3

1.7K 200 23
                                    

Hari ini chenle memutusakan untuk mengunjungi pusat perbelanjaan bersama teman-temannya . Tak ada halangan bagi chenle karena izin dari jisoo sudah ia dapatkan .

Seperti remaja pada umumnya mereka menghabiskan waktu dipusat perbelajaan dengan mengunjungi timezone .
Semua jenis permainan sudah dicoba .
Dan yang saat tengah chenle mainkan adalah
Dart board , chenle sudah siap melempar busur kearah papan dart board

Dan yang saat tengah chenle mainkan adalah Dart board , chenle sudah siap melempar busur kearah papan dart board

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun niatnya urung terlaksanakan ketika haechan memanggilnya .

" chen .. chenle .."

Chenle mendengus , menurutnya haechan sengaja mengganggunya agar busur yang akan ia lemparkan tidak kena sasaran .

" apa sih lu .. ganggu aja .." chenle mulai jengah

" itu bokap lu kan .. jalan sama siapa tuh .." ucap haechan jari telunjuknya mengarah kepada laki-laki yang tengah berjalan bersama dengan seorang wanita .

Chenle mengerutkan dahinya , ia mengikuti arah jari haechan . Dan mata chenle nyaris loncat ketika ia melihat jimin yang tengah berjalan bersama dengan seorang wanita .

" bokap gue jalan sama siapa tuh ..? " saking terkejutnya chenle justru balik bertanya , membuat haechan harus menepuk dahinya .

" gue tadi nanya , bokap lu itu lagi jalan sama siapa .. malah nanya balik .." ucap haechan gemas .

Tatapan chenle terus tertuju kearah jimin yang masih berjalan beriringan dengan seorang wanita , tangan chenle terkepal kuat ingin rasanya ia mencakar wanita itu dalam hati chenle menggerutu .. dasar cewek ganjen , bisa bisanya godain bokap gue ..

" chen .." panggil renjun , karena chenle tiba tiba diam dengan tatapan membunuh kearah jimin

Tak menghiraukan panggilan renjun , chenle melangkahkan kakinya , tujuannya satu yaitu menghampiri ayahnya . Dan hal itu membuat semua teman chenle menatap penuh tanya .. apa yang akan chenle lakukan ..

" ayah .." teriak chenle , dengan sengaja agar wanita itu tahu jikalau ia putra dari seorang laki laki bernama jimin .

Jimin mengerutkan dahinya ketika melihat chenle tengah menghampirinya .

" kamu disini , lagi ngapain .." tanya jimin ketika chenle tiba dihadapannya .

" lagi maen lah .. ayah ngapain disini ..?" Chenle balik bertanya dengan penekanan dikata ayah yang dia ucapkan , sesekali mata chenle melirik siperempuan , chenle ingin mengetahui bagaimana ekfresi siperempuan ketika tahu bahwa jimin sudah mempunyai anak .

" apa dia ..?" Siperempuan mulai bersuara hendak bertanya , namun chenle lebih dahulu memotong ucapannya

" gue chenle anaknya .." ucap chenle tangannya terulur seolah mengajak untuk berkenalan . Siperempuan tersebut tersenyum dan menerima uluran tangan chenle .

Mendengar dan melihat bagaimana cara bicara chenle , jimin menggelengkan kepala . jimin tahu betul apa yang tengah chenle pikirkan . Terbesit ide untuk mejahili chenle .

" kita kemana lagi rene ..?" Tanya jimin kepada perempuan bernama irene , irene menoleh heran dengan cara bicara jimin yang menurutnya aneh dan saat irene menoleh jimin mengedipkan sebelah matanya , irene tersenyum kembali kali ini ia mengerti maksud jimin .

" kesebelah sana belum , ada yang mau aku cari .." sahut irene , raut wajah chenle berubah ketika irene dengan sengaja mengucapkan kata aku , ucapan yang terdengar janggal .

" ya udah ayo .." ucap jimin , tangannya menggenggam lengan irene , irene mengangguk chenle semakin gusar .

" eh eh eh mau kemana aku ikut .." ucap chenle , melepas genggaman tangan jimin pada lengan irene dan menghalangi keduanya dengan berdiri ditengah diantara jimin dan irene .
Jimin tersenyum tipis , chenle masuk dalam perangkapnya . Sedangkan irene sekuat tenaga menahan tawa .

" ngapain sih ikut .. udah sana sama temen temen kamu aja .."ucap jimin

" enggak enggak .. aku ikut ayah aja .." tolak chenle

" ngapain ikut .. ayah mau nganter tante irene ketemu suaminya om suho ..." sahut jimin , chenle mendengus dan sudah siap menimpali , namun baru saja chenle akan membuka mulutnya ia ingat akan satu hal . Tadi jimin bilang apa .. tante irene mau bertemu suaminya om suho , chenle diam berpikir lagi lagi dalam hati berbicara .." tante irene .. om suho .."

Mata chenle membulat sempurna dan mulutnya pun terbuka menatap tak percaya kearah irene .
Chenle ingat sekarang , irene adalah sepupu ayahnya yang tinggal jauh diluar kota , dan ia juga sudah bersuami .

Diam diam jimin dan irene tersenyum , merasa senang karene berhasil mengelabui chenle .

" tante irene .. mamanya haru ..?" Ucap chenle , irene mengangguk . Wajah chenle berubah memelas ia merasa malu karena sudah mengira jimin sedang bersama wanita yang tengah dekat dengannya .

" jimin .. irene .." suara seorang laki laki yang tak lain adalah suho suami irene , jimin dan irene melambaikan tangan sedangkan chenle berusaha menahan rasa malunya .

" aku tunggu dari tadi , tau nya disini .. " ucap suho

" terlambat gara gara dia .." sahut jimin menunjuk chenle .

" chenle .. kamu disini .." tanya suho , chenle tersenyum bodoh seraya berkata

" iya om .."

" ya udah ayo kesana , haru nungguin dari tadi .." ucap suho , jimin dan irene mengangguk sedangkan chenle kembali diem , masih menahan rasa malunya .

Irene dan suho berjalan terlebih dahulu dengan bergandengan tangan , berbeda dengan jimin dan chenle . Chenle diam dan terus menatap kearah suho dan irene yang sudah menjauh , sedangkan jimin kini mulai mengeluarkan tawanya yang sedari tadi ia tahan tahan .

Ditertawakan , chenle menatap tajam kearah jimin . Bukannya takut jimin justru semakin terbahak ..
Jimin merangkul bahu chenle , dan ikut menatap kearah irene dan suho ..

" makanya , sebelum ngambil kesimpulan liat dulu orangnya .. " sindir jimin , chenle mendengus . Dan berniat pergi menuju teman temannya .

" mau kemana .." tanya jimin , chenle berhenti dan membalikkan tubuhnya .

" pulang .." sahut chenle dengan nada jengkel , dan selanjutnya kembali melangkahkan kaki

Jimin mengelengkan kepala melihat tingkah putranya , meskipun sudah menginjak usia remeja tapi tetap saja dimata jimin , chenle masih terlihat menggemaskan .. sayang ia tidak bisa bersama putranya selama dua pulut empat jam .. jimin hanya menghembuskan nafasnya kasar . Apapun yang terjadi saat ini chenle adalah prioritas utamanya ...
















...

Part 3







Ada yg mau ngasih saran ..


See you next part

fightink  ..!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang