Jihyo mengusap-ngusapkan kedua telapak tangannya dan sesekali mengembusnya. Tubuhnya masih begitu basah. Angin kencang dari ventilasi UKS itu semakin membuatnya bertambah kedinginan hingga membuat tubuhnya bergetar. Dan ia yakin tempat tidur yang sedang ia duduki ini sudah ikut basah karena pakaian renangnya ini.
Hap!
Sebuah handuk terlempar di wajahnya. Ia mengambil handuk itu, menyampirkannya ke bahunya. Sebenarnya ia ingin marah dengan orang yang seenaknya melemparkan handuk itu ke wajahnya, tapi mengingat kebaikan orang itu, diurungkannya niatnya.
"Minumlah."
Jihyo mengambil gelas berisi air hangat itu dengan ragu. Tapi kemudian ia meminumnya.
Orang itu masih berdiri dihadapan Jihyo memandang Jihyo. "Habiskan," pintahnya.
Jihyo hanya diam menuruti. Ia saja tak berani memandang wajah marah orang itu. Ini adalah salah satu kelemahannya. Takut melihat wajah mantan kekasihnya itu marah.
Terdengar helaan nafas dari Jungkook diringi gelengan tak percaya.
"Jungkook, ini pakaiannya."
Jungkook dan Jihyo menoleh ke ambang pintu. Dahyun datang memberikan pakaian sekolah pada Jungkook.
"Terima kasih," ujar Jungkook.
Dahyun mengangguk. Kemudian ia beralih pada Jihyo seraya tersenyum penuh arti. Perlahan kakinya melangkah mundur lalu pergi dari tempat itu.
Jihyo mengerucut melihat kepergian sahabatnya itu.
Jungkook meletakkan pakaian sekolah Jihyo di sebelah gadis itu. "Setelah tubuhmu kering, pakai ini."
Jihyo hanya bisa mengangguk mengerti. Pandangannya tetuju pada tubuh Jungkook yang masih basah akibat menolongnya tadi.
"Badanmu masih basah," ujarnya pelan.
Jungkook mengangguk sekali. "Nanti juga akan kering. Sekarang pentingkan dulu dirimu."
Jihyo kembali meresap gelas yang berisi air hangat yang masih di genggamannya.
Jungkook kembali menghela nafas. Tangannya beralih mengambil handuk yang ada di pundak Jihyo. Lalu ia mulai meletakkannya di kepala Jihyo, mengacak rambut gadis itu agar rambut hitam Jihyo cepat mengering.
Jihyo tertegun dengan tindakan Jungkook ini. Ini benar-benar membuatnya tak bisa menyembunyikan pipinya lagi. Ditambah lagi degupan di jantungnya begitu kencang.
"Jangan seperti ini lagi, aku khawatir."
***
Sejak kejadian itu, Jihyo kembali merasa aneh dengan dirinya. Setiap Jungkook meliriknya, ia selalu salah tingkah dan bersikap aneh. Padahal dulu ia sudah berjanji tidak akan terjerat dengan pria yang tak tahu diri itu. Tapi rasanya rasa benci terhadap Jungkook perlahan mulai mengikis."Jihyo-ah..."
Panggilan Dahyun membuat Jihyo menoleh ke sampingnya.
"Kau tahu besok pamanku akan menikah."
Jihyo mengernyit. "Baguslah. Lalu kenapa wajahmu tampak murung?"
"Itu artinya besok aku tidak bisa hadir ke sekolah. Maaf..." wajah itu seperti penuh penyesalan.
Jihyo mendengar itu ikut menjadi lesu. "Yah..."
"Mian..."
Jihyo mengangguk mengerti kemudian mengadah kedepan.
Dahyun melirik ke belakangnya tepatnya pada Taehyung. Kedunya tampak memainkan alis masing-masing.
***
Besoknya. Ternyata benar Dahyun tak datang, Jihyo menjadi lesu karena sendirian. Kursi di sebelahnya akan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Junghyo✔
FanfictionBeda judul beda alur (Jungkook Jihyo doank isinya) #oneshoot iya, ficlet iya, short story iya juga# note : setiap cover berganti, artinya akan segera publish cerita baru 17+ juga ada