Happy Eid Mubarak bagi yang merayakan🙏
.
.Sella masih nyaman duduk di taman, sampai sella tidak menyadari tamu yang datang ke pesta perusahaan mulai pada meninggalkan rumah raka, yang artinya pesta sudah berakhir.
Sella yang kemudian sadar, ia buru2 membenarkan penampilanya dan masuk kembali ke rumah raka untuk menemui teman2 nya.
"Sell lo kemana aja?"
"Gw tadi di luar, ngga suka sama suara musiknya jdi gw keluar heheh"
"Ya udah ayok balik"Sella dan teman2 nya pulang. Malam ini sella tidur di apartemenya itu karena Raka memberi kabar kalau malam ini ia akan tidur di rumah orang tuanya.
.
.
Pagi ini sella berangkat kerja dengan semangat dan dengan mood yang baik.Sella sampai di kantor dan segera memasuki lift yang sebentar lagi akan tertutup. Sella berlari dan akhirnya sella masuk kedalam lift. Beberapa karyawan ada yang bergeser untuk memberikan ruang pada sella.
Saat pintu lift akan tertutup barulah sella sadar kalau di dalam lift ada raka. Sella hendak keluar namun pintu lift sudah tertutup. Sella langsung memundurkan tubuhnya dan menundukan wajahnya karena raka menatapnya dengan tatapan yang menyeramkan mungkin kalau di dalam lift tidak ada orang raka sudah memukul sella dan mungkin sudah menerkamnya. Karena udah 2 hari ini sella ngga pulang ke apartement raka dan ngga balas chat/ telfon dari raka. Raka pasti marah padanya.
Sella mencoba untuk pura pura tidak melihat raka tapi matanya tidak bisa bekerja sama. Akhirnya sella mendongakan kepalanya dan melihat ke arah Raka. Dan saat yang bersamaan ternyata raka masih menatapnya. Sella refleks menganggukan kepalanya sebagai bentuk sapaan. Lalu sella membalikan badanya memunggungi raka.
Posisi sella berada tepat di depan raka. Kondisi lift yang saat ini sedang ramai membuat mereka mau tidak mau harus merapatkan jaraknya.
Banyak karyawan yang saling berhimpitan dan ada juga yang dengan sengaja atau tidak memegang paha sella. Dan sella juga sedikit risih dengan kondisi sekarang.
Raka yang melihat itu langsung geram, kepalanya memanas dan matanya berubah menjadi menyeramkan, raka seakan ingin membunuh semua orang yang ada di dalam lift itu terutama yang berani beraninya nyentuh sella.
Akhirnya dengan pelan raka menarik sella untuk lebih mendekat ke arahnya agar sella tidak terdesak. Dan raka mengganti posisi mereka. Sekarang sella yang berada di pinggiran lift dengan raka di depanya.
Sella mendongak dan menatap raka, namun raka hanya menaikan kedua alisnya dan tersenyum, sella terus memandangi raka tanpa sadar tangan raka sudah di pinggang sella.
"Udah liatinya? Gw tau kalau gw tampan" Bisik raka lirih namun masih terdengar oleh sella. Sella yang sadar langsung mengalihkan pandanganya. Sedangkan raka hanya teraenyum melihat tingkah lucu sella.
"Kalau lo litain gw gitu. Gw jadi makin ngga sabar buat telanjangin lo" ucap raka di telingan sella dan suksen bikin sella merinding.
Mereka saling diam dengan raka yang masih memegang pinggang sella.
"I need you sell,," ucap raka lirih, dan rak perlahan mendekatkan wajahnya ke arah sella dan hendak mencium sella jika saja sella tidak menahanya.Sella menatap raka lagi mencoba menyadarkan raka. Raka terus menatap sella dan nafasnya naik turun tidak beraturan. Saat ini raka benar benar sedang bergairah dan menginginkan sella. Jujur menurut sella wajah raka sekarang sangat tampan dan seksi.
Tangan raka meraba bagian pantat sella dan itu membuat Sella sangat kaget dan sella menatap raka dengan raut muka seperti meminta penjelasan maksud dari kelakuan raka tadi.
"Gw ngga akan macam macam, hanya ini" ucap raka lirih. Sella akhirnya membiarkan tangan raka meremas pantatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA (END)
Teen FictionTerjebak dalam permainan cowok gila . . 17+ Cerita ini udah smpe ending