" lalu apa yang harus saya lakukan ..?"
" semua tergantung kepada kata hati kamu , menurut kamu mana yang terbaik ,. " ucapnya menanggapi pertanyaan yang baru saja diajukan .
Ia terdiam mencerna semua kalimat yang baru saja ia dengar .
Tarikan nafas terdengar jelas , kemudian ia membuangnya secara perlahan . Air putih yang ada dihadapannyapun jadi sasaran dalam sekali tegukan air itu habis . Apapun ia lakukan agar hati dan pikirannya menjadi lebih tenang .
" jisoo .. 16 tahun bukan waktu yang singkat untuk semua yang sudah kamu lalui .. kamu sudah mengenal semuanya , baik dan buruknya .." katanya lagi ,
jisoo memejamkan matanya , bersamaan dengan itu air matanya mengalir membasahi pipi .Tak tega melihat jisoo yang tengah menangis , bergegas dia memberikan selembar tisu kepada jisoo .
Jisoo menerima , ia pun segera menyeka air matanya ." seperti yang saya katakan tadi , semua tergantung kepada kata hati kamu .. "
Jisoo mengatur nafasnya , berusaha kembali membuat dirinya lebih tenang .
" lebih baik sekarang kamu pulang , akan jauh lebih baik kalau kamu memikirkan semua itu sendiri , jika kamu sudah menentukan jalan yang kalau pilih . Kamu bisa hubungi saya .." katanya , jisoo menganggukkan kepalanya .
Bergegas ia beranjak dari duduknya , sebelum pergi jisoo menatap kearah pria paruh baya yang duduk dihadapannya .
" terima kasih atas semuanya .. saya pamit ..." kata jisoo , sedikit membungkukkan tubuhnya , dan mendapat anggukan dari pria paruh baya itu .
...
Chenle mendecakan lidahnya ketika ia mendengar suara operator telepone seluler , saat ini ia tengah mencoba menghubungi jisoo .
Sejak jisoo izin untuk pergi , chenle tidak bisa menghubungi jisoo . Chenle sudah berkali kali menghubungi jisoo namun yang ia dengar selalu saja suara operator telepone selulerChenle mendesah pelan , beruntung kondisi tubuhnya sudah lebih baik dari kemarin , oleh karena itu ia tidak merasa bermasalah meski ditinggal oleh jisoo .
Akhirnya chenle memilih menunggu kepulangan jisoo , ia pun merebahkan tubuhnya disofa .
Baru beberapa detik chenle berbaring disofa , suara bel berbunyi .
Ting tong ..
Chenle menghela nafasnya , jujur ia terganggu . Namun chenle kemudian berpikir lain .
Takut itu ibunya , chenle segera bangkit dan melangkah menuju pintu .Ceklek ..
Pintu terbuka lebar , dari balik pintu jisoo berdiri dengan wajah yang terlihat begitu lesuh .
Chenle mengerutkan dahinya penuh tanya .
" bunda .." panggil chenle , jisoo yang sedari tadi menunduk mendongkak dan menatap putranya .
Detik berikutnya jisoo tersenyum , bahkan tangannya kini terulur mengusap lembut pipi chenle .
Hal yang jisoo lakukan semakin membuat chenle bertanya tanya ." bun .." panggil chenle lagi , jisoo menurunkan tangannya dari pipi chenle .
" ayo masuk .." kata jisoo dan segera melangkahkan kakinya .
Chenle memutar tubuhnya , berdiri mematung menatap jisoo yang kini sudah duduk diatas sofa .
Bergegas chenle menghampiri .
Ia pun duduk disamping ibunya ." bun .. apa ada masalah ..?" Tanya chenle khawatir terutama melihat sikap jisoo yang begitu aneh dimatanya .
" chen .. apapun jalan yang bunda pilih , kamu tetap anak bunda kan ..?" Tanya jisoo , chenle terkejut . Ia langsung paham kearah mana ucapan jisoo .
Apa ucapan chenle kemarin sudah membuat beban bagi jisoo .. pikir chenle saat ini ." apa ucapan aku ngengganggu pikiran bunda .. ?" Tanya chenle , jisoo menggelengkan kepala .
Gelengan kepala jisoo membuat chenle membuang pandangannya kearah lain .
