Pagi hari sella bangun dan mendpati raka yang tengah memeluknya. Sella mencoba melepaskan tangan raka pelan2 agar raka tidak bangun. Tapi bukanya terlepas, pelukan raka justru semakin erat. "Bangun raka ini udah pagi" ucap sella "Masih jam segini, entar dulu" jawab raka dengan mata masih tertutup "Udah jam 6, aku harus siap2 dn masak" ucap sella lagi dn mencoba melepas pelukan raka "Diam atau kamu kena hukuman!" Ucap raka dan itu sukses bikin sella diam
Beberapa saat raka hanya memeluk sella tanpa mengatakan apapun. "Raka,,," ucap sella "Aku boleh tanya sesuatu ke kamu?" Lanjut sella. Sella penasaran dengan apa yang dilakukan raka kemaren. Kenapa dia ngga pulang. "Apa?" Tanya raka "Kamu,,,,," ucapan sella terjeda, sella takut kalau dia menanyakan tentang raka nanti raka marah padanya "Kenapa? Ngomong yang jelas" bentak raka, dan kali ini mata raka terbuka dan menatap sella "Emmm,,, ngga jadi" ucap sella dengan cepat. Sella merasa takut dengan tatapan mematikan yg raka berikan "Kenapa? " ucap raka lagi sambil terus menatap sella. "Itu,,, hmmm kemarenn kenapa kamu ngga pulang?" Tanya sella pada akhirnya "bukan urusan lo" jawab raka kemudian dia melepaskan pelukannya dari sella "Buatkan aku bubur" ucap raka lagi kemudian dia bangkit dari tidurnya dan melangkah ke kamar mandi.
Sella menghelai nafasnya berat. Harusnya sella sadar kalau sella bukan siapa2 buat raka, sella ngga penting buat raka. Dan seharunya sella ngga menanyakan pertanyaa bodoh itu, yang jelas2 ngga akan di jawab sama raka. Setelah diam beberapa menit akhirnya sella bangun dari tidurnya dan menuju dapur untuk membuat sarapan. . . . Banyak siswa siswi yang mengerubungi papan pengumuman, dan itu juga membuat sella penasaran tentang pengumuman apa yang di tempel di papan tersebut.
"Heyy,,, " ucap dani "Oh hay dani" ucapku, saat ini aku sedang di perpus untuk mengerjkan tugas. "Kamu tahu, besok ada turnamen basket antar sekolah" ucap dani "Iya, tadi aku baca di papan pengumuman. Dengan SMA mahardika kan" Ucapku "Iyaa,, kamu nonton kan? Aku juga ikut main" ucap dani "Kamu?? Main?? Kamu satu grup sama si Raka?" Tanya sella, karena jujur sella ngga tahu kalau dani pemain basket. "Aku ngga sehebat dia, aku beda grup sama dia. Besok yang maju turnament 2 grup" "Syukurlahh kalian beda grup" ucap sella, karena sella takut kalau sampai mereka satu grup dan nanti raka bakalan jahatin dani "Syukurlahh???" Tanya dani yang merasa aneh dengan kata2 sella "Hah?? Iya syulurlah kamu ngga segrup. Kan tau sendiri raka itu nakal, mungkin musuhnya banyak klo kamu satu grup sama dia takutnya manti musuh dia pd jahatin kamu" ucap sella, hampir saja sella keceplosan.
Tettt,tett,tettt,, Bel masuk berbunyi. Dani dan sella kempali ke kelas mereka. Saat masuk kelas sudah ada raka yang duduk di bangkunya dan menatap sella dengan tatapan tajam yang menakutkan. "Hey anak panti" panggil raka "Beliin gw minum seperti biasa" ucap raka lagi "Iy,,iya nanti" ucap sella sedikit taku "GW MAUNYA SEKARANG!!!" Teriak raka dan sukses bikin anak2 sekelas jadi beralih fokus ke mereka berdua "Ngga usah teriak bisa kali, apalagi teriakin cewek. Ngga gentle banget si lo" ucap dani yang merasa kesal dengan kelakuan raka "Gw ngga ada urusan sama lo mending diem aja" ucap raka sambil menunjuk muka dani "Kalau lo berurusan sama sel,,,," ucapan dani terputus saat sella menahanya untuk tidak menanggapi kata2 raka "Aku bakalan beli tapi Ini udah masuk dn bentar lagi guru dateng" ucap sella "Gw ngga peduli, ngga mau tahu dalam 5 menit harus udh ada minuman di meja gw" bentak raka, dia menatap sella tajam. Sella hanya bisa pasrah dan berjalan kelur kelas untuk membeli minuman. "Biar aku aja yang beli, kamu duduk aja" ucap Dani sambil menahan tangan sella. Sella yang kaget langsung menepis tangan dani, sella langsung menatap Raka yang jelas mukanya udah merah menahan marah, tanganya terkepal. "Nggak usah, aku aja" ucap sella dengan cepat lalu dia pergi dari kelas itu. Sella ngga mau raka semakin marah.
Setelah selesai membeli minuman buat raka, saat akan masuk kelas ternyata gurunya udah dateng, dan pas banget itu pak sodikin. Guru terserem dan tergalak selama sella sekolah disini. Sella ingin pergi sebelum pak sodikin liat. "Pak,," suara raka menginterupsi "Iya ada apa raka?" "Sepertinya ada yang mau masuk kelas" ucap raka. Dan detik selanjutnya pak sodikin membuka pintu dan ya sella disana mematung. Dalam hati ingin sekali sella mengumpat dan menyumpah serapah raka yang dengan sengaja memberi tahu pak sodikin. "SELLA! Ngapain kamu disini? Ngapain baru masuk?" Yanya pak sodikin. Sella hanya bisa menundukan kepalanya. "Maaf pak, tadi sa,,,saya habis dari kantin dan kantinya rame jadi saya telat masuk" ucap sella, berharap pak sodikin percaya "Menurut kamu saya percaya?" Ucap pak sodikin "Tii,,,tidak pak" jawab sella dengan muka polosnya dan selanjutnya di ikuti tawa anak2 kelas. Betapa bodohnya sella masih menjawab pertanyaan yang jelas2 sudah tau jawabanya. "Sekarang kamu keluar, dan berdiri di lapangan samapai pelajaran saya selesai. Setelah itu ke ruang BK!" "Ta,,,tapi pak" ucap anna, mukanya sudah ia buat se menyedihlan mungkin biar gurunya itu kasian padanya "Nggak ada tapi2an pergi sekarang atau saya tambah hukuman kamu!" Ucap pak sodikin "Baik pak, permisi." Ucap sella kemudian dia meninggalkan kelas, sebelum pergi dia melirik ke arah raka dan menatap raka dengan tatapan benci. Dan raka balik menatapnya dengan tatapan mengejek dan senyum kemenangan.
Sella di lapangan upacara, panasnya matahari membuat sella berkeringat. Apalagi sekarang jam 11siang, dimana cuaca lagi panas2nya di tambah lagi sella yang tadi pagi belum sarapan karena bangun telat itu membuat sella semakin lemas. Setelah sudah hampir 2 jam sella berdiri di lapangan, tiba2 pandangan sella kabur dan tubuhnya lemas. Dan tanpa sadar sella terjatuh dan pingsan.
Sella mambuka matanya dan melihat sekeliling. Ruangnya serba putih dan jelas itu bukan kamar raka, sella lalu melihat ke samping adan ada dani disitu. "Kamu udah sadar sell?" Ucap dani, sella bisa tahu kalau dani khawatir dari muka dani yang terlihat jelas. "Aku kenapa? Aku dimana?" Tanya sella "Kamu di uks sekolah, tadi pas kamu di hukum kamu pinsang" "Ahhh iya aku ingat, dasar Raka sialan. Ini semua gara2 dia aku di hukum" "Kamu udah pulang sekolah, jam berapa sekarang?" Ucap sella lagi, yang menyadari nggak seharusnya dani disini. Karena harusnya dani masih di kelas "Udah dari tadi, sekarang udah jam 1" "Trus kenapa kamu ngga pulang palah disini hah?" Tany sella lagi. "Nunggin kamu lah, ngapain lagi. Ngga mungkin aku ninggalin kamu sendirian" jawab dani dan itu sukses bikin sella terdiam dan salting "Aku jadi ngga enak sama kamu, aku ngrepotin kamu terus" "Aku ngga ngerasa di repotin. Lagian nanti aku mau latihan basket buat besok turnamen jadi sekalian aja sambil nunggu grup 1 selesai latihan, aku temenin kamu disini" Setelah beberapa saat akhirnya dani pergi , karena udah waktunya dani latihan basket. Karena sella sudah merasa mendingan sella bangun tempat tidur dan bersiap untuk pulang. Tapi belum sempat sella keluar dari ruangan itu, tiba tiba sudah ada yang membuka tirai. "Ada yang ketinggalan dan?" Tanya sella, saat menengok ke arah dani ternyata yang datang bukan dani tapi Raka. Sella sangat terkejut dan mata mereka saling bertatapan. Karena tidak kuat dengan tatapan raka yang mengintimidasi akhirnya sella mengalihkan pandanganya dari raka. "Ohh dani kesini?" Ucap raka "Lo emang ngga pernah dengerin kata2 gw sell" ucap raka lagi. Dan raka langsung pergi "Raka,,, itu ngga seperti yang kmu fikirkan" ucap sella sambil menahan tangan raka. Sella tahu apa yang akan raka lakukan, dan sella ngga mau terjadi apa2 sama dani. "Kenapa? Lepasin gw. Lo takut klo dani kesayangan lo bakalan gw apa2in hah?" Bentak raka. Dan raka menepis tangan sella. "Bukan gitu, dia cuma dateng jenguk aku trus udah, kita ngga ada apa2. Dia cuma kasian sama aku" ucap sella, sella mencoba untuk meredam amarah raka agar dia ngga berbuat di luar kendali "Trus gw harus percaya gitu? Udah berapa kali gw bilang. Dn lo lupa pembicaraan kita pas di gudang? Gw bilang klo sekali lagi lo deket2 sama dia, maka dia bakalan mampus sama gw!" Ucap raka lalu pergi meninggalkan sella. Sella yang panik langsung berdiri dn mengejar raka, namun karena kondisinya yang masih lemas, keseimbangan sella masih belum normal dn akhirnya dia terjatuh. Raka yang melihat itu hanya diam dan pergi tanp berniat untuk membantu sella.
Kritik saran masukan boleh banget ya, tulis aja di komen.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.