34

765 94 6
                                    

" maaf .."

Kata chenle lirih dalam pelukan jisoo , jisoo diam tak menanggapi , jisoo justru memejamkan sejenak mata dan kemudian menghela nafasnya .

Perlahan pelukan itu terlepas , jisoo menatap wajah putranya yang tertunduk .

" ayo kita pulang .." kata jisoo , terdengar begitu lembut , chenle menganggukan kepalanya .
Kemudian ia beranjak dan turun dari tempat tidurnya .
Bersama jisoo , chenle mulai melangkah keluar dari kamar pribadinya yang berada dikediaman ayahnya .

Dengan tangan yang saling bertautan , chenle dan jisoo melangkah melewati nyonya park yang sedari tadi menatap keduanya .

Jisoo menghentikan langkahnya , dan secara otomatis chenle pun berhenti . hembusan nafas kembali dikeluarkan .

" ma , kita pulang .." kata jisoo , tanpa menoleh kearah nyonya park

Nyonya park menghela nafas dan terdengar sangat jelas ditelinga jisoo maupun chenle .

" hati hati .." kata nyonya park pelan namun masih bisa didengar oleh jisoo dan chenle .


Masih dengan tangan yang saling bertautan , jisoo dan chenle menuruni anak tangga .
Dari anak tangga keduanya melihat jimin yang tengah duduk bersandar disofa dengan mata terpejam .

Tiba dilantai dasar , jisoo menatap putranya dengan tatapan penuh arti .

" sana .. kamu pamit dulu .." kata jisoo memberi perintah , chenle diam , detik berikutnya ia menggelengkan kepala .

Jisoo mendesah pelan , kemudian jisoo kembali menatap putranya .

" pamit dulu sama ayah .." kata jisoo kembali memberi perintah . Bukan mengangguk chenle justru menunduk .
Perlakuan dan kata kata jimin kepada chenle hari ini membuat chenle sedikit takut kepada ayahnya .

" chenle .." panggil jisoo , chenle yang tengah menunduk mendongkak menatap ibunya .

" sana .." kata jisoo lagi , menunjuk tempat dimana jimin berada dengan dagunya .

Chenle menatap kearah jimin , yang sedari tadi duduk bersandar .
Chenle menghembuskan nafasnya , dengan sedikit ragu chenle mulai melangkah menghampiri jimin .

meski melangkah dengan pelan , akhirnya chenle sampai ditempat jimin berada , dan kini chenle berdiri dihadapan jimin .

Dengan penuh kehati hatian , chenle mulai bersuara .

" a .. ayah .." kata chenle , seketika jimin membuka matanya . Raut wajah chenle berubah , rasa takut telihat begitu jelas .
Chenle menunduk tak berani menatap sang ayah .

" aku sama bunda mau pulang .." kata chenle to the point , jimin tak menanggapi , ia justru terus menatap chenle yang tengah menundukan matanya .

Tak lama jimin membuka suaranya .

" kamu ngomong sama siapa , karpet .." kata jimin , menyindir chenle yang terus menundukan kepala .

Seketika chenle terkejut , ia mendongkak menatap jimin yang tengah menatapnya dengan tatapan penuh emosi .
Rasa takut semakin menjadi jadi , chenle kembali menundukan kepalanya .

Ditempat lain , tepatnya didekat anak tangga , jisoo berdiri menatap kearah mantan suami dan juga chenle .

Jisoo dibuat jengah , ketika ia mendengar jimin berbicara kepada chenle .
Bergegas ia menghampiri keduanya .

" bukan seperti itu caranya ngedidik anak supaya jadi lebih baik , kalau cara kamu seperti itu , yang ada prilaku anak kamu malah semakin buruk .." kata jisoo , yang sudah jengah dengan sikap kasar jimin kepada chenle .

fightink  ..!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang