Bagian 31

30.4K 626 31
                                    

Pagi yang cerah sella terbangun dan membuka matanya. Sella melihat jam udah menunjukan pukul 10 pagi. Ada lengan yang melingkar di pinggangnya dengan kokoh. Sella menatap laki laki yang sekarang ada di sampinganya dan sedang memeluknya itu.

Sungguh raka adalah orang yang berbeda ketika dia sedang tertidur, raka terlihat sangat lugu dan tampan. Mereka masih dalam keadaan telanjang dan hanya berbalut selimut yang menutup kedua tubuh mereka. Sella dengan hati hati mencoba mengangkat tangan raka dari pinggangnya.

"Eunggg,,,," lengkuhan keluar dari mulut raka. Raka justru semakin memper erat peluknya
"Raka,,,," ucap sell mencoba membngunkan raka

Raka yang merasa terganggu lalu membuka matanya dan mendapati wajah sella di depanya. Raka tersenyum dan lalu melumat bibir sella sekilas

"Gimana tidurnya? Nyenyak?" Tanya raka. Tentu saja sella tidur sangat nyenyak karena kecapean setelah badai yang menyerang tadi malam.

"Sell,,,," sella menatap kearah raka saat raka memanggilnya
"Lo ngga nanya kenapa gw main kasar tadi malem?" Sella masih diam, sella sangat benci dan marah juka sella mengingat sikap raka yang kasar kaya tadi malam
"Apakah itu penting? Bukanya semua yang aku tanyakan selalu ngga penting buat kamu?"
"Apa jika aku nanya kamu bakalan jawab jujur?"
"Mungkin iya, mungkin engga. Tergantung mood" ucap raka
"Itulah alasan aku ngga nanya. Aku ngga mau kalau lebih terluka denger jawabanmu" ucap sella lalu dia membalikan tubuhnya memunggungi raka

"Alasan gw minum dan main kasar karena tadi malem perasaan gw benar benar campur aduk. Gw benci sama diri sendiri yang dengan begonya membiarkan kamu memegang ponsel itu, dan gw benci juga karena lo nolak gw dan mata lo menampilkan kebencian pas liat gw"
"Gw benci karena lo bisa tertawa lepas dengan temen2 lo, tapi lo selalu nangis di depan gw sell" ucap raka, sella hanya diam mendengarkan ucapan raka. Raka semakin erat memeluk sella, dan sella akhirnya juga balas memeluk raka. Entah kenapa sella pengen aja meluk raka, kali ini sella pengen mengikuti kata hatinya.

"Kamu sebarin foto itu ke orang lain?" Tanya sella dan mendongakan wajahnya melihat ke wajah raka
"Lo tau gw sell, gw ngga akan berbagi apapun milik gw ke orang lain" ucap raka. Sella sedikit lega setidaknya raka tidak menyebarkan foto fotonya.
"Hapus semua fotonya"
"Iyaa,,, " ucap raka dan ia kemudian menenggalamkan wajahnya ke leher sella dan memejamkan matanya menikmati suasana pagi ini . Dan akhirnya mereka tertidur kembali.

Mereka baru terbangun pukul 3 sore. Sella yang bangun lebih dulu ia langsung mandi.
Sella melihat tubuhnya di kaca, tubuh sella penuh dengan kiss mark yang di buat raka. Terutama di bagian dada dan lehernya.

"Aissss kenapa dia membuatnya disini" gerutu sella sambil memegang bagian lehernya
"Ini akan terlihat jelas" ucapnya lagi
Mau ngga mau sella harus memakai baju yang menutupi area leher dan dadanya.

"Raka,,,,," ucap sella membangunkan raka
"Hmm"
"Bangunn,,, udah sore. Aku laperrr"
"Bentaran sell" ucap raka
"Ihhh ya udah aku pergi nyari makan sendiri" sella hendak pergi sebelum raka menahanya.
"Okay, tunggu gw 15 menit" ucap raka lalu dia bangun dari tidurnya dengan malas dan pergi ke kamar mandi.

"Ayo" ucap raka sambil keluar dari kamarnya. Raka mengenakan kaos putih dan celana putih.
Sella sempat sedikit takjup dengan penampilan raka.
"Tutup mulut, entar kemasukan lalat" ucap raka sambil menutup mulut sella, saat raka melihat sella hanya terdiam memandangnya dengan mulut terbuka.

Mereka makan sambil menikmati indahnya pemandangan pantai di sore hari.
"Kamu emang sengaja mau kesini?" Tanya sella
"Iya,,, anggep aja kita lagi bulan madu" ucap raka sambil tertawa kecil
"Kamu ngga lagi sakit kan?" Tanya sella
"Kenapa?"
"Kamu aneh banget, ngga biasanya kamu kek gini"
"Emang biasanya gw gimana?"
"Biasanya kan marah marah ngeselin terus" ucap sella
"Jadi sekarang gw ngga ngeselin" raka menatap sella sambil tersenyum.
"Tetep ngeslin sihh" ucap sella.

RAKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang