💜Purple Heart (3)

738 146 16
                                    

"Jigglypuff kau ingin kemana?!!"

Teriakan nyaring dari Nayeon tak dihiraukan Jihyo sama sekali. Bahkan gadis ini menghentakkan kakinya kuat seraya berjalan seperti anak kecil. Bibirnya mengerucut ke depan menandakan kini ia sedang kesal.

Dari arah berlawanan Jihyo, di depan sana Eunha datang tersenyum lebar melambai pada Jihyo. Sayangnya gadis itu malah melengos berbelok arah sengaja menghindari kedua temannya dari depan dan belakangannya ini.

Pandangan Eunha dan Nayeon bertemu dengan sesama mengernyitkan dahi mereka menyiratkan pertanyaan di wajah keduanya. Hanya kedikan bahu yang mereka lakukan dan segera mungkin mengejar Jihyo tampak mulai menjauh.

"Yaa!! Jihyo-ah!! Ada apa denganmu?" Eunha berteriak berlari kecil mengejar Jihyo bersamaan dengan Nayeon.

Jihyo memasuki cafetaria dan kemudian duduk di sebelah Dahyun yang sibuk nenyesap kopinya.

"Annyeong? Mau kue?" Tawar Dahyun menyodorkan setengah kue yang sudah habis digigitnya.

"Lupakan saja," tolak Jihyo dan pas sekali Nayeon dan Eunha bersamaan datang duduk di meja itu.

"Ada apa sih denganmu?" Nayeon bertanya kembali pada Jihyo yang masih tampak bungkam.

Jihyo mendengus melihat wajah ketiga temannya ini terlihat polos seperti tak tahu apa-apa, tapi memang kenyataannya seperti itu. Mereka tidak tahu kalau semalam adalah hari sialnya. Jika saja Mr. Min tak memanggilnya pasti tak serumit ini. Dan kenapa bisa kelima member BTS berada di dekat Mr. Min? apa yang mereka bicarakan? Malangnya nasibnya menerima kenyataan Jungkook mengetahui dirinya yang bodoh. Oh tidak!!! Mengingatnya saja membuatnya spontan menggeleng keras.

Plak!

"Hyaa?! Kau kenapa?" Eunha secara kasar memukul kepala Jihyo menyadarkan gadis itu dari lumanannya.

Jihyo meringis pelan, "aishh!!"

Bersamaan itu, Jennie datang dengan hebohnya menarik perhatian ke-empat temannya ini. "Guyss!! Kalian tahu nanti pukul 3 sore akan ada latihan baseball!!!"

"Jinjja??? Aahhh aku harus menontonnya!" Dahyun spontan berdiri dan berteriak.

"Nayeon-ah kau membawa lisptik black-redmu kan? Aku harus memakainya hari ini agar menonjol," Eunha menoleh pada Nayeon yang diaangguki gadis itu antusias.

"Kalau perlu aku ingin merobek bajuku ini agar tulang selangkaku terlihat," sahut Nayeon semakin berapi-api.

Jihyo sudah ikut tersenyum senang dengan jantung berdetak kencang tak sabar dengan latihan baseball itu. Siapa yang tak ingin menontonnya? Walaupun hanya latihan kecil saja, tapi bisa-bisa banyak penonton yang datang demi melihat si idol salah satu member BTS yang juga merupakan anggota baseball di kampus mereka. Jihyo jelas tak ingin menyiakan kesempatan ini. Ia ingin melihat Jungkook mengayunkan tongkat besi itu ke udara. Sungguh, pria itu semakin tampan dan gagah. Jihyo tak bisa melupakan sedetik pun wajah tampan pria itu, cinta pertamanya.

"Terima kasih Mr. Min kau adalah dosen yang sangat baik hati dan tampan. Tapi bohong haha--"

Namun sedetik berikutnya senyum Jihyo luntur. Mengingat kejadian kemarin berputar di otaknya. Bagaimana Jungkook memandangnya dengan-- er... bisa dibilang seperti 'gadis yang pemalas'

"Tidakkkk!!" Jihyo berteriak tiba-tiba mengejutkan ke-empat temannya yang sedari tadi berceloteh mengenai cara menarik perhatian Jeon Jungkook nantinya.

"Aishh!! Kau ini aneh sekali sih hari ini. Menjauhi kami lalu berteriak tiba-tiba sedari tadi," ujar Nayeon kesal.

Jihyo memayunkan bibirnya memandang temannya satu persatu. "Bagaimana ini? Aku berbuat salah,"

Just Junghyo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang