Stay With Me (5)

2.5K 186 79
                                    

4 hari telah berlangsung. Sikap Jihyo pada Jungkook tetap sama. Ia tetap mencoba menjadi dewasa di hadapan Jungkook. Ia tak pernah lagi menelepon Jungkook setiap malam, mengganggu aktivitas pria itu. Ia tak pernah lagi bertingkah manja dengan Jungkook lagi, dan bahkan tiga hari ini ia tak pernah meminta cium, walau sebenarnya ia merindukan sentuhan manis di bibirnya ini. Dan ia juga begitu merindukan sikapnya yang dulu. Ini benar-benar seperti bukan dirinya.

Dia juga selalu mencoba tersenyum di depan melihat Jungkook dan Nayeon bertambah dekat. Seakan-akan itu tak masalah baginya, tapi dalam hatinya ia begitu merasakan perih dan sakit yang amat dalam.

Jungkook sama sekali tak merasa aneh dengan sikapnya. Ia malah sedikit senang, karena tak ada Jihyo yang bermanja-manja dengannya, tak ada lagi pintahan ciuman di depan umum, tak ada lagi yang menganggu waktu tidurnya di malam hari. Tak ada lagi genggaman erat itu yang membuatnya risih, dan tak ada lagi panggilan 'honey' di depan umum yang membuatnya malu.

Iya sedikit. Selebihnya, hatinya malah merindukan Jihyo. Ntah apa yang perlu dirindukannya, padahal mereka bertemu setiap hari. Tapi ia merasa sangat merindukan Jihyo. Seperti merindukan sikap manjanya dan panggilan honey itu?

Hari ini ia ingin mengajak Jihyo jalan. Sudah lama mereka tidak pernah lagi berjalan bersama berduaan. Tiba-tiba ia merasa rindu masa itu.

'Jihyo-ah... nanti jam 3 datanglah ke park blossom, aku ingin mengajakmu jalan.'

Send

Jungkook langsung menyimpan ponselnya setelah ia mengirim pesan itu, lalu kembali fokus pada dosen di depan sana.

***
Jihyo menjerit kecil membaca pesan itu. Jari-jarinya dengan cepat bermain di keypad itu. Ia terlalu bahagia.

'Siap hon—'

Dia terdiam. Jari itu perlahan menekan delete di keypad itu.

'Baiklah Jungkook'

Send

Ia menghela nafas dengan kasar. Hampir saja ia mengetik 'honey' bukankah Jungkook tak suka ia memanggil pria itu honey.

***
Jungkook bergegas membereskan buku-bukunya setelah kelas usai.

"Jungkook -ah... maukah kau menemaniku pergi bebelanja untuk rumah baruku?"

Jungkook langsung mengangguk menerima tawaran Nayeon itu.

Nayeon tersenyum senang mendengarnya. Ia langsung menggandeng lengan Jungkook, membuat Jungkook melirik gandengan itu. Nayeon yang mengerti lirikan itu langsung menarik tangannya. Ia menyengir seperti tidak bersalah.

"Maaf."

Jungkook mengangguk mengerti.

***
Jihyo sudah bersiap-siap. Ia hanya memakai dress selutut tanpa lengan pemberian Jungkook saat ulang tahunnya tahun lalu. Mengingat ulang tahun, membuatnya murung seketika.

Segera ia menggeleng. Ini adalah hari bahagianya, karena akan berkencan dengan kekasihnya setelah sekian lama mereka tak pernah lagi berkencan keluar.

Ia telah sampai di park blossom. Matanya mengedar mencari keberadaan Jungkook, tapi tubuh pria itu tak terlihat. Lebih baik mungkin ia menunggu saja, di bangku taman ini.

Baru saja ia ingin mengirim pesan pada Jungkook, tiba-tiba ia teringat dengan ucapan Jungkook 'cerewet'

Hal itu membatalkan niatnya. Disimpannya kembali ponselnya. Baiklah ia akan memilih menunggu saja. Walaupun ia membenci menunggu.

***
Jungkook meringis mencoba membantu Nayeon memilih peralatan dapur yang bagus. Sedari tadi Nayeon selalu menggeleng dengan pilihannya, membuat ia lama kelamaan lelah.

Just Junghyo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang