Ini part 17++ gesss
"Ngga" ucap sella selembut mungkin. Sedetik kemudian raka mencium sella dengan lembut sangat lembut dan itu sukses bikin sella terbawa suasana. Sella membalas ciuman raka.
Raka menelusupkan tanganya kedalam kaos yang di pakai sella. Sella langsung menahan tangan Raka.
"Raka,,,,," ucap sella, ciuman mereka terhenti dan itu jelas bikin Raka kesal. Raka hanya menatap sella dan tersenyum smirk lalu tanganya menangkup dagu sella dan kembali menyesap bibir sella. Lumatan raka semakin kasar dan itu sukses buat sella sedikit panik, sella mencoba mendorong raka dan setelahnya raka melepas ciumanyaraka ia langsung mendorong sella samapi terjatuh di atas sofa dan raka langsung menindihnya."Raka,," pekik sella saat tangan raka kembali menelusup ke dalam kaos sella dan meraba bagian belakang lalu melepaskan pengait branya. Raka tersenyum melihat reaksi sella, mata sella membesar dan jantungnya berdetak tak karuan. sella yang merasa ketakutan, ia menelan ludahnya dan bernafas dengan berat. Sella takut dengan senyum Raka, senyum yang udah sella tau apa maksudnya. Senyum penuh nafsu dan seperti hewan yang akan menerkam mangsanya.
Raka mengecup bibir sella sekilas lalu bangkit dari atas tubuh sella, sella merasa lega beberapa saat sebelum sella dikagetkan dengan kelakuan Raka yang melepas kaos hitamnya di depan sella. Dengan terkejut sella langsung menutup matanya dengan kedua tanganya. Sella mengumpat di dalam hati apakah raka gilak, kenapa dia melepas pakainya di depan sella. Belum sempat sella menetralkan fikiranya tentang keterkejutanya, sella di bikin lebih terkejut lagi saat raka dengan tiba tiba mengangkat kaos sella dan melepasnya dari tubuh sella.
"Raka,,, ap,,,,," kata kata sella tertahan karena raka kembali melumat bibir sella.
Sella memegangi bahu Raka saat raka merambat turun dan mulai menyesap payudara sella. Sella memejam dan melenguh pelan dengan apa yang dilakukan raka.
"Ahhhh, rakahhh,,," desahan berhasil lolos dari mulut sella. Sella masih Menahan bahu raka saat ia merasakan desiran yang menjalar di tubuh nya, dan itu sukses bikin sella merasa tegang dan pening.Sella meraba dada Raka dan menuju kepala raka, dengan sisa sisa kesadaran sella, ia mencoba untuk menarik rambut Raka agar raka bisa menjauh dari dadanya, namun raka dengan sigap langsung menahan tangan sella dan mengalihkanya keatas kepala sella.
"Jangan pancing gw untuk kasar sell" ucap raka sambil terus menyesap ujung dada sella.
"Jadilah peliharaan yang jinak malam ini" ucap Raka lirihh, dan itu sukses bikin sella ketakutan dn menelan ludahnya dengan susah payah.Sella memejamkan matanya saat raka menenggelamkan wajahnya ke leher sella dan menyesepnya kuat kuat. Tangan raka yang lain merengkuh tengkuk sella supaya dia tidak memberontak dan mempererat jarak mereka.
"Akhhh,,," pekik sella saat raka membuat tanda di sekitar lehernya.
"Lo tahu apa artinya ini hah??" Tanya raka. Dan sella hanya diam, sella tahu apa artinya itu. Itu berarti sella adalah milik raka, dan ngga ada yang bisa dan boleh deketin atau milikin sella selain raka."Raka jangan di leherr,,,, nanti,,, akhhh" sella kembali terpekik saat raka lagi2 membuat tanda kepemilikan
Raka semakin menekan tengkuk sella agar dia tidak memberontak. Tangan satunya raka gunakan untuk meremas payudara sella dengan lembuat. Setelah beberapa saat akhirnya raka selesai membuat tanda kepemilikan dan raka tersenyum melihat hasil karyanya.Raka membelai rambut sella kemudian berganti ke wajah sella dan membelai bibir sella dengan lidah raka, dan lalu mengulumnya dengan penuh nafsu. Sella kewalahan dengan ciuman raka. Sella tersentak dengan sesuatu yang keras yang menggeseknya dibagian bawah. Sella sedikit mendorong raka, sella ngga mau kalau samapi kelepasan. Raka menghiraukan penilakan sella, raka yang semakin panas dan semakin dikuasai napsu, ia lebih mempererat pelukanya ke sella agar tubuh mereka melekat sempurna.
Sella mulai berdesir dengan gesekan yang ada di bagian bawah tubuh mereka. Sella hanya bisa meremas pundak raka kuat2. Sella ngga bisa menolak raka, karena kalau sella menolaknya maka raka akan marah dan berbut kasar pada sella. Semakin lama gesekanya semakin keras dan semakin menekanya. Sella semakin meremas bahu raka menahan rasa ngilu yang disebablan dari gesekan tersebut.
"Rakaa,,,,, pliss hentikann inii" ucap sella sambil menanan rasa ngilu yang dirasakanya.
"You know baby, gw ngga bakalan berhenti kalau sedang bermain" jawab raka sambil tersenyum. Raka menatap sella lekat2, sella tahu kalau saat ini raka benar2 sedah berada di puncak nafsunya. Dan itu mustahil untuk menghentikan raka. Maka jalan satu2 nya sella menerima apa yang akan raka lakukan selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA (END)
Teen FictionTerjebak dalam permainan cowok gila . . 17+ Cerita ini udah smpe ending