Hari ini adalah turnamen basket antara sma dharmatama dan sma mahardika. Seperti janjinya ke dani, hari ini sella berniat untuk melihat pertandingan basket. Saat sella samapai lapangan basket, disana sudah ramai murid2 lain yang juga akan menonton turnamen itu, di sisi kanan lapangan ada anak2 dari sma Mahardika dan di sisi kiri ada anak2 dari sma kami, sma Dharmatama. Disana sella melihat cindy yang sedang bersemangat mendukung grup basket sekolah kami terutama mendukung Raka. Sella melihat dani dan raka yang sedang melakukan pemanasan.
"Sella,,,,," teriak dani, sella melihat dani menatap kearahnya sambil melambaikan tangan. Sella pun membalas dengan melambaikan tangan juga. Detik kemudian mata sella beralih menatap cowok di sebelah dani, yaitu raka. Raka yang juga menatapnya membuat sella langsung mengalihkn pandanganya.Setelah beberapa menit mereka pemanasan dan latihan akhirnya pertandingan di mulai.
Rakaaa rakaaa rakaaa semangattt
Yeahhhhhh, raka kerennn ,,,,,Teriakan anak2 menyemangati Raka. Raka adalah idola di selolah mereka. Banyak cewek yang suka dan ingin menjadi pacar raka. Tapi dari kelas 1 hingga sekarang kelas 2 raka ngga pernah pacaran, kebanyakan cewek yang pernah dekat dengan raka hanya HTS, termasuk hubunganya dengan cindy dan beberapa murid perempuan di sekolah mereka.
Setelah beberapa menit, pertandingan babak 1 selesai. Mereka diberi waktu sekitar 1 jam untuk istirahat sebelum melanjutkan ke babak 2.
"Wahh tadi kamu keren raka" teriak cindy, sambil berlari kearah raka. Sella yang berada tidak terlalu jauh dari cindy bisa mendengar teriakan cindy.
"Ini aku bawain minum buat kamu" ucap cindy, dia mengalungkan tanganya ke lengan raka. Raka dan teman se timnya duduk di sebelah sella, raka dan sella hanya terhalang 2 kursi. Raka melirik ke arah sella sebentar sebelum akhirnya dia mengambil minuman yang diberikan cindy."Hoyyy" teriak sesorang yang bikin sella terkejut. Raka yang tadinya fokus dengan teman2nya dia langsung melirik ke arah sella. Raka menampilkan raut muka yang tidak suka melihat dua manusia di samping nya.
"Bengong aja kmu, entar kesambet baru tahu rasa" ucap dani sambil tertawa
"Apaan si dan, ngga lucu. " balas sella seadanya, moodnya lagi ngga baik hari ini. Apalagi ada raka di sebelahnya yang lagi mesra2 sama cindy.
"Mana minuman ku?" Tanya dani
"Minuman apa? Kamu ngga nitip apa2" jawab sella bingung
"Kamu tu ya ngga peka banget, yang lainya pd bawa minum buat dukung temen mereka. Kamu ngga bawa apa2" ucap dani dengan nada yang dibuat marah
"Ya salah spa kmu ngga bilang, aku kan ngga tau. Aku ngga pernah nonton beginian" ucap sella
"Apa aku beliin dulu, kamu tunggu sini?" Tanya sella lagi
"Telat sell klo beli sekarang" jawab dani kesal. Dan hanya di balas senyum oleh sella.
"Gimana main ku tadi?" Tanya dani
"Maksudnya?" Sella ngga mengerti maksud pertanyaan dani.
"Aku main basketnya keren nggak? Elah gitu aja kamu ngga dong. " ucap dani sedikit teriak karena kesal dengan sella
"Hmmmm kerennnn kok" jawab sella dengan nada biasa saja"Rakaaa,,,,," teriak seseorang. Orang itu adalah tanti. Dia berjalan menuju raka dan teman2 nya berada.
"Ngapain lo kesini hah?" Ucap cindy dengan nada sinis
"Bukan urusan lo" jawab tanti dengan nada ngga kalah sinisnya kaya cindy
"Ni yang lo pesen kemaren" ucap tanti sambil ngasih kota berwarna coklat.
"Gilak lo, ngapain di bawa sini" ucap raka dan langsung merebut barang yang ada di tangan tanti.
"Biar ada alasan ketemu lo lah" ucap tanti
"Hi dit,," ucap tanti memanggil dito.
"Woyyy ada musuh nihh" ucap dito sambil memeluk tanti
"Hahaha iya nih, jangan macem2 sama gw. Gw lagi jadi mata2 sekolah lo hahah" ucap tanti, sedangngkan cindy melihat tanti dengan muka yang udah kesel dan bdmood. Apalagi melihat keakraban tanti dengan raka dan dito.
" Raka, nanti setelah basket anterin aku pulang ya, sopirku lagi ada urusan ngga bisa jemput" ucap Cindy sambil merangkul tangan raka, cindy sengaja biar tanti cemburu.
"Hmmm" jawab Raka.
"Lo bisa pergi nggak, kita ada urusan" ucap tanti yang jelas bikin cindy matanya melotot, cindy langsung cemberut. Cindy melihat ke arah Raka berharap raka akan membelanya. Tpi Raka cuma diam.
"Apaan si lo, yg ada lo yg harus pergi. Ini daerah sekolah gw." Ucap cindy, dia semakin mempererat pelukanya ke Raka
"Heh raka, itu peliharaan lo suruh pergi gih!" Ucap tanti sambil mendudukan dirinya di sebelah kiri Raka
"Cindy pergi" ucap raka, dan melepas pelukan cindy
"Ih raka kok gituu, harusnya dia yg pergi. Kenapa kmu ngusir aku" rengek cindy
"Gw bilang pergi ya pergi!" Teriak raka, dan sukses bilin cindy takut kemudian dia langsung pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA (END)
Подростковая литератураTerjebak dalam permainan cowok gila . . 17+ Cerita ini udah smpe ending