tangan lu , banyak bakterinya .." ucap chenle , membuat haechan menatapnya tajam dan memukul pelan bahu sepupunya itu

" sialan lu .." ucap haechan , chenle tak perduli ia terus melanjutkan langkahnya bersama sahabatnya .

" gue kira lu belum bangun .. makanya gue tinggal .." ucap jisung , mengingat chenle tinggal dikediaman keluarga park .

" lu nginep dirumah ayah lu chen ..?" Tanya jaemin ketika mendengar kalimat yang jisung ucapkan .

" bukan nginep , tapi minggu ini jadwalnya gue tinggal dirumah ayah .. sebuah kesepakatan konyol yang bikin gue repot .." ucap chenle benar benar tak menyukai kesepakatan yang dibuat oleh kedua orangtuanya .

" yang sabar ya chen , hidup emang pahit kaya daun pepaya ..." ucap jeno

" kurang sabar apa gue , kalau ga sabar gue udah loncat dari ujung monas .." sahut chenle

" ngapain lu loncat , bunuh diri ..?" Satu pertanyaan bodoh keluar dari mulut haechan , chenle menepuk dahinya

" bukan maen petak kumpet .. udahlah ngomong sama kalian ga ada faedahnya , mendingan gue nyamperin kak mark .. bye .." ucap chenle bergegas pergi menghampiri mark yang tengah berjalan beriringan bersama renjun .

" kak .." teriak chenle berlari menghampiri mark dan juga renjun , keduanya menoleh dan melihat chenle dan yang lainnya tengah melangkahkan kaki menghampiri mereka berdua .




..

Waktu istirahat biasanya dipakai siswa untuk bersantai dikantin sekolah , dan saat ini chenle bersama sahabatnya tengah menikmati waktu istirahat mereka .
Sebenarnya hanya keenam temannya yang sedang menikmati waktu istirahat , sedangkan sedari tadi chenle hanya diam dengan kerupuk sebagai cemilannya .

Renjun yang sedari tadi memperhatikan chenle menatap prihatin , sebegitu besarkah pengaruh perceraian orangtua terhadap kondisi anak ? Tanya renjun dalam hati , kalau benar begitu renjun akan berterima kasih kepada tuhan karena masih menyatukan kedua orangtuanya .

fightink  ..!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang