Sebuah surat terlempar kehadapan Jungkook. Pria yang memiliki seribu karisma menawan ini tertegun setelah kedua bola matanya mendapatkan isi surat itu sudah terbuka lebar. Sama halnya dengan matanya ikut melebar bergerak membaca perderet kalimat dari lembaran putih itu. Tak disangkanya jantungnya pun kian memacu cepat.
Ini gila! Jungkook hanya bisa bergumam, bibirnya terbuka dan pandangannya masih tak percaya pada hasil surat yang telah dibacanya pada intinya. Ia mencoba mengatur nafasnya. Tidak, ini tidak mungkin. Ia mencoba untuk berpikir positif.
"Kau lihat hasilnya?"
Bola matanya mulai bergetar bergerak ke atas, pada sosok pria berkacamata yang baru saja melemparkan surat tadi.
"Setelah hasil rapid test, kau positif terkena virus, Jungkook."
"Tidak mungkin!!"
Jungkook tidak percaya hasil test tersebut. Ia membantah. Permasalahnnya adalah, mana mungkin dirinya yang selalu sibuk bekerja seharian mengurung diri di ruangannya tanpa seorang pun masuk terkecuali sekretarisnya, guna memberitahu jadwalnya. Itu pun perlu diingatkan Jungkook selalu memperingati Mina, untuk menjaga jarak dengannya. Lalu bagaimana bisa virus sialan itu sudah ditubuhnya? Dari mana asalnya semua?
Namjoon menghela nafas kasar. Ia berkacak pinggang dihadapan temannya ini. Usia mereka yang berpaut cukup jauh tak menjadi penghalang mereka bersahabat. Dulu, mereka juga kenal karena termasuk persaingan dalam turnamen basket yang kebetulan berbeda kampus. Dan sekarang mereka kembali menjadi persaingan dalam dunia bisnis. Tetapi tak ada salahnya, kan untuk berteman dekat?
"Aku tahu, ini hanya permainan mereka Jungkook. Aku juga tidak percaya kau terkena virus. Lihatlah, buktinya aku masih berani mendatangimu setelah tahu kau positif."
Namjoon benar, Jungkook cukup kagum melihat pria berdimple itu masih berani mendatanginya bahkan mendekatinya yang dikatanya telah terdeteksi virus di tubuhnya.
"Tapi kupikir, untuk kali ini turuti saja omongan mereka. Kau tahu bukan, ini usulan negara. Mereka bisa melakukan kasar jika kau tak mau."
Jungkook terdiam cukup lama mencerna semuanya. Yakinlah, saat ini ia tidak bisa berpikir lagi karena hasil test itu! Sialan, semuanya berantakan.
"Bagaimana dengan perusahaanku hyung? Siapa yang akan bertanggung jawab nantinya? Aku juga pasti tidak akan bisa keluar selama aku dinyatakan sembuh yang sebenarnya aku tidak sakit sama sekali?"
Jungkook mulai frustasi. Tangannya sudah meremas kuat hasil rapid test tersebut. Ia merasa geram telah dipermainkan negara. Jungkook tahu, ini hanyalah akal-akalah mereka yang iri pada Jungkook telah sukses menjadi pebisnis di usia sangat belia ini, sehingga mereka mencoba menjatuhkannya seperti ini.
Namjoon tampak berpikir juga. Setelah kedua orang ini terdiam cukup lama mencari jawaban, terbukalah pintu ruangan Jungkook itu menampilkan sosok pria berjas rapi masuk membawa dokumen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Junghyo✔
Fiksi PenggemarBeda judul beda alur (Jungkook Jihyo doank isinya) #oneshoot iya, ficlet iya, short story iya juga# note : setiap cover berganti, artinya akan segera publish cerita baru 17+ juga ada