Sella capek sendiri ngomong sama raka karena raka sama sekali tidak menjawab pertanyaan sella. Saat sella melihat ke petunjuk jalan, raka mengambil arah pelabuhan. Sella menatap ke arah raka.
"Raka kamu ngga sedang becanda kan? Kita mau kemana sebenarnya?"
"RAKA!!" Teriak sella karena raka tetap diam. Sella lalu memalingkan mukanya kearah pintu dan melipat kedua tanganya di dada dengan muka cemberut.Setelah perjalanan sekitar 40 menit, mereka sampai di sebuah pelabuhan. Raka keluar dari mobilnya dan berjalan menuju sebuah kapal, sella masih diam di dalam mobil melihat raka yang udah berjalan ke arah kapal.
Raka yang melihat sella masih di dalam mobil, raka kembali ke mobil.
"Lo ngga mau keluar?" Tanya raka sambil membuka pintu mobilnya.
"Nggak" ucap sella ketus
Raka menarik sella keluar mobil dan menariknya ke kapal.Mereka sampai di sebuah pulau, raka membawa sella memasuki sebuah villa. Sella melihat sekeliling, villanya sangat bagus.
"Raka,,,," ucap sella. Raka berhenti dan membalikan tubuhnya.
"Apa?" Raka menatap sella, lebih membungkuk kan badanya untuk mensejajarkan tinggi dia dengan sella lalu memajukan wajahnya mendekat arah sella. Jarak mereka begitu dekat.
"Ng,,,ngga" ucap sella, ia sangat gugup di tatap seperti itu oleh raka. lalu sella buru buru pergi ke shofa dan menyalakan TV untuk menutupi gugupnya.
"Kenapa?? Mau nanya apa??" Tanya raka dan mengikuti sella ke ruang TV, lalu duduk di sebelah sella."Raka,,, kapan kita pulang?" Tanya sella dan menatap raka
"Kenapa?? Mau ketemu dani? Udah kangen sama dani?" Ucap raka dan balik menatap sella
"Bukan itu,,, aku banyak kerjaan" ucap sella buru buru takut kalau raka bakalan marah
"Ngga tau kapan, besok klo udah bosen. Baru juga nyampe" ucap raka dan kembali menikmati tayangan yang sedang di putar di TV.Sella sedikit heran dengan sikap raka. Jarang sekali raka ngomong panjang dan dengan nada yang santai.
"Kenapa ngliatin?"
"Bingung kenapa ada orang se ganteng gw?" ucap raka, sella langsung mengalihkan wajahnya ke layar TV. Sella malu ketahuan sedang melihat wajah raka. Sella heran kenapa hari ini raka pede banget dengan ketampananya itu. Raka hanya tersenyum melihat tingkah sella.Raka menidurkan kepalanya di paha sella. Sella sedikit terkejut dengan kelakuan raka.
"Ra,,,ka,,"
"Bentar aja sell" ucap raka, dan akhirnya sella membiarkan pahanya menjadi bantal buat raka. Mereka hanya fokus ke TV tanpa ada topik pembicaraan.Sella menatap raka yang matanya mulai terleleap. Tangan sella terangkat ingin mengusap kepala raka tapi dia urungkan niatnya. Sella ngga mau raka geer dengan apa yang sella lakukan. Namun saat sella hendak meletakan kembali tanganya ke soffa raka tiba tiba menahan tangan sella dan meletakanya di kepala raka.
Sella perlahan mengusap rambut raka dengn lembut. Dan itu sukses bikin raka tertidur.
Setelah sella memastikan raka sudah tertidur sella mengangkat kepala raka dan menggantikan paha sella dengan bantal. Kemudian sella mengambil selimut dan menyelimuti raka.
Sella bingung harus melakukan apa di ruangan itu, sella sangat bosan. Sella tidak membawa hp atau tas karena tadi raka membawanya secara paksa dan tidak sempat membawa barang barangnya.
Sella akhirnya berjalan menuju dapur dan melihat adakah yang bisa ia masak untuk di makan. Sella sedikit terkejut saat membuka kulkas dan ada begitu banyak sayuran dan bahan makanan lainya. Sella tersenyum dan langsung mengeluarkan beberapa daging dan sayuran lalu memasaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA (END)
Novela JuvenilTerjebak dalam permainan cowok gila . . 17+ Cerita ini udah smpe ending