Sepuluh

1K 52 7
                                    

Sore harinya, Kiara sudah bisa beraktivitas kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore harinya, Kiara sudah bisa beraktivitas kembali. Ia menghabiskan waktu sorenya untuk membersihkan dapur. Kalau tidak ia sendiri yang bergerak, siapa yang akan melakukannya? Reagive? Jangan mimpi. Laki-laki itu pasti sedang sibuk di depan laptopnya. Entah itu untuk urusan kantor, tugas, maupun OSIS. kiara menghela napas berat. Resiko menikah muda memang sangat berat. Apalagi dirinya masih sekolah. Bukan hal gampang untuk menyesuaikan diri dengan cepat. Membagi waktu bukan hal gampang baginya. Tapi, yah, semuanya sudah terjadi. Ia tidak bisa untuk sekedar mengelak.

Senyum Kiara mengembang setelah melihat dapurnya kinclong. Setelahnya, Kiara pergi menuju ruang depan untuk menonton tv. Ia mendudukkan dirinya di sofa. Reagive terlihat masih sibuk di depan laptopnya dan setumpuk buku tebal yang membuat Kiara geleng kepala.

"Udah sembuh, Lo?" Tanya Reagive tanpa mengalihkan pandangan dari benda di depannya.

"Udah mendingan."

"Kalo punya maag, nggak usah sok-sokan diet."

"Gue cuma nggak mau gendut." Sebagai perempuan, Kiara pun mengidamkan bentuk tubuh yang proporsional. Jadi apapun akan ia lakukan demi mendapat hasil maksimal. Tapi, untuk program diet, sebenarnya, baru pertama kali ini ia menjalaninya. Dan sayangnya berujung sial.

"Nggak bakal ke lain hati juga, Kok." Ucap Reagive tanpa sadar.

"Maksud, Lo?"

"Apa?"

"Nggak jadi."

Kiara menepuk jidatnya sendiri. Jelas-jelas, suaminya itu tidak menyukainya. Jangan berpikir untuk mendapat lebih dari Reagive. Itu hanya mimpi. Dan satu-satunya mimpi yang tidak ingin ia wujudkan.

Kiara sibuk memilih program apa yang cocok untuk ia tonton sore-sore seperti ini. Ia terus mengganti saluran untuk menemukan acara yang pas. Kiara lelah. Sudah lama mencari tapi tak kunjung ia temukan. Ia meletakkan remotnya sembarang tempat. Ia bosan.

"Gue bosen,Kak."

"Terus?"

"Ih lo mah, nggak pekanya kelewatan. Ajak gue jalan kek, apa kek. Nonton gitu."

"Gue sibuk." Kiara mendengus kesal. Reagive benar-benar menyebalkan. Rasanya ingin sekali ia menelan hidup- hidup makhluk itu.

"Gue pergi sendiri aja deh, yah."

"Nggak. Udah sore."

"Lo kok rese sih? Nyebelin." Reagive tak berniat untuk menanggapi istri cerewetnya itu. Diam itu lebih baik, jika mengahadapi manusia yang satu spesies dengan Kiara.

"Mending lo masak sana, gue laper."

"Ogah. Masak sendiri sana." Kiara langsung pergi setelahnya. Reagive hanya bisa mengelus dada. Alamat tidak dapat makan malam ini. Padahal rasa lapar sudah mulai menyerangnya.

PSITHURISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang