Hari ini sella raka dan kyla berencana untuk menemui orang tua raka. Sebenarnya raka malas, tapi sella yang maksa buat ketemu orang tua raka.
Mereka memasuki masion raka, semua pembantu yang ada di rumah itu menunduk memberi salam.
Raka dan sella langsung masuk ke kamar raka dan meletakan barang barang mereka. Lalu mereka menemui orang tua raka.
"Ma, pa, raka pulang" ucap raka ia memeluk orang tuanya
"Mama kangen banget sama raka" ucap mama raka (anggep aja namanya Ratri)Senyum Ratri memudar saat melihat sella yang berjalan menuju ke arah mereka.
"Berani sekali jalang masuk rumah ini" teriak Ratri. Ayah raka dan rak langsung menoleh ke arah sella.
Sella mengulurkan tanganya untuk memberi salam ke mama raka namun tanganya langsung di tepis sama ratri. Sella masih mencoba kuat, ia tersenyum lalu beralih ke papa raka.
"Ngapain jalang ini di sini hah? Ngga tau malu! Gara gara dia rumah tangga anak saya hancur berantakan"
"Ma,,," ucap ayah raka mencoba menenangkan Ratri
"Pergi dari sini sebelum saya usir!"
"Ma aku,,,," ucap sella
"Ma? Kamu panggil aku mama? Siapa kamu lancang sekali hah?"
"Kamu itu cuma anak yatim piatu yang dengan baiknya suami saya mau menyekolahkan dan membiayai hidup kamu, tapi dengan ngga tau dirinya kamu menggoda anak saya hah!" Tangan sella terkepal sambil menggendong kyla, hatinya benar benar merasa sakit hati dan terhina."Ma stop!" Ucap raka
"Apa? Kamu mau belain dia hah? Kamu mau belain jalang kaya dia?" Ucap Ratri.Sella yang terus di katai jalang lama kelamaan tidak tahan dengan smua hinaan Ratri. Matanya mulai memanas dan hendak menangis. Dia hendak pergi dari situ tapi tangan raka menahanya.
"Stop ma, jangan pernah hina sella lagi. Kita kesini bukan untuk dapat hinaan dari mama, kita kesini cuma mau bilang, kita akan tunangan minggu depan"
"APA!!! Kamu mau tunangan sama perempuan ini? Kamu gila ka? Mama ngga besarin kamu buat jadi suami dari anak yatim piatu. Nggak mama ngga setuju!""Raka kesini bukan buat minta persetujuan mama sama papa. Raka sebenernya malas menginjakan kaki di rumah ini. Tapi sella yang maksa raka buat datang dan bilang ke kalian. Kalau raka tahu sella akan di perlakukan seperti ini mending raka ngga kesini!" Raka menarik sella dan pergi dari ruanga itu, ia berjalan menuju kamarnya dn mengambil lagi barang2 mereka lalu pergi dari rumah itu.
"Raka." Ucap ayah raka (anggep aja namanya bram)
"Sebaiknya kamu nginap di sini. Sekarang udah malam, kalian bawa anak kecil kasian."
"Ngga pa, buat apa raka di sini kalau kalian cuma mau hina sella" ucap raka
"Maafin ucapan mama, kamu tahu sendiri dia orang seperti apa. Papa yakin lama kelamaan mama kamu bakalan luluh dan bisa nerima sella" ucap BramRaka menatap sella dan sella mengangguk. akhirnya mereka kembali lagi ke kamar mereka.
"Raka setelah ini temui papa di ruang kerja"
.
.
Sekarang raka, bram, dan ratri ada di ruang kerja bram. Raka malas sekali saat masuk dan liat mamanya kuga ada di sana."Jadi ada apa?" Tanya raka malas
"Mama ngga mau tahu, pokoknya kamu ngga boleh nikah sama jalang itu"
"Mama diam dulu" ucap Bram"Kamu serius mau nikah sma sella?" Tanya bram dan raka mengangguk.
"Kamu yakin itu anak kamu?" Tanya bram lagi dan kembali di jawab dengan anggukan.
"Kita harus memastikanya Ka. Kita bisa tes DNA dulu"
"Pah, raka udah bilang dia itu anak raka. Ngga perlu tes tes segala." Ucap raka sedikit meninggikan nada bicaranya"Kalian ngga tau gimana dan sejauh mana hubungan aku sama sell"
"Bahkan jauh sebelum aku kenal Laras, aku udah dengan sella. Kita udah satu apartement dari kita SMA. Aku juga yang nyuruh sella keluar dari panti itu. Aku yang ngurung sella dan jadiin sella bahan pemuas nafsuku" ucap raka akhirnya menceritakan semuanyaOrang tua raka hanya bisa terbengong mendengar semua cerita raka. Mereka tidak menduga anaknya melakukan hal se brengsek itu.
"Trus kalau dia dipaksa kenapa dia ngga kabur aja dari kamu?" Tanya Ratri
"Dia udah kabur 2x ma, tapi raka yang yang nyeret dia buat masuk lagi ke hidup raka""Okay, kalau itu mau kamu silahkan. Papa ngga bisa ngelarang" ucap bram
"PA!!!!" Teriak ratri ngga trima dengan keputusan suaminya itu
"Udah biarin ma, raka udah besar dia berhak menentukan pilihanya sendiri. Lagian kalau kita jodohin dengan wanita lain, papa yakin itu ngga akan bertahan lama" ucap bram, dan wajah raka sedikit berbinar mendengar pembelaan ayahnya.
"Tapi,,,,, untuk sekarang hanya lamaran. Papa tetap belum setuju kalau kalian nikah"
"Kenapa pa?" Tanya raka kesal
"Papa ngga mau kamu menikah tergesa gesa dan akhirnya pisah lagi"Raka balik lagi kekamarnya dan mendapati sella yang sedang menidurkan kyla.
"Udah selesai,?" Tanya sella
"Udahh" jawab raka sambil membaringkan tubuhnya di samping sella"Gimana?"
"Mereka akhirnya setuju kalau kita tunangan, tapi tidak dengan menikah. Mereka ngga mau kita terlalu tergesa gesa" ucap raka. Sella hanya diam mendengar itu."Lo ngga apa2 kan kalau kita ngga nikah dulu?" Tanya raka, ia memeluk perut sella dan mengelusnya
"Iya,,," ucap sella lirih. Sebenarnya sella pengen langsung nikah. Soalnya kyla udah mulai besar dan sebentar lagi masuk SD dan lagi sella takut kalau suatu saat raka bakalan ninggalin dia lagi.
Raka mencium tengkuk sella lalu mereka tertidur.
.
.
.
Hari ini sella bertemu dengan Ridwan. Sella akan memberitahu kalau ia akan tunangan dengan raka. Gimanapun sella merasa ngga enak dengan Ridwan, sella tahu Ridwan selama ini menaruh perasaan lebih terhadapnya tapi sella pura pura tidak tahu."Kamu udah lama" ucap ridwan
"Lumayan hehe"
"Mau mesen apa sell?"
"Jus alpukat aja"Mereka duduk diam sambil menukmati minuman masing masing. Sella masih bingung harus memulai dari mana.
"Rid,,,"
"Hmm?"
"Aku,,,,hmm minggu depan sepertinya aku akan bertunangan" ucap sella, ia melihat ke arah ridwan. Tidak ada ekspresi, mukanya hanya dia dan masih menukmati minumanya. Mereka lama diam, sella menunggu ridwan untuk bertanya atau marah padanya. Sella udah siap dan akan menceritakan semuanya."Baguslah kalau akhirnya kamu bertunangan" ucap Ridwan, sella terkejut dengan jawaban ridwan.
"Ka,,kamu ngga marah?" Tanya sella
"Aku tahu kalau endingnya akan seperti ini. Aku tahu kamu masih mencintai cowok brengsek itu"
"Cowok brengsek? Kamu tahu tentang Raka?" Tanya sella yang sekarang bingung. Ridwan mengangguk."Bentar,,,, jadi kamu tahu raka?" Tanya sella, ridwan mengangguk
"Kamu tahu hubungan aku sama raka?" Ridwan kembali mengangguk.
"Tau dari???" Tanya sellaRidan menghabiskan minumnya lalu dia menatap sella
"Waktu itu Raka hubungin aku trus minta ketemuan. Trus dia cerita semuanya tentang hubunganya denganmu"
"Kamu udah tau dan masih mau jalan sama aku?" Tanya sella
"Aku fikir ngga masalah jalan sama kamu. Toh kayaknya waktu itu kamu belum ngambil keputusan untuk balik ke raka apa ngga."
"Tau dari mana aku belum ngambil keputusan?"
"Tau lah, klo kamu udah milih raka dia ngga bakal hubungin aku trus minta ketemu"
"Dan juga, ngga ada salahnya kenal kamu. Kamu orang yang asik buat diajak ngobrol. Kita bisa berteman" ucap Ridwan, sella lalu tersenyum dan menatap Ridwan
"Iya kita bisa tetap berteman.""Jadi selamat buat pertunangan kamu, semoga dia bisa ngerubah sikap brengseknya" ucap Ridwan sambil tersenyum
"Iya, semoga. Kamu juga, semoga kamu cepat dapat pasangan heheh"
.
.
Sella sampai aprtemen jam 7 malam. Ia melihat raka sedang main game dan kyla sedang sibuk dengan mainanya. Sella tersenyum melihat pemandangan indah itu."Aku pulang,,," teriak sella. Raka dan kyla memandang ke arah sella.
"Momyyy,,,," ucap kyla lalu berlari ke pelukan sella
"Hmm anak momy wangi bangett,, udah mandi ya"
"Udah dong, tadi papi laka yang mandiin"Sella menggendong kyla dan duduk di sebelah raka.
"Udah makan" tanya sella
"Udah tadi gw masak nasi goreng"
.
.
.
Mereka akhirnya sudah resmi tunangan. Berkat kehadiran kyla, sekarang Orang tua raka perlahan mulai menerima sella. Mamanya raka yang udah dari dulu pengen punya cucu, sekarang dia jadi sering ke apartemen sella untuk bermain dengan kyla.END
Akhirnya selesai juga ini cerita. Makasih buat teman teman yang setia nungguin dan baca cerita ini smpe selesai.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA (END)
Fiksi RemajaTerjebak dalam permainan cowok gila . . 17+ Cerita ini udah smpe ending