Chenle menghela nafas , bergegas ia bangkit dan kini chenle berlutut dihadapan jisoo ." bun .. maaf kalau ucapan aku udah bikin bukan ga tenang .. bun aku ga bermaksud maksa bunda .. apapun yang bunda pilih itu yang terbaik untuk bunda , dan sampai kapanpun aku tetap anak bunda .." kata chenle , meyakinkan sang ibu .
Dihadapan chenle tubuh jisoo bergetar , isakan pun mulai terdengar . Jisoo menangis .Bergegas jisoo menarik chenle kedalam pelukannya .
" maaf .. bunda ga pernah bisa jadi panutan buat kamu , maaf bunda selalu mentingin ego bunda dari pada kamu .. maaf karena bunda memilih jalan yang berbeda dengan kamu .." kata jisoo , chenle diam ia tak bisa menyahuti ucapan ibunya .
Tak lama jisoo melepas pelukannya , kedua telapak tangannya menangkup pipi chenle .
" kamu mau kan nunggu bunda ..?" Tanya jisoo , chenle mengerutkan dahinya .
" maksud bunda .."
" tunggu bunda , sampai akhirnya bunda bisa ngikutin jalan yang kamu pilih .." sahut jisoo. Seketika chenle terdiam . Ucapan jisoo terlalu mengejutkan baginya .
Ia paham kearah mana percakapan ini ." bun .. bun da serius ..?" Tanya chenle terbata , jisoo menganggukan kepala .
" tunggu sampai bunda siap .. kalau memang bunda tetap mengambil jalan yang berbeda , kamu ga akan marahkan .. kamu tetap anak bunda kan ..?" Kata jisoo , mulut chenle terbuka ia menatap tak percaya kearah jisoo .
" aku udah bilang , jalan manapun yang bunda ambil , bunda tetap bunda aku .. sampai matipun bunda tetap bunda aku .." kata chenle , jisoo kembali membawa chenle kedalam pelukannya .
Jujur , ucapan chenle menganggu pikirannya . Setiap waktu jisoo merasa tertekan , oleh karena itu diam diam jisoo pergi mengunjungi seseorang yang selama 16 tahun ini ia jadikan tempatnya berkeluh kesah .
Jisoo tak ingin gegabah dalam mengambil sebuah keputusan , ia tak ingin ada yang kecewa lagi , cukup sekali dulu rasa kecewa itu datang .
...
" om .. kok chenle masih belum masuk sekolah ..?" Tanya jisung , seperti biasa setiap malam sebelum tidur keluarga park selalu menghabiskan waktu bersama diruang keluarga .
" baru juga tiga hari .. biar dia benar benar sembuh dulu , baru nanti sekolah lagi .." sahut jimin ,
Ya , memang hari ini adalah hari ketiga chenle sakit , dan ia masih belum pergi kesekolah .
" sepi ga ada dia tuh .. ga ada yang berantem .." kata jisung , jimin menggelengkan kepalanya .
" oh iya , kamu sudah menghubungi chenle ,.?" Tanya nyonya park ,jimin menggelengkan kepala . Dan hal itu membuat nyonya park mendecakan lidahnya .
" kamu ini gimana sih .." kata nyonya park .
" sebentar lagi aku kesana ma .." kata jimin , nyonya park menghela nafas .
" harus , disaat kondisi tidak baik , pasti dia butuh kedua orangtuanya .." kata nyonya park , jimin diam .
" sudah sudah , lagi pula chenle sudah sembuh .." kata tuan park ,nyonya park menghela nafasnya sebagai tanggapan .
Sedangkan jimin. Ia masih diam dengan pikiran yang tertuju kepada ucapan ibunya ....
Bersambung ..
Tinggal beberapa part lagi ending ..
Asli dipart ini kurang jelas 😢😢
Tapi bodo amat . Yang penting story lanjut ga gantung ..Ok see you
KAMU SEDANG MEMBACA
fightink ..!!
Fanfictionusaha chenle dalam menyatukan kembali kedua orangtuanya yang sudah bercerai .. " fightink .. ini baru langkah awal .. " chenle " siapa nih yang nelepone ayah ,.. hallo ini siapa , ayah ga ada .." chenle " bunda mau kemana , pergi sama siapa .. aku i...