Tentang masa lalu sella raka dan farhad
.
.
.
Raka pulang sekitar jam 10 malam
"Kamu udah pulang" ucap sella, sella harus baik ke raka agar raka melupakan kejadian tadi siang dan ngga ngelakuin hal aneh2 ke dani.
Sella ngga mau dani bernasib sama kaya farhat.
Raka tidak menjawab dand ia langsung pergi ke kamarnya.Flashback on
"Sell pulang sekolah ayok nonton" ucap farhat
"Boleh yokk, lagi ada film baru juga, dn sepertinya bagus" jawab sella dengan ceria seperti biasanya
"Nanti aku tunggu di depan gerbang ya" ucap farhat.
Farhat adalah sahabat sella dari sella kecil, dari sella masih di panti, sebelum farhat diadopsi oleh keluarga barunya. sella sudah menganggap farhat saudara dan kaka laki2nya walaupun mereka hanya beda beberapa bulan.Sesuai janji sella sudah menunggu farhat di depan gerbang sekolah, tapi sampai jam 3 sore farhat belum juga muncul. Akhirnya sella masuk lagi kesekolah dan mengecek kelas farhat, tapi kelasnya sudah kosong dan tas farhat juga tidak ada. Sella menghubungi farhat dan tidak ada jawaban.
Hari itu sella dan farhat gagal untuk nonton. Dan sella pulang ke apartement raka.Keesokan harinya, sella mencoba menghubungi farhat karena dari tadi malam nomor farhat ngga aktif. Sella ke kelas farhat dan ternyata dia ngga masuk.
.
.
Waktu itu jam olahraga kelasnya sella. Semua anak ke lapangan bola untuk orahraga.
"AHHHHHHHH" teriakn salah satu teman kelas sella dan bikin semua anak2 lari ke sumber suara itu termasuk sella. Saat sella melihat apa yang bikin temanya itu berteriak histersia, Betapa terkejutnya sella saat melihat farhat tergeletak disitu dengan darah bercucuran dimana2.
"Farhatt, farhattt bangunnnn, bangunnnn" teriak sella sambil berhambur memeluk farhat
"Kamu kenapa,,, kenapa kamu kek gini, farhattttt hiksss hiksss" tangis sella pecah. Sella ngga kuat menahan tangisnya, melihat orang yang dia sayangi tergeletak tak bernyawa.
.
.
Pemakaman berlangsyng dengan cepat, tidak dilakukan autopsi karena pihak keluarganya tidak mengijinkan. Padahal udah jelas2 farhat mati dibunuh seseorang.
"Farhat kenapa kamu jahat, kenapa kamu ninggalin aku. Aku cuma punya kamu. Cuma kamu yang ngertiin aku. Kenapa kamu pergi hiks kihks" sella terus menangis di depan makam farhat. Hari udah sore tapi sella tetap disitu.
"Kamu jahat, kenapa kamu pergi. Kamu tahu aku ngga punya siapa2 selain kamu hiks hiks farhat""Lo ngga mau pulang?" Suara itu membuat sella menoleh. Dan itu suara raka
"Ngapain kamu kesini!" Teriak sella
"Ayok pulang udah sore" ucap raka kemudian menarik tangan sella
"Lepasin brengsek, ngapain kmu kesini. Sana pergi!!" Teriak sella sambil memberontak
"Dia udah mati, buat apa lo nangis. Itu ngga bakal bikin dia hidup lagi!" Bentak raka. Mata mereka saling menatap. Sella menatap raka dengan Tatapan benci dan muak. Sella menepis tangan raka dan pergi dari hadapan raka. Namun raka lagi2 menarik dan menyert sella masuk ke dalam mobil."Kenapa kamu lakuin itu hah?" Ucap sella
"Apa?" Tanya raka
"Kamu kan yang bunuh farhat, aku tahu kamu benci dia, kamu beberapa kali ngancem dia. Kenapa kamu setega itu sama dia. Kamu tahu sendiri apa arti farhat buat aku, cuma dia satu2 nya orang yang aku percaya. Kenapa kamu sejahat ini hah?" Teriak sella frustasi, tangisnya pecah bercpur dengan emosi.
"Karena itulah, karena hanya dia orng yang lo percaya. Makanya dia ngga seharusnya ada" ucap raka. Sella menatap raka, sella ngga habis fikir dengan raka. Bagaimana bisa orang ini dengan mudahnya mengakui kejahatanya. Dan tanpa berdosa sama sekali. Apa dia psikopatttt.
"Kamuu,,,," ucapan sella tejeda dia mengambil nafas panjang, karena jujur dadanya sesak sekali sekarang. Dia butuh banyak oksigen untuk bernafas
"Turunkan aku sekarangg!!!" Teriak sella
"Nggak!"
"Berhenti sekarang atau aku keluar dari sini" sella berteriak dan dia hendak membuka pintu mobil nya, tapi dia kalah cepat dengan raka. Raka sudah terlebih dulu mengunci pintunya
"Turunin aku brengsekkk, aku ngga mau ikut sama orang psikopat kaya kamu" teriak sella sambil berusaha membuka pintu mobilnya.
"Lo tahu? Gw udh peringatin dia buat ngga deket2 sama lo. Tapi dia ngga dengerin peringatan gw, justru dia nantangin gw dengan terus deket2 dan jalan bareng lo. Dn lo tau yg bikin gw makin benci sama dia apa? Karena lo terlalu sayang sama dia, lo cuma percaya sama dia, dn lo selalu tersenyum pas lo lagi sama dia. Dn gw BENCI itu" teriak raka sambil menekankan kata benci
"Kamu gila raka, kamu PSIKOPAT. Kamu mengerikan, kamu menakutkan. Dan kamu tahu semakin kamu ngelkuin ini ke aku maka aku semakin benci dan jijik sama kamu. Kamu iri kan sama dia. Kamu iri karena dia bisa bikin aku ketawa, sedangkan kamu? Kamu cuma bikin aku menderita.!" Ucap sella, sella sudah tidak tahan dengan kelakuan raka.
"APA KAMU BILANG?!!" Teriak raka, dia menghentikan mobilnya.
"Ulangi lagi jalanggh" teriak raka lagi sambil mencengkram rahang sella
"Kamu menjijikan Raka , aku muak sama kamu. Kamu,,,, kamu ngga lebih dari pemuda gila" teriak sella
PLAKKKKK
Tamparan keras berhasil mendarat di pipi sella.
"Ulangi sekali lagi, dan lo bakalan mati. Lo bakaln nyusul si farhat lo ke nerala" ucap raka sambil memegang leher sella
"Bunuh aku ka, bunuh! Dengan gini aku ngga bakalan ketemu manusia menjijikan kaya kamu." Ucap sella dengan muka menantang
PLAKKKKK
Raka kembali menampar pipi sella. Sekarang bahkan ada cairan merah yang keluar dari ujung bibir sella.
"Kamu,,,," teriak raka, dia mencengkram leher sella. Sella merasa sesak dan sakit di bagian lehernya. Dia meremas tangan raka dan memukulnya, tapi raka tetap mencekiknya, sella berfikir bahwa raka akan benar2 membunuhnya sekarang. Sella ikhlas kalau dia meninggal sekarang. Karena kalau hidup pun sella ngga bakalan bisa bahagia. Sella akan selalu jadi bonekanya raka dan ngga bisa bebas. Sella butuh oksigen, sella susah untuk bernafas karena cengkraman raka.
"Ra,,,kahh, kamu akhan menyesall" ucap sella setelah itu dia ngga sadarkan diri. Raka yang menyadari itu langsung melepas cekikanya dari leher sella.
"Sella,, sell, sella bangunnnn, sella plisss bangunn" teriak raka, raka mengecek nadi dan nafas sella. Setelah tau sella masih hidup raka segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
Setelah hampir setengah jam, akhirnya dokter keluar dari ruang pemeriksaan.
"Gimana keadaan sella dok?" Tanya raka
"Untungnya anda segera membawa nona sella ke RS, jadi nyawanya masih bisa tertolong. Sepertinya ada yang sengaja mencekiknya, anda bisa melaporkanya ke polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut." Ucap dokter
"Baik dok, terimakasih"
"Iya sama2. Kalau gitu saya permisi"Raka masuk kedalam ruangan sella. Dan mendapati sella sedang tertidur dengan bekas merah di lehernya.
"Maafin aku sell" ucap raka
Flashback off
Hal yang paling sella sesali dalam hidup sella adalah saat sella bertemu dengan Raka, saat di panti dan tanpa sengaja sella menabrak raka. Sejak saat itu kehidupan sella berubah, sella tidak bisa bebas lagi. Selalu ada yang membuat sella takut. Tapi anehnya, saat sella sudah terlalu sering di sakiti oleh Raka, sella masih tetap ngga bisa pergi dari raka. Sella masih terlalu takut untuk pergi dari Raka, sella takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada orang2 yang sella sayang.
Jaga kesehatan ya gaes.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA (END)
Teen FictionTerjebak dalam permainan cowok gila . . 17+ Cerita ini udah smpe ending