27

698 92 15
                                    

Kriiiingggg ...

Bel pertanda jam istirahat berbunyi , satu persatu semua murid keluar dari dalam kelas termasuk chenle dan jisung yang masih duduk dikelas 10 .

Chenle dan jisung berjalan menyusuri koridor sekolah , sebagai adik kelas chenle tidak dikenal santun kepada seniornya , dia selalu bersikap masa bodo , kata chenle ... ini bukan sekolah nenek moyang mereka , jadi singkirkan istilah senioritas . Tapi itu untuk kalangan senior yang sok . Yang selalu memandang remeh junior , karena chenle masih bersikap sopan kepada senior yang baik kepadanya .

Seperti saat ini , banyak senior yang menyapa chenle dan jisung dengan ramah , maka mereka berdua pun membalas sapaan mereka dengan ramah pula .

Tiba tiba langkah chenle berhenti , dengan kedua tangan yang bertengger dipinggang chenle menatap kedepan dan mendecakan lidahnya . Jangan lupakan raut wajah jengah yang chenle tunjukan .

Sementara jisung menatap heran kearah chenle .

" ngapa lu ..?" Tanya jisung , chenle tak menjawab justru ia menghela nafas , pandangannya masih tertuju kearah depan .
Jisung mengikuti arah pandang chenle , dan ditempat yang menjadi objek pandangan chenle ada sekelompok kakak kelas yang tengah berkumpul .

Tiba tiba jisung menyipitkan pandangannya , guna memperjelas pandangannya . Disana ia melihat salah satu siswa yang berbeda seragam .

" lah itu sih felix kan ..?" Tanya jisung .

" hhhmm .."

" ngapain tuh bocah disini ..?" Tanya jisung lagi .

Chenle tak menjawab , ia malah memandang remeh kearah felix yang juga tengah menatapnya .

Jisung yang melihat menghembuskan nafasnya , ia pun menggelengkan kepalanya , dalam hati jisung berkata .. perang dunia keempat akan segera terjadi .

Chenle dan felix masih saling pandang , bahkan seluruh siswa yang bersama felix menatap kearah chenle , jangan lupakan tatapan hyunjin yang begitu meremehkan chenle .

Merasa suasana semakin tidak baik , jisung merogoh saku celananya dan mengeluarkan benda pipih kesayangannya .
Tak lama jari jisung menari diatas layar ponselnya , ia mengirimkan pesan kepada mark seniornya disekolah .

" kak .. gawat perang dunia keempat bentar lagi terjadi , cepetan turun kebawah .."

Kurang lebih seperti itulah pesan yang jisung kirimkan kepada mark , setelah itu ia buru buru menyimpan kembali ponselnya kedalam saku celana .
Jisung kembali fokus kepada chenle dan kemudian menatap kearah kelompok felix , mereka semua masih saling pandang dengan tatapan ingin membunuh .

Jisung khawatir , namun sebisa mungkin ia menetralkan dirinya agar tidak terlalu kentara kalau dia tengah khawatir .

" chen , ayo haechan jaemin sama jeno udah nunggu dikantin .." kata jisung , menyentuh pelan bahu chenle , jisung mencari satu alasan dari seribu alasan . tujuannya satu ia ingin segera pergi dari hadapan kelompok hyunjin , mendapat sentuhan dibahunya chenle menoleh menatap jisung detik selanjutnya chenle menganggukan kepala .

Keduanya kini mulia melangkahkan kaki dan hanya beberapa langkah lagi chenle dan jisung akan melewati felix dan kawan kawan .

Baik chenle maupun jisung berusaha memasang wajah santai meskipun keduanya tak suka dengan sekelompok siswa yang sebentar lagi akan mereka lewati .

Detak jantung kini berpacu dengan cepat tak kala chenle dan jisung tiba dihadapan mereka .
Semua memandang remeh kearah chenle dan jisung , akan tetapi chenle dan jisung mencoba mengabaikan .

fightink  ..!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang