Delapan Belas

936 60 0
                                        

Reagive hanya menggeleng pasrah, ke arah Azril dan Milan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reagive hanya menggeleng pasrah, ke arah Azril dan Milan. Mereka masuk seenaknya saja. Untung, Kiara sedang keluar. Ada pekerjaan kelompok katanya. Syukurlah, kali ini mereka selamat. Apalagi, teman-temannya itu adalah orang yang sangat mencari-cari gosipnya. Meski berteman sudah sangat lama, tapi, untuk urusan asmara, Reagive sangat tertutup. Ia baru akan menceritakannya setelah benar-benar menjalin hubungan.

"Wihh. Apartmen lo bersih sekarang." Azril kagum dengan pemandangan langka di depannya. Pasalnya, Reagive adalah orang yang sangat pemalas untuk kebersihan apartemennya.

"Kulkasnya penuh, Bro." Teriak Milan dari dapur. Entah sejak kapan ia berada di sana. Azril menghampiri Milan yang tengah sibuk mencari kudapan dari dalam kulkas.

"Dih bener loh. Biasanya cuma ada air mineral doang. Mi instant juga jarang." Ucap Azril setelah melihat isi kulkas Reagive.

"Lo kesambet apaan, lo masak sendiri sekarang? Sayurnya banyak banget lagi."

"Kan itu....eumm mama baru kesini kemarin." Elaknya.

"Tante Rani baek banget dah. Sayangnya dia punya anak nggak tau diri macem elo."

"Berisik lo."

Lima belas menit kemudian, mereka sudah menyiapkan semangkuk mie dengan Berbagai toping. Isinya pun hampir tumpah dari mangkuknya. Reagive yakin jika mereka menggunakan mie isi dua. Dasar perut karet.

"Lo nggak mau, Give?" Tawar Milan.

"Liat lo berdua makan aja, gue udah kenyang." Mereka meringis lebar.

"Katanya mau main PS. Apaan lo, malah numpang makan."

"Kalo di rumah, rasanya nggak seenak numpang." Reagive memutar bola matanya malas. Mereka selalu seperti itu.

Pukul setengah lima, mereka sudah pulang dari apartmen Reagive. Reagive menatap horor ke arah apartmennya yang kini sudah seperti kapal pecah. Stik PS yang tergeletak, bungkus serta snack yang berceceran, dan jangan lupakan dapurnya itu, benar-benar menjijikan. Kiara akan sangat marah jika dapur keramatnya sampai kotor. Reagive menghela napas panjang. Ia harus segera membersihkannya, sebelum mulut istri cerewetnya yang akan menghajarnya. Oke, Reagive Xaverius Lange akan membersihkan secepat mungkin. Ia tidak mau melukai telinga indahnya dengan siraman kalbu mendadak dari Kiara.

Reagive membaringkan tubuhnya di sofa. Seperti ini, lelahnya mengurus rumah? Matanya hampir terpejam sebelum ia mendengar suara decitan pintu. Menampilkan Kiara dengan wajah lusuhnya. Kiara ikut menyandarkan tubuhnya di sofa. Hal itu membuat Reagive mengernyit.

"Kenapa lo?"

"Nggak tau lah. Badmood gue."

"Badmood lo pasti karena sesuatu kan?"

"Gue kesel banget sama guru sejarah gue, Kak. Kemarin nyuruh buat bikin video. Sekarang bikin flayer lagi. Terus, gue jadi pemateri buat presentasinya. Padahal gue baru ngumpulin tugas yang video itu."

PSITHURISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang