40

804 88 3
                                    

" lalu apa yang harus saya lakukan ..?"

" semua tergantung kepada kata hati kamu , menurut kamu mana yang terbaik ,. " ucapnya menanggapi pertanyaan yang baru saja diajukan .

Ia terdiam mencerna semua kalimat yang baru saja ia dengar .

Tarikan nafas terdengar jelas , kemudian ia membuangnya secara perlahan . Air putih yang ada dihadapannyapun jadi sasaran dalam sekali tegukan air itu habis . Apapun ia lakukan agar hati dan pikirannya menjadi lebih tenang .

" jisoo .. 16 tahun bukan waktu yang singkat untuk semua yang sudah kamu lalui .. kamu sudah mengenal semuanya , baik dan buruknya .." katanya lagi ,
jisoo memejamkan matanya , bersamaan dengan itu air matanya mengalir membasahi pipi .

Tak tega melihat jisoo yang tengah menangis , bergegas dia memberikan selembar tisu kepada jisoo .
Jisoo menerima , ia pun segera menyeka air matanya .

" seperti yang saya katakan tadi , semua tergantung kepada kata hati kamu .. "

Jisoo mengatur nafasnya , berusaha kembali membuat dirinya lebih tenang .

" lebih baik sekarang kamu pulang , akan jauh lebih baik kalau kamu memikirkan semua itu sendiri , jika kamu sudah menentukan jalan yang kalau pilih .  Kamu bisa hubungi saya .." katanya , jisoo menganggukkan kepalanya .

Bergegas ia beranjak dari duduknya , sebelum pergi jisoo menatap kearah pria paruh baya yang duduk dihadapannya .

" terima kasih atas semuanya .. saya pamit ..." kata jisoo , sedikit membungkukkan tubuhnya , dan mendapat anggukan dari pria paruh baya itu .









...

Chenle mendecakan lidahnya ketika ia mendengar suara operator telepone seluler , saat ini ia tengah mencoba menghubungi jisoo .
Sejak jisoo izin untuk pergi , chenle tidak bisa menghubungi jisoo . Chenle sudah berkali kali menghubungi jisoo namun yang ia dengar selalu saja suara operator telepone seluler

Chenle mendesah pelan , beruntung kondisi tubuhnya sudah lebih baik dari kemarin , oleh karena itu ia tidak merasa bermasalah meski ditinggal oleh jisoo .

Akhirnya chenle memilih menunggu kepulangan jisoo , ia pun merebahkan tubuhnya disofa .

Baru beberapa detik chenle berbaring disofa , suara bel berbunyi .

Ting tong ..

Chenle menghela nafasnya , jujur ia terganggu . Namun chenle kemudian berpikir lain .
Takut itu ibunya , chenle segera bangkit dan melangkah menuju pintu .

Ceklek ..

Pintu terbuka lebar , dari balik pintu jisoo berdiri dengan wajah yang terlihat begitu lesuh .

Chenle mengerutkan dahinya penuh tanya .

" bunda .." panggil chenle , jisoo yang sedari tadi menunduk mendongkak dan menatap putranya .
Detik berikutnya jisoo tersenyum , bahkan tangannya kini terulur mengusap lembut pipi chenle .
Hal yang jisoo lakukan semakin membuat chenle bertanya tanya .

" bun .." panggil chenle lagi , jisoo menurunkan tangannya dari pipi chenle .

" ayo masuk .." kata jisoo dan segera melangkahkan kakinya .

Chenle memutar tubuhnya , berdiri mematung menatap jisoo yang kini sudah duduk diatas sofa .

Bergegas chenle menghampiri .
Ia pun duduk disamping ibunya .

" bun .. apa ada masalah ..?" Tanya chenle khawatir terutama melihat sikap jisoo yang begitu aneh dimatanya .

" chen .. apapun jalan yang bunda pilih , kamu tetap anak bunda kan ..?" Tanya jisoo , chenle terkejut . Ia langsung paham kearah mana ucapan jisoo .
Apa ucapan chenle kemarin sudah membuat beban bagi jisoo .. pikir chenle saat ini .

" apa ucapan aku ngengganggu pikiran bunda .. ?" Tanya chenle , jisoo menggelengkan kepala .

Gelengan kepala jisoo membuat chenle membuang pandangannya kearah lain .
Chenle menghela nafas , bergegas ia bangkit dan kini chenle berlutut dihadapan jisoo .

" bun .. maaf kalau ucapan aku udah bikin bukan ga tenang .. bun aku ga bermaksud maksa bunda .. apapun yang bunda pilih itu yang terbaik untuk bunda , dan sampai kapanpun aku tetap anak bunda .." kata chenle , meyakinkan sang ibu .
Dihadapan chenle tubuh jisoo bergetar , isakan pun mulai terdengar . Jisoo menangis .

Bergegas jisoo menarik chenle kedalam pelukannya .

" maaf .. bunda ga pernah bisa jadi panutan buat kamu , maaf bunda selalu mentingin ego bunda dari pada kamu .. maaf karena bunda memilih jalan yang berbeda dengan kamu .." kata jisoo , chenle diam ia tak bisa menyahuti ucapan ibunya .

Tak lama jisoo melepas pelukannya , kedua telapak tangannya menangkup pipi chenle .

" kamu mau kan nunggu bunda ..?" Tanya jisoo , chenle mengerutkan dahinya .

" maksud bunda .."

" tunggu bunda , sampai akhirnya bunda bisa ngikutin jalan yang kamu pilih .." sahut jisoo.  Seketika chenle terdiam . Ucapan jisoo terlalu mengejutkan baginya .
Ia paham kearah mana percakapan ini .

" bun .. bun da serius ..?" Tanya chenle terbata , jisoo menganggukan kepala .

" tunggu sampai bunda siap .. kalau memang bunda tetap mengambil jalan yang berbeda , kamu ga akan marahkan .. kamu tetap anak bunda kan ..?" Kata jisoo , mulut chenle terbuka ia menatap tak percaya kearah jisoo .

" aku udah bilang , jalan manapun yang bunda ambil , bunda tetap bunda aku .. sampai matipun bunda tetap bunda aku .." kata chenle , jisoo kembali membawa chenle kedalam pelukannya .


Jujur , ucapan chenle menganggu pikirannya . Setiap waktu jisoo merasa tertekan , oleh karena itu diam diam jisoo pergi mengunjungi seseorang yang selama 16 tahun ini ia jadikan tempatnya berkeluh kesah .

Jisoo tak ingin gegabah dalam mengambil sebuah keputusan , ia tak ingin ada yang kecewa lagi , cukup sekali dulu rasa kecewa itu datang .











...

" om .. kok chenle masih belum masuk sekolah ..?" Tanya jisung , seperti biasa setiap malam sebelum tidur keluarga park selalu menghabiskan waktu bersama diruang keluarga .

" baru juga tiga hari .. biar dia benar benar sembuh dulu , baru nanti sekolah lagi .." sahut jimin ,

Ya , memang hari ini adalah hari ketiga chenle sakit , dan ia masih belum pergi kesekolah .

" sepi ga ada dia tuh .. ga ada yang berantem .." kata jisung , jimin menggelengkan kepalanya .

" oh iya , kamu sudah menghubungi chenle ,.?" Tanya nyonya park ,jimin menggelengkan kepala . Dan hal itu membuat nyonya park mendecakan lidahnya .

" kamu ini gimana sih .." kata nyonya park .

" sebentar lagi aku kesana ma .." kata jimin , nyonya park menghela nafas .

" harus , disaat kondisi tidak baik , pasti dia butuh kedua orangtuanya .." kata nyonya park , jimin diam .

" sudah sudah , lagi pula chenle sudah sembuh .." kata tuan park ,nyonya park menghela nafasnya sebagai tanggapan .
Sedangkan jimin.  Ia masih diam dengan pikiran yang tertuju kepada ucapan ibunya .











...

Bersambung ..

Tinggal beberapa part lagi ending ..

Asli dipart ini kurang jelas 😢😢
Tapi bodo amat . Yang penting story lanjut ga gantung ..

Ok see you

fightink  ..!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang