31

721 91 16
                                    

Keringat terlihat jelas mengalir dipelipis jimin , raut wajah khawatir semakin terlihat jelas .
Sejak jisoo memberinya kabar jika chenle melarikan diri , kini jimin dan jisoo berusaha untuk mencari putranya .

Semua usaha sudah dilakukan , mulai dari mendatangi semua kediaman teman sekolah chenle , menghubungi semua teman chenle , hingga yang terakhir bertanya kepada warga sekitar sembari menunjukan foto chenle .

Jimin benar benar harus menahan sabar , karena setiap ia bertanya dengan menunjukan foto chenle tak ada satu orangpun yang melihat dan kenal dengan putranya .

Belum lagi , ponselnya yang terus berbunyi karena nyonya park terus menerus menghubunginya , jimin tahu nyonya park pasti ingin tahu apa ada kabar baik perihal pencarian chenle , namun melihat fakta yang ada jimin saat ini tak ingin ada seorangpun yang mengganggu fokusnya mencari putra sematawayangnya itu .

" kita istirahat dulu jim , nanti kita cari lagi .." kata jisoo , yang sejak pagi ikut mencari putranya .
Jimin menoleh , namun ia hanya diam tak mengangguk ataupun menggelengkan kepala .

Dengan tubuhnya sangat lelah jimin mendudukan tubuhnya disebuah kursi kecil yang memang tersedia ditempat ia dan jisoo mencari chenle .
Sama seperti jimin , jisoopun duduk , dan ia duduk disamping jimin .

Jimin menoleh kearah jisoo , raut wajah jisoo terlihat sangat jelas jika ia sedang cemas .

Jimin menghela nafas penuh dengan rasa penyesalan , ia tahu ini semua salahnya , jika saja jimin tidak merencanakan semua itu , maka saat ini pasti chenle bersama mereka .

Suara dering ponsel milik jisoo terdengar , bergegas jisoo menerima panggilan telepone tersebut .
Disaat genting seperti ini , semua panggilan telepone akan terasa penting , siapa tahu mereka yang menghubunginya berniat memberi jisoo kabar baik .

" halloo .."

" gimana , chenle udah ketemu ..?" Tanyanya , jisoo menghela nafas kecewa , ia kira yang menghubunginya akan memberi kabar baik , ternyata dia malah bertanya .

Jisoo melirik kearah jimin ,

" belum ." Sahutnya dan bergegas mengakhiri secara sepihak sambungan telepone tersebut .

" siapa ..?" Tanya jimin

" ka wendy .." sahutnya , keduanya kembali diam .

Tak terasa sudah setengah hari jimin dan jisoo mencari chenle , namun chenle tak juga mereka temukan .
Tiba tiba terdengar suara adzan dari salah satu musholah yang tak jauh dari tempat keduanya beristirahat .

Tatapan jimin tertuju kearah tempat ibadah tersebut .

" udah waktunya shalat , sana shalat dulu .. nanti kita cari chenle lagi .." kata jisoo mengingatkan jimin .
jimin tersenyum , ini yang ia sukai dari jisoo , jisoo tak pernah lupa mengingatkan jimin akan pentingnya beribadah .

Tak lama jimin beranjak dari duduknya , ia pun melangkah menuju musholah kecil yang berada tak jauh dari tempatnya , jisoo sendiri mengikuti jimin dibelakang .

Tiba dimusholah tersebut , jimin yang berdiri diambang pintu menatap kearah jisoo yang kini duduk dilantai musholah .

" sana masuk , aku tunggu disini .." kata jisoo , jimin menganggukan kepala dan bergegas masuk demi menunaikan shalat wajib empat rakaat .

Sembari menunggu jimin , jisoo membuka ponselnya , berharap ada notif yang memberinya kabar baik . Namun lagi lagi jisoo hanya bisa menghembuskan nafas kecewanya .

Notif yang masuk bukan memberi kabar , justru mereka bertanya . Apakah chenle sudah ditemukan .

" kamu ga masuk kedalam .." tanya seorang wanita , jisoo menoleh dilihatnya seorang wanita paruh baya lengkap dengan pakaian tertutupnya .

fightink  ..!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang