"Kau seperti tidak menyukaiku. Seharusnya jika kau menyukaiku kau harus mencoba mencari perhatianku."
.
Jihyo memandang sepasang sepatu flatnya yang tampak tipis menapak di tanah lantai kotor ini, tepatnya gedung jurusannya. Sejenak ditariknya nafas perlahan lalu mendongak setelah sekian lama dirinya berdiri di pinggir lapangan basket kampusnya demi memperhatikan sosok yang sudah dikaguminya belakangan ini.
Sosok itu menoleh padanya sekejap mata saja setelahnya pria di sana melanjutkan mendrible si orange demi memasukkannya ke dalam ring. Tak pernah sedikit pun terpeleset, sosok itu selalu berhasil memasukkan si orange dan selalu berhasil membanggakan kampus mereka ini.
Jihyo tak sedikit pun berpaling pada pria di sana. Bibirnya tertarik menjadi senyuman tipis. Masih pada posisinya beberapa menit ini. Berdiri diam sambil memeluk beberapa bukunya.
Setelah merasa puas memandangi pangeran hatinya yang sibuk bermain basket, lekas dirinya meninggalkan tempat ini sesegera mungkin sebelum kelasnya dimulai.
Di tengah lapangan basket itu, permainan sejenak berhenti. Tampak Mingyu mendekati pria yang memiliki gigi kelinci teman sejurusannya ini.
"Dia datang lagi, kenapa tidak mendekatinya tadi?"
Jungkook, si pria dengan tinggi 177 cm ini melirik sebentar pinggir lapangan basket ini tepatnya tempat Jihyo tadi berdiri.
"Mmhh... aku tidak tahu," Jungkook malah bingung sendiri.
Mingyu menggeleng pelan, "coba sekali-sekali ajak berkenalan."
Jungkook menggelengkan kepalanya menolak perkataan Mingyu itu. "Tidak. Dia pasti sama saja dengan yang lainnya."
"Setiap hari dia ke sini jika kau ada dan selalu menyempatkan hanya untuk melihatmu. Jika kau tidak datang latihan, dia memilih langsung pergi." Mingyu berkata seraya menerawang ingatannya tentang Jihyo, si gadis pengaggum rahasia Jungkook.
Reaksi Jungkook hanya berwajah datar, "biarkan saja lah."
Mingyu hanya bisa menggelengkan kepalanya tidak tahu harus bagaimana menyadarkan seorang Jeon Jungkook agar sedikit lebih terbuka untuk gadis-gadis. Tidak hanya Mingyu saja sebenarnya tak kenal dengan Park Jihyo, melainkan teman-teman basketnya pun sudah terbiasa dengan kehadiran Jihyo yang selalu memandangi Jungkook bermain. Gadis dengan mata bulat bersinar dan pipi chubby itu setiap saat selalu hadir jika ada Jungkook. Tapi tak pernah sedikit pun gadis itu memberanikah diri mendekati Jungkook sekedar menyapa saja, hanya melihat Jungkook saja sudah cukup. Sebaliknya, Jungkook tidak juga ingin mengenal si gadis berambut sebahu itu. Selalu bersikap cuek tapi tak membuat matanya selalu gatal untuk mencoba melirik di mana Jihyo berdiri walaupun hanya sekejap saja. Begitu pun seterusnya.
***
Jungkook melirik ke sekelilingnya yang sepi di koridor loker ini. Kembali lagi atensinya mengarah pada surat berwarna merah muda di tangannya yang tak sengaja ditemukannya pada lokernya. Keningnya berkerut, ini pertama kali ada seseorang yang mengirimnya surat di zaman seperti ini.
Setelah membolak-balikkan tampilan surat tersebut, Jungkook lekas membukanya dan membaca isinya.
'Hai Jungkook... Semoga kau membacanya. Aku Park Jihyo. Mari berkenalan? Aku tunggu di belakang perpustakaan setelah kelas usai.'
Jungkook terdiam beberapa saat. Park Jihyo. Nama itu jelas tidak asing. Selain karena Jihyo adalah teman satu kelas dan jurusannya, Jihyo jugalah pengaggumnya selama ini. Ia berpikir, Jihyo kali ini sudah berani mencoba berkenalan dengannya setelah sekian lama mereka hanya saling tahu nama saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Junghyo✔
Fiksi PenggemarBeda judul beda alur (Jungkook Jihyo doank isinya) #oneshoot iya, ficlet iya, short story iya juga# note : setiap cover berganti, artinya akan segera publish cerita baru 17+ juga ada