Sella terbangun karena tangisan kyla. Ternyata kyla mengompol. Saat sella hendak mengambil celana kyla, sella baru sadar kalau ia masih telanjang bulat. Ia ngga mungkin pergi dari kasurnya sedangkan disitu ada kyla yang melihatnya.
"Raka,,, raka bangun"
"Eunggh,,,,"
"Bangunnn,,, bantu aku mengambil pakaian kyla, dia ngompol"
"Entar dulu gw masih ngantuk" ucap raka dan ia justru memeluk sella."Ihhh bangunnn,,,,!!!" Teriak sella sambil menyubit pinggang raka
"Aishhh,,, celana apa" raka hendak bangun dan mengambil celana tapi sella menahanya
"Kenapa? Katanya suruh abil celana kyla"
"Kamu gila hah? Kamu masih telanjang, kamu pengen kyla liat?" Ucap sella. Raka lalu melihat ke balik selimut dan benar saja mereka berdua masih telanjang tanpa pakain satu pun.Raka melihat kyla yang sedang duduk sambil melihat ke arah raka.
"Trus gimana?" Tanya raka
"Ambil celana itu dan pake" ucap sella sambil menunjuk celana yang ada di lantai sebelah raka.Raka mencoba mengambilnya dengan tanganya. Lalu ia memakainya. Setelah itu dia pergi mengambil baju kyla lalu memakaikanya pada kyla. Raka mengajak kyla untuk keluar kamar agar sella bisa membersihkan dirinya.
"Papi,,, tadi kenapa papi sama momi ngga pake baju, ental masuk angin" raka yang sedang minum tersedak mendengar ucapan anaknya itu
"Hmm ituu,,,, " raka masih berfikir jawaban apa yang pas. Lalu raka tersenyum ia ide yang bagus.
"Ituu,,, hmm kyla mau punya adik ngga?" Tanya raka
"Iya papi, kyla mau punya adik. Temen temen cekolah kyla ada yang udah punya adik.""Tadi momi sama papi lagi coba buat adik makanya ngga pakai baju"
"Tapi papi emang buatnya pakai apa?" Raka lagi lagi terkejut dengan pertanyaan kyla yang di luar dugaan raka
"Hmm itu,,, pakai milik papi dan momi. Besok klo kyla udah besar kyla bakalan ngerti. Udah ayok di minum lagi susunya" ucap raka
.
.
Setelah raka dn kyla keluar kamar sella langsung bangun dan ia membuka lacinya lalu mengambil sebuah botol obat lalu meminumnya. Walaupun sella sekarang sudah menerima raka namun sella masih takut kalau nanti sella hamil dan mengandung anak raka trus ternyata nanti raka bakalan ninggalin sella lagi.
.
.
Sore ini sella janjian dengan Ridwan untuk bertemu"Hai,,,"
"Haii,,,," sapa sella
"Ini kyla?" Tanya tidwan dan sella mengangguk
"Lucu banget, gemes" ridwan mencubit pipi kyla gemasMereka mengobrol dan jalan jalan. Ridwan menemani sella ke tempat bermain anak. Sella senang bisa pergi jalan jalan dan tertawa bebas. Ridwan emang teman yang enak buat di ajak ngobrol.
Sekitar jam 7 malam sella pulang di antar ridwan.
Sella membuka pintu apartemenya dan melihat ruanganya masih gelap. Sella lalu menyalakan lampunya, sepertinya raka belum pulang. Tumben sekali dia belum pulang jam segini. Sella memasuki kamarnya dan kaget melihat kamarnya berantakan.
.
.
Raka memasuki apartemen sella ingin mengambil berkas yang tertinggal. Ia lupa dimana dia menyimpan berkasnya. Dia membuka tiap laci kamar sella. Dan saat dia membuka salah satu laci, matanya terfokus pada botol kecil putih. Ia seperti tidak asing dengan botol itu. Lalu raka mengambilnya dan benar itu botol yang isi nya obat untuk mencegah kehamilan.Tangan raka langsung mengepal dan meremas botol itu, ia membantingnya ke lantai. Ia lalu membanting semua benda yang ada di depanya. Ia sangat marah sama sella, apa sella benar benar membencinya dan tidak mau menerimanya.
Dia meninggalkan kamar itu dan langsung melajukan mobilnya ke apartemenya. Ia menghubungi bony untuk membatalkan meetingnya.
.
.
.
Botol obat yang biasa sella minum terbuka dan isinya berserakan di lantai. Sella langsung teringat Raka. Dia langsung mengambil ponselnya dan menghubungi raka, namun tidak ada jawaban.Sella khawatir dengan raka, sekarang ia pasti sedang marah dan kecewa dengan sella.
Sella lalu teringat dengan bony, ia mengambil berkas kerjasama antara cafe sella dengan perusahaan raka. Dan mencari nomor ponsel bony.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA (END)
Teen FictionTerjebak dalam permainan cowok gila . . 17+ Cerita ini udah smpe ending