Hingar-bingar lampu menghiasi ruangan pengap dan minim pencahayaan itu. Bar yang berada di pusat kota itu selalu ramai dipenuhi oleh manusia-manusia yang suka menikmati hidup atau tak jarang juga menjadikan tempat itu sebagai pelarian dari gelap dan kejamnya dunia.
Dari ratusan manusia yang tengah menari dengan pinggul ke kanan dan ke kiri dan jangan lupakan kedua tangan mereka yang terangkat mengikuti dentuman musik terdapat segerombolan lelaki yang tengah duduk tenang disertai obrolan khas mereka.
"seriusan? Bukannya lo masih terlalu muda ya bang?"
Kalimat pertanyaan itu keluar dari bibir salah satu dari mereka. Memiliki wajah rupawan dengan warna kulit yang putih layaknya susu dan saat ia tersenyum maka akan nampak lesung di kedua pipinya. Jung Jaehyun namanya.
"muda darimana eoh... Dia sudah menginjak kepala tiga tau~" sambar lelaki yang duduk di sebelah Jaehyun. Wajahnya memang tampan namun entah kenapa detik ini juga wajahnya beralih menjadi sangat menyebalkan sekali. Namanya Kim Doyoung.
"Gue juga nggak tau kenapa Mama gue jodohin gue gitu aja, apalagi kemarin gue abis putus." lelaki yang di berikan pertanyaan oleh Jaehyun akhirnya mengeluarkan suara. Tokoh utama kita. Moon Taeil.
"eum... mungkin orang tua abang pengen cepat-cepat nimang cucu." Taeil melirik malas pada lelaki berwajah tampan sekaligus imut itu. Kim Jungwoo.
"huaah... ada yang akan melepas masa lajangnya nie..." goda Johnny dengan tangan yang meninju pundak Taeil pelan.
"eum... kita bakal punya keponakan nanti dari bang Taeil ~" Mark, lelaki termuda diantara mereka ikut menggoda Taeil dan jangan lupakan raut wajahnya yang tengah tertawa renyah tanpa tau disisi mana yang lucu.
"ah... udah jangan menambah pikiran bang Taeil lagi, dia terlalu pusing sekarang." Taeyong menyudahi ucapan teman2nya dan benar saja tak lama mereka membungkam mulut masing-masing dan sibuk dengan dunia mereka sendiri.
Sang tokoh utama memandang teman dekatnya itu dengan tatapan jengah. Sudah biasa ia selalu di goda oleh mereka. Bukan karena ia yang tertua di sana namun juga karena ia yang memiliki sifat baik dan tidak neko-neko membuatnya menjadi bahan godaan.
Taeil menghela nafas, "Gue pulang sekarang," ia segera beranjak dari tempat duduknya meninggalkan teman-temannya yang tengah memandangnya khawatir.
" apa Abang yakin bisa mengendarai mobil sendiri?" tanya Yuta khawatir melihat Taeil telah meminum lebih dari 2 gelas besar berisi air yang mengandung alkohol.
"kalo bukan gue terus siapa yang akan mengendarainya? Kalian nikmati saja minumannya gue yang bayar semuanya."
Tak seperti biasanya Taeil rela mengeluarkan uang pada mereka. Bukannya pelit atau apa namun untuk masalah bayar membayar itu sudah tugas Jung Jaehyun jadi saat Taeil membayar semuanya itu adalah kejadian langka.
"huahhh, tumben sekali kau jadi pengertian begini." puji Yuta senang bukan main saat uang di dompetnya tak akan berkurang yang hanya dibalas deheman oleh Taeil.
Lelaki tersebut pun meninggalkan perkumpulan teman-temannya lalu melangkahkan kakinya menuju mobil silver didepannya, dia memberi nama mobilnya dengan sebutan 'sexy car' entah bagian mana mobil tersebut dikatakan sexy yang jelas dia sangat menyukai panggilan tersebut.
Mobil tersebut mulai melaju membentang jalanan ibu kota pada tengah malam ini. Sesekali bibir lelaki tersebut bergumam kecil mengikuti alunan lagu yang sengaja ia nyalakan dimobilnya guna mengusir rasa sepi.
Ting!
Terdengar dering ponsel lelaki tersebut menyeruak didalam mobil, pertanda bahwa ada pesan masuk. Ia buru-buru mengambil ponselnya didalam saku celana jeansnya tetapi saat hendak membuka lockscreen dihpnya, mobil yang ia kendarai Sedang melewati polisi tidur yang mengakibatkan ponselnya terlempar kebawah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny | Moon Taeil ✔
Fanfiction[cerita kesatu] [SELESAI] Tentang cerita Taeil yang bisa menemukan takdir hidupnya pada gadis yang berselisih jauh dengan umurnya. "saya nggak menerima penolakan sayang~" ENJOY! Rank #3 on Moontaeil [190920] Rank # 1 on Taeilnct [011220] Rank # 3